ALFIAN PUTRA

28 9 0
                                    

- ketika es mencair menjadi sungai yang deras -

Raisya sudah mencapai rumahnya, gadis tersebut masuk dengan wajah yang cemberut. Mungkin karena mamanya yang tidak bisa menjemputnya. Kak Alan, melihat gadis itu dengan tatapan bingung.

"Dek, kenapa?, Ada masalah?" Tanya sang kakak. "Nggak papa kok." Jawabnya. "Ouh oke."

Tanpa ada kata kata lagi gadis itu langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia melihat ada beberapa notif dilayar ponselnya tersebut.

"Sya,?" Melody
"Emang ada apa?"Sofi
"Gua disini"Raisya
"Lo suka..?"melody
"Suka apa?" Raisya
"Suka apa (2)" Sofi
"Suka sama Alfian" melody
"Apaan sih melody" raisya

Raisya kesal dengan melody. Apa mereka sudah tahu apa yang kurasakan?. Ia tidak ingin membicarakan tentang hal tersebut. Karena Alfian hanya melewati nya dengan laju tanpa menengok ataupun menyapanya. "Atau memang ini sifat Alfian?".

"Raisya!!" Panggil mamanya Hera.
"Buset gua belum mandi, bisa dimarahin" kesalnya dengan memampangkan wajah kesalnya. "Iya sebentar ma".

Gadis tersebut langsung mengambil langkah untuk langsung masuk ke kamar mandi nya. Tanpa basa basi langsung mengguyur badannya.

Setelah 10 menit gadis itu mandi dan mengganti bajunya.
Ia langsung turun dan menemui ibunya Hera. "Ada apa  ma?" tanya Raisya. "Habis dari mana kamu?" Tanya Hera. "Abis mandi dong" jawab Raisya dengan polos. "Kok baru mandi?" . "Udahlah ma ngausah dipikirin"ucap Raisya dengan muka sebelnya. "Ooo, yaudah sini makan" ucap mamahnya.

Ia langsung mengikuti perintah mamanya. Sementara itu papahnya sedang diluar kota, jadi dirumahnya mereka hanya bertiga. Raisya makan dengan halap, mungkin mama dan kakaknya bertanya tanya. "Ada apa dengan anak itu?".

★★★

Bel istirahat berbunyi. Murid keluar dan berlarian menuju ke kantin . Untuk mengisi perut yang sudah keroncongan. Begitu pun dengan Raisya dan temannya. Mereka berjalan melewati koridor demi mencapai kantin. Dan mereka melewati kelas Alfian.

"Sya itu kelas Alfian." Melody dengan menudingkan jari telunjuknya. "Ooooooo" jawab Raisya. Dan hanya itu yang bisa dijawab raisya.

"Sya Lo kenapa sih?"tanya Sofi penasaran. "Nggak papa, itu ada kucing lewat." Ucap Raisya dengan cepat.

Sambil berjalan menuju kantin. Maja Raisya hanya melirik Alfian yang sedang membaca buku didalam kelasnya.

Raisya ingin sekali mendekati Alfian walau hanya sekedar berkenalan. Tetapi bagaimana caranya pun dia akan selalu dingin.

Keadaan kantin hari ini begitu ramai. Mereka mencari tempat duduk yang masih kosong. Dan menemukan nya. Raisya dan melody menuju tempat duduk sedangkan Sofi memesan makanan untuk mereka.

"Hai,"ucap Kevin
"Iya?, Manggil saya?". Jawab Raisya.
"Iya, kenalin gua Kevin kelas 12 IPA 2. Kamu raisya kan?"
"Iya".jawab Raisya.
"Boleh duduk?". Tanya Kevin
"Boleh, silahkan kak".jawab dengan muka heran

Kemudian mereka hanya diam, saling diam satu sama lain. Tidak ada yang berani membuka pembicaraan. Hanya ada suara ramai dari murid lainnya. Dan sofi pun datang membawa makannya.

***

Vote comment!!

Sedingin Es (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang