Bertukar Sifat

10 8 0
                                    

Happy reading

*

Vote dulu euy
*
Biar semangat!!
*


"Saya harus dapatkan cintanya alfian.!!" Ucap salah satu gadis yang sedang ngobrol dengan temannya. Namanya Adel
"Emang lho bisa Del?" Tanya Siti kepada Adel karena ia tidak yakin dengan ide tersebut.

"Ya diusahakan dulu, mungkin aja si Alfian itu bisa tunduk sama gue?. Atau mungkin bisa langsung nikah tanpa pacaran yang terlalu lama" ucap Adel sumringah dengan dirinya.
"Halu jangan terlalu maksimal Del, ingetnya bukan lho sendirian yang berjuang dapetin Alfian, banyak banget cewek yang suka sama dia. Atau mungkin sialfian sudah mempunyai calon pacar yang disembunyikan dari banyak orang" nila yang mecrocos Adel.

' siapa yang dihatinya Alfian?' tanya Adel didalam hatinya.

Mereka beranjat dari tempat tadi. Mereka berjalan menyusuri lorong lorong kelas satu demi satu. Kelas kelas cukup ramai, mungkin saat ini belum sebentar lagi berbunyi keras.

"Del, tuh Alfian didepan" ucap nila kepada Adel
"Ok gue samperin dulu ya" Adel yang berjalan menuju Alfian
"Good luck Del!!" Teriak nila

Adel berjalan meninggalkan mereka berdua. Gadis cantik itu segera menyusul Alfian yang sedang berdiri didepan pintu. Alfian menengok kearah kanan dan kiri. Saat pria itu menengok kearah kanan ia melihat Adel yang sedang berjalan menuju dirinya sembari tersenyum sendiri seperti orang gila yang lewat dijalan.

"Hai Alfian" sapa Adel dengan bahagia. Bahagia karena ia bisa bertemu dengan cowok dingin itu.

Alfian hanya diam tidak menggubris sapaan dari Adel tersebut. Malahan Alfian beranjak dari tempat itu meninggalkan Adel sendirian. Adel terlihat kesal dengan tingkah laku Alfian tadi. Menginggalkan Adel sendirian, tiba tiba dari arah yang berlawanan terlihat dari kejauhan gadis cantik. Menurutnya ia sangat cantik.

Gadis itu adalah Raisya kelas 11 IPS 2, ia juga menjabat menjadi anggota OSIS. Setelah beberapa lama jarak mereka semakin dekat. Pada saat berpapasan muka mereka saling berpandangan tetapi hanya untuk sekedar menoleh saja. Alfian berhenti sejenak kemudian ia menengok ke arah bekalang. Nampak Raisya yang berjalan menjauh darinya.

' seperti mendapat aura yang hangat dari gadis itu ' ucapannya dalam hati

Kemudian pria dingin itu kembali berjalan menuju ruangan OSIS. Mereka mengadakan acara Minggu depan dan ia salah satu panitia terpenting dalam acara tersebut. Rapat OSIS sebentar lagi dimulai, tetapi banyak yang belum datang keruangan tersebut. Terutama Raisya.

'ada apa dengan Raisya, kenapa saat gue ada didekatnya pasti gue nyaman?' gumam alfian didalam hatinya.

Alfian langsung nyelonong masuk ke dalam ruangan OSIS itu. Didalam terdapat Regan yang sudah mejeng duduk dimeja paling depan sembari menulis sesuatu didalam bukuhya. Regan melihat kesamping bahwa Alfian yang langsung nyelonong tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Hei, Al Lo kenapa?" Tanya Regan kepada Alfian yang sudah duduk disampingnya.

Alfian hanya diam tidak menggubris pertanyaan dari teman karibnya itu. Regan sudah biasa menanggapi sikap Alfian itu, mungkin jika Regan tidak bisa menerima sikap Alfian yang seperti itu mungkin ia sudah meninggalkan nya.

Tak lama kemudian satu persatu anggota OSIS datang memenuhi ruangan tersebut. Setelah ruangan hampir penuh dan menyusahkan dua tempat duduk yang ada didepan. Raisya datang bersama teman barunya Erin. Ia langsung menuju tempat dudui yang tersisa.

Raisya duduk tempat didepan Alfian yang menghadap kepadanya. Muka Alfian tetap biasa saja sedangkan Raisya memalingkan mukanya kepada Alfian. Gadis itu sepertinya enggan menatap muka Alfian yang dingin itu.

Sedingin Es (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang