Setelah Kejadian Itu

16 7 0
                                    

Happy reading

Jangan lupa vote!!

Comment juga

Biar author nya semangat

***


Raisya masih menyantap ice cream yang ada ditangannya. Satu ice cream itu habis dalam hitungan menit saja. Sampai gadis itu belepotan ice cream. Tanpa sadar tangan Alfian bergerak menuju bibir raisya. Diusapnya ice cream itu yang menempel diujung bibirnya menggunakan tisu. Ia mengusap nya dengan pelan pelan supaya tidak menyakiti raisya.

"Udah puas main?" Tanya Alfian sembari melepaskan tangannya dari wajah cantik itu.
"Iya" jawab Raisya sembari tersenyum manis

Tak lama kemudian, mereka keluar dari area itu dan langsung menuju tempat parkir. Hari juga mulai malam. Raisya dan Alfian sama sama mengabaikan handphone milik masing-masing. Raisya masih mengenakan helm yang sama. Raisya langsung melingkarkan tangannya di pinggang Alfian. Lalu menyender kepalanya dipundak lelaki itu. Seketika cuaca yang tadi cerah kini hujan turun dengan sangat deras.

Alfian menghentikan motornya ketika ia melihat ada sebuah halte. Di halte ia duduk dipinggir Raisya. Tubuh gadis itu nampak kedinginan. Alfian mengambil sesuatu didalam tasnya. Ia mengambil jaketnya dan memakainya kepada Raisya sontak Raisya diam tidak ada komentar apapun untuk Alfian.

"Kasian" ucap Alfian dengan lirih.
"Apaan sih" jawab Raisya sembari tersenyum.

Semakin lama hujan semakin deras. Dihalte hanya mereka berdua, tidak ada orang yang lalu lalang dijalan yang ada didepan mereka. Kondisi sekitar nampak sepi berbeda dengan sebelumnya.

"Sya, rumah Lo masih jauh nggak?" Tanya Alfian sembari mengusap kedua telapak tangannya.
"Ya udah Deket" jawab Raisya sembari memegangi jaket milik Alfian
"Gimana kita jalan aja?, Biar pulangnya nggak kemalaman" sekali lagi tanya Alfian
"Yaudah, tapi jalanya pelan jangan ngebut" ucap raisya

Mereka langsung naik keatas motor itu. Dijalan Raisya kasih mengenakan jaket milik Alfian. Sedangkan Alfian tidak memakai jaket. Mereka berdua basah kuyup oleh air hujan yang turun dengan deras. Motor Alfian melaju dengan kecepatan sedang. Posisi Raisya masih sama, melingkarkan tangannya di pinggang Alfian.

Tak lama kemudian mereka sampai dirumahnya Raisya, Raisya yang menunjukkan jalan untuk kerumah Raisya. Raisya turun dari motor, melepas helm yang ada di kepala nya. Dan mengasihkan nya kepada Alfian. Alfian pamit pulang, pria itu langsung ngegas meninggalkan raisya yang masih ada didepan rumahnya.

Raisya melihat Alfian yang sudah jauh, ia langsung masuk kedalam rumah. Disana sudah disambut oleh ibunya yang sedang menonton TV. Saat Raisya masuk ibunya kaget dengan keadaan raisya yang basah kuyup dan mengenakan jaket yang bukan miliknya.

"Raisyaaa, kamu nih kenapa?. Pulang udah malem banget terus basah kuyup. Itu pake jaket siapa?" Tanya namanya 'hera'
"Tadi abis jalan jalan bareng temen mah, kan tadi Raisya kemall terus pulangnya kehujanan. Kan kehujanan yah kita berhenti dulu dihalte mah. Terus kan udah malem jadi langit aja, biarin kehujanan juga. Terus jaket ini milik temennya Raisya mah" terang Raisya mengenai kronologinya.

Mendengar jawaban anaknya, Hera hanya mengangguk kepalanya.  Ia langsung menyuruh Raisya menuju kamarnya dan mengganti bajunya.

"Sana masuk kamar, mandi" perintah mamahnya.
"Iya ma" jawab raisya sembari berjalan menuju kamarnya.

★★★

Meninggalkan rumah Raisya. Alfian yang masih dalam perjalanan pulang. Ia masih memikirkan apa yang terjadi tadi. Ia mencium Raisya ditempat umum. Kemudian gadis itu melingkarkan tangannya di pinggangnya sembari menyandarkan kepalanya di pundak. Pada saat itu, jantung nya sungguh terpacu, berdegup kencang.

Sedingin Es (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang