"yaudah, tapi..." Raisya yang mengalah kepada kedua temannya.
Ia pun melakukan apa yang diperintahkan oleh kedua temannya. Ia merasa gugup, malu. Itulah yang dirasakannya sekarang.
Ia membuka ponsel miliknya dan mencari kontak bertuliskan 'alfian'. Ia mencoba menelfon kontak tersebut.
"Hallo?" Ucap Raisya yang menyembunyikan rasa gugupnya.
"Ada apa?" Ciri khas orang jutek.
"Aku sayang kamu!"Begitu kata terakhir berhasil diucapkannya. Ia langsung menutup panggilan telfon tersebut.
"Udah bahagia?" Tanya raisya kepada kedua temannya terbaiknya itu.
"Banget, banget!" Seru melody yang bahagia atas tantangan tersebut.★★★
"Hallo?"
"Ada apa?" Ucap pria tersebut.
"Aku sayang kamu!" Kemudian langsung menutup panggilan tersebut.Entah pria tersebut telah mendapatkan apa. Ia tidak bisa berkutik dengan kata-kata itu. "Aku sayang kamu? Apa maksudnya?.paling cuman ngeprank" ucap Alfian didalam hatinya.
Alfian merasakan ada hal yang aneh. Tetapi ia tidak mengetahui nya. Mungkin karena lelah.
Ia pun memilih untuk tidur, supaya pikirannya bisa tenang.
"Hai Alfian"
"Apa?" Jawabnya.
"Aku sayang kamu!"
"Trus?"tanyanya.
"Kamu sayang aku nggak?"
"Mungkin" jawabnya
"Jadian yuk!"Alfian terbangun setelah kata "jadian yuk!" Didalam mimpinya. Mungkin pikirnya ini nightmare.
★★★
Raisya bangun dengan kepala yang masih terasa berat. Saat itu mengambil handphone, ia mendapat satu pesan.
To: Raisya
Hai masih ingat aku?.To: kak Kevin
Iya, ada apa?To: Raisya
Nonton yuk?,
Ada film bagus lho.
Rasanya ia ingin menolak ajakan Kaka kelas nya itu. Tetapi ia sudah lama tidak nonton film.To: kak Kevin
Gendre nya apa?To: Raisya
Action.Untung bukan horor. Ia benci film horor. Setiap kali ia menonton film horor pasti ia tidak akan bisa tidur walaupun banyak orang disamping nya.
To: kak Kevin
AyoTo: Raisya
Ntar gua jemput
Kirim alamatnya.Raisya mengirimkan penunjuk jalan menuju rumahnya.
To: Raisya
Siap siap aja duluTo: kak Kevin
Oke kak★★★
Waktu yang ditunggu akhir tiba. Kevin menjemput gadis cantik itu. Ia melihat lekat gadis yang ada di hadapannya. Ia tampak cantik, sangat cantik.
"Hai" Kevin memulai percakapan supaya tidak terlihat canggung diantara mereka.
"Hai" jawabnya dengan tenang.
"Siap?" Tanya Kevin kepadanya.
"Yah" jawabnya dengan Singkat.Mereka langsung masuk kedalam mobil milik Kevin. Dalam perjalanan, terlihat jalanan yang lenggang. Begitu juga dengan mereka lenggang tanpa pembicaraan. Mungkin mereka merasa canggung dan malu untuk memulai percakapan.
Setelah kecanggungan satu sama lain. Akhirnya mereka mencapai tujuannya. Dan mereka langsung masuk kedalam tempat tersebut.
Raisya hanya diam, memperhatikan sekelilingnya.
"Hey?, Kok bengong" ucapan Kevin yang mengagetkan Raisya.
"E...eh nggak papa" jawabnya dengan terpatah patah.
"Ayo beli tiket dulu" ajak Kevin
"Ok"Mereka langsung membeli tiket. Setelah membeli tiket, Raisya melihat seorang pria yang ia kenal. Ia melihat nya diujung sana tentang bermain handphone. Pria itu adalah Alfian. Ia hanya sendiri.
Raisya menghampiri nya. Berjalan dengan pelan. Sangat pelan. Langkah demi langkah yang terlihat gugup.
"Hai" ucap Raisya
Pria itu hanya menoleh dan melihatnya hanya beberapa detik kemudian langsung fokus dengan handphone nya lagi.
"Nonton juga?" Ucapnya sekali lagi dan berharap dijawab oleh manusia yang ada didepannya itu.
"Yah, masa mau nonton lumba lumba" jawab pria itu dengan datar.
"Hai"ucap Kevin yang mendekati mereka.
"Ayo raisya, filmnya bentar lagi mulai" ucap Kevin kepada Raisya.Kedua manusia itu terlihat menjauh. Menjauhi Alfian sendirian. Begitu juga dengan Alfian. Ia harus segera masuk kedalam studio.
★★★
Thanks
Sorry.
Vote
Comment
Share
Thank you

KAMU SEDANG MEMBACA
Sedingin Es (Discontinue)
Teen Fiction[otak author nya lupa gimana alurnya, jadi book ini diberhentikan:)] Hatimu dingin seperti es, Keras... Membeku... Mati rasa... Ingin kuberi warna pelangi Agar hatimu tau... Bagaimana rasanya cinta Bagaimana rasanya rindu Bisa tersenyum dalam diam...