Part 5

15 1 0
                                    

"Irene, gw gak tau apa permasalahannya, lo tiba-tiba pergi dari gw tanpa kasih tau apa masalah—"

Irene terkekeh.

"Basi anjing!"

.....

Irene pergi dari sana dengan keadaan badmood.

Pergi dengan apa? Tentu saja jalan kaki! Dia  tidak mau diantar pulang dengan orang yang sudah membuatnya badmood. Bahkan sepertinya melebihi kata badmood.

Brak!

Irene membuka pintu rumah dengan kencang. Untungnya saat ini dirumahnya sedang tidak ada siapa-siapa.

Irene merebahkan tubuhnya dikasur empuknya lalu membuka ponselnya karena ada notifikasi yang masuk.

Som-somi i luv u,- Ren, lu udah sampe rumah lu.....

Som-somi i luv u,-
| Ren lu udah sampe rumah lu kan?
| Tadi, Doyoung ngejar lu!
| Ren!
| Bales Ren! Jangan di read aja!
| Heh! Bambank! Gw khawatir bego!

You
Iya Som gw udah sampe rumah, baru aja |
Lo tau ga kenapa Doyoung ngejar gw
tadi? |

Som-somi i luv u,-
| AKHIRNYA LO BALES JUGA!!!
| Gatau! Tadi pas lo pergi gw juga ikutin tapi gw ke meja Doyoung dulu.

You
Hm, lagi badmood gw Som:(

Som-somi i luv u,-
| Badmood kenapa cayang?
| Gw kerumah lo ya, gw bawain martabak neh.
|Dah~

You
Jijique anyink |
Yaudah. Cepetan kesini! |
Dirumah gak ada siapa-siapa kita girls time yuhuuu |
Read

Setelah melihat pesannya sudah dibaca, Irene pun bergegas pergi ke kamar mandi.

10 menit berlalu, Irene saat ini sedang duduk di sofa ruang tengah menunggu Somi dat—

Ting tong

Dengan secepat kilat, Irene membukakan pintu. Ia berfikir itu adalah Somi, tapi ternyata...

"Mmm... Siapa ya?" tanya Irene pada lelaki di depannya. Dia memakai kacamata hitam dan masker hitam. Pokoknya outfitnya serba hitam (Untung kulitnya putih, kalo item.... Gak bisa dibedain kali ya:v).

"Maaf salah alamat." katanya sopan lalu membungkukan badannya dan langsung pergi.

Irene bingung dibuatnya, tetapi ia tidak peduli dan memilih untung kembali ke ruang tengah.

Baru saja Irene duduk (mungkin tidak ada 0,5 detik), bel dirumahnya kembali berbunyi.

Ting tong

Irene menggeram kesal.

"Ish! Siapa lagi sih!?"

Irene membuka pintu dengan kasar dan melihat siapa yang datang.

"Napa lo ren?"

"Oh Somi_- Masuk som! Gw mau cerita!"

"Njir ngegas. Iya iya, nih matrabak nya."

"Matrabak apaan bego, wkwk. Ngomong aja bisa typo:v"

"Matrabak? Gatau gw."

Irene menoyor kepala Somi kesal, "Ih kesel gw lama-lama." katanya seraya menutup pintu.

"Mau cerita apaan?" tanya Somi saat mereka berdua sudah duduk di sofa.

"Twadi adha orgh—OHOG!"

"ANYING LAH CUK NGAKAK GW!!! BWAHAHAHAH!!!"

Irene tidak memedulikan Somi yang sedang tertawa terbahak-bahak, ia memilih untuk berlari ke dapur dan cepat-cepat meminum air putih.

"Aduh sakit tenggorokan gw som."

Irene berkata seperti itu dengan mata berair karena keselek.

"Ah bego sih lo wkwk. Buru ih mau cerita apaa?"

Tadi di cafe Irene yang cepat-cepat meminta Somi bercerita, sekarang kebalikannya:)

"Tadi pas gw lagi duduk nunggu lo, bel rumah bunyi, gw kira itu lu—"

"Hm ya terus?"

"Jangan dipotong somay!"

"Ehehe, iya-iya, lanjut."

"Btw nama gw Somi bukan somay." lanjutnya mempoutkan bibirnya yang membuat Irene menabok mukanya gregetan.

"Gosah sok imut lu som, jijiq dedek."

"Apaansi Irene?! Gajee wuu gajee. Btw kapan kelarnya lu cerita kalo gini terus daritadi?"

"Hehe iya-iya. Jadi—"

Ting tong

~~~~~

Hai semua:)
Maaf ya baru up sekarang.
Soalnya author sama temen lagi
Banyak banget tugas.
Emm, enggak sih, lebih
Tepatnya temen author yang
Tugasnya segunung everest:v
Dan part ini author tulis sendiri
Karena emang temen author
Lagi gabisa banget.
Jadi maaf ya kawan-kawan:)

Two Souls Because Of You  |  Bae IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang