1

6.6K 286 44
                                    


"Tenang saja, perpisahan tak menyedihkan. Yang menyedihkan adalah bila habis itu saling lupa."


——————————————————



KRINGGGG

"HOAAMMM...jam berapa
sih?" monolog seorang gadis yang baru terbangun dipagi hari.

"ANJIR UDAH JAM SET 7!" pekik gadis itu lalu bergegas mandi.

Beberapa menit kemudian

"Hufft, semalem beneran ya? gue putus sama dia? beneran?" ucap gadis itu yang masih tak percaya atas peristiwa semalam, ia pun mengambil handphone nya dan membaca chat secara ulang.

"Ahh beneran anjir, terus nanti kalo gue ketemu sama dia gimana? hufft tenang-tenang kita pasang wajah biasa aja, masa bodo anggep aja temen!" ucap gadis itu setengah histeris.

"TAPI GABISAAAA!!!" teriak gadis itu didalam kamarnya.

"NADIA KEBAWAH SINI SARAPAN BUKAN TERIAK-TERIAK!" teriak seorang lelaki paru baya itu dari bawah.

Nadia Salsabila namanya seorang gadis yang masih kelas 2 SMA, di SMA BANGSA 1 dan belum bisa menerima kenyataan jika dia harus diputuskan oleh kekasihnya.

emang kenceng banget ya gua teriak?-batin Nadia.

Nadia pun keluar dari kamar lalu turun menuju ruang makan, disana sudah ada lelaki paruh baya---ayahnya yang sedang menata makanan, Nadia memang sudah ditinggal ibunya dari semenjak SD dan hidup berdua dengan ayahnya.

Dan tidak sekaya yang dinovel-novel namun sudah bisa dibilang berkecukupan dan pekerjaan ayah nadia pun tidak seperti dinovel-novel. Namun ayah nadia bekerja catering makanan jadi bisa bekerja dirumah dan menemani nadia, ayah nadia memang bisa dikatakan jago memasak.

"Ayah masak apa?" tanya Nadia.

"Nasi goreng, sini makan." ucap ayahnya, Nadia pun duduk disampingnya dan memakan sarapannya.

Setelah selesai sarapan Nadia berpamitan untuk berangkat sekolah.

"Nadia berangkat." ucap Nadia.

"Iya hati-hati jangan ngebut." ucap ayahnya.

"Oke siap bos, assalamualaikum." ucap Nadia sambil bergaya hormat kepada ayahnya.

"Waalaikumsalam." jawab ayahnya, lalu Nadia bersalim dan keluar rumah untuk mengambil kendaraan, Nadia ke sekolah menaiki motor karna jaraknya lumayan jauh, setelah mengambil motornya ia pun langsung melajukan motornya ke sekolah.

Sesampainya disekolah ia langsung memarkirkan motornya.

"Weh, neng Nadia bawa motor
sendiri? ga dianterin lagi?" ucap mamang---tukang parkir disekolahannya, Nadia memang dekat dengan mamang, Nadia juga sudah menganggapnya sebagai teman, karna Nadia tidak tahu namanya jadi dia memanggil mamang:v.

"Lagi gak bisa nganter mang jadi berangkat sendiri, ohiya bayarnya nanti aja ya pulang sekolah soalnya Nadia gaada yang recehan ni." ucap Nadia sambil mengeluarkan uangnya yang senilai 20rb.

"Oke deh." ucap mamang

"Dadah mangg!" pamit Nadia sambil berjalan cepat keluar dari parkiran

Saat sudah keluar parkiran ia bertemu dengan pak ana dan Bu ana---tukang es dan penjaga sekolah.

"Pagiii pak Anaa, botol Aqua satu yang dingin." ucap Nadia sambil melambaikan tangannya.

"Wih Nadia, pagi jugaa, bentar
ya." jawab pak Ana.

Mantan Jadi JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang