Bab 1

115 11 0
                                    

*Selamat membaca... jangan lupa tinggalkan jejak yah... (vote dan comen) supaya aku makin semangat lanjutinnya*
❤❤❤❤

Ghizey berjalan beriringan bersama mira menuju asrama, matanya berputar kekanan dan kiri, menatap ke langit-langit koridor yang ia lewati. Ia hanya mengekori Mira dengan terkagum-kagum sendiri

"klasik sekali" gumamnya.

"Ghi, kita udah sampai tapi sebelum kita masuk aku mau bilang jika kau berjumpa billie lebih baik kau diamkan saja" sahut Mira dan ia hanya mengangguk.

Ghizey masuk ke dalam asrama mengikuti Mira, ruangannya sangat bagus dengan warna yang lagi-lagi abu-abu, hitam dan merah, tapi tidak menghilangkan kesan klasiknya

"itu tempat tidurmu, aku diatas dan kau bagian bawah"

ghizey melihat tempat tidur tingkat disudut ruangan dan mendekatinya. Mira kembali keluar meninggalkan ghizey sendiri di kamar dengan 3 tempat tidur bertingkat.

Disamping ranjangnya ada lemari kecil dengan bingkai foto diatasnya, foto itu memperlihatka ghizey saat berumur 10 tahun bersama kedua orang dewasa yang ia yakini itu adalah orang tua wanita yang kini ia pegang identitasnya sekarang.

Ghizey merebahkan diri sambil terus memikirkan apa yang terjadi lagi, berusaha mengingat kejadian-kejadian yang mungkin akan menjawab keberadaannya.

"sebelum disini... aku ke gudang kan"

Flash Back On

Tuk.....

Cermin besar dikamar Ghizey bergerak ketika ia sedang menyapu rumah, ia tak sengaja menyenggol cermin besar yang seperti menyatu dengan dinding itu,ketika hendak menggesernya ke posisi semula tak sengaja ia menangkap ada ruang kosong dibalik cermin, rasa penasarannya muncul dan menggeser cermin itu sampai terbuka lebar.

"wow aku kira cermin ini menempel seutuhnya di dinding, sejak kapan cermin ini bisa digeser" gumamnya.

Ia kembali mengamati ruang gelap yang ada didepannya dan rasa takut mulai menguasai pikirannya akhirnya ia memilih menutup kembali ruangan itu.

Sambil berlari kecil Ghizey turun kebawah dan menuju dapur untuk meletakkan sapu yang baru saja ia paka

"bibi, kemana Liana?"

Bibi Mosy mengalihkan pandangannya ke Ghizey lalu kembali dengan kesibukannya yang sedang memasak makan malam. Bibi mosy adalah adik dari orang tuanya yang sudah tiada, bibi mosy menjadi walinya dan ikut tinggal bersama Ghizey dirumah peninggalan orang tuanya. Suami bibi mosy sendiri sering bepergian dalam rangka bisnis kerja dan Liana adalah satu-satunya putri mereka yang hanya beda beberapa bulan dengan Ghizey

"oh... tadi dia pergi keluar sebentar, kenapa?"

"rumah kita sebelum kita tempati punya siapa bi"

"yah papamu yang bangun dong... ini desain papamu sendiri loh"

Ghizey hanya mengangguk mengerti dan kembali kekamar, bibi Mosy hanya menatap punggungnya sampai hilang dari pandangan matanya

"apa sudah saatnya?" gumam bibi Mosy.

Jika rumah ini dari awal ditempati oleh mereka berarti sepenuhnya isi ruang balik cermin itu adalah desain dan rancangan ayahnya. Ghizey menatap kaca itu lamat lamat kemudian mengambil senter untuk menerangi ruangan itu nanti, setelah mengumpulkan keberaniannya ia menggeser cermin besar itu kembali dan melihat ruangan gelap itu.

Ghizey menyinari ruangan itu tapi cahanyaya hanya menunjukkan jalan seperti terowongan yang tidak tahu akan berakhir dimana, ia berjalan masuk dan menutup sedikit cermin itu kembali agar sang bibi tidak mengetahui terowongan ini jika tiba-tiba masuk nanti.

THE MYSTICAL WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang