Bab 4

64 6 0
                                    

Hai teman", silahkan membaca....❤

--------------------------
Ghizey menatap Mira yang kini juga menatapnya keheranan, ekspresi terkejut terlihat jelas diwajah mira. Ghizey mencoba menerka nerka alasan yang harusnya ia jelaskan sekarang. Belum sempat ia menemukan alasan yang tepat mira sudah mengawali pembicaraan.

"Dari mana? Kau tau kan sihir waktu tidak diperbolehkan?"

Ghizey kebingungan dengan sihir waktu yang dimaksudkan mira, berdasarkan penjelasan mira sihir itu pasti akan membawanya pada masalah yang lain.

"Aku tidak memakai sihir waktu"
"Jadi apa yang barusan kulihat"
"Aku... aku tidak bisa menjelaskannya sekarang mira, jika sudah saatnya aku akan memberitahu mu"

Mira hanya menatap mata Ghizey mencoba mencari cari alasan dan jawaban, sembari berfikir untuk mempercayainya atau tidak

"Huh... baiklah, aku percaya padamu" sahut Mira.

Ghizey tersenyum dan mengajak mira untuk keluar dari tenda. Semua orang sudah selesai makan malam dan sibuk dengan kegiatannya masing-masing, ada yang berkumpul dengan teman-temannya mengitari api unggun dan bernyanyi disekitar tenda mereka. Insa, Glen dan Regaz sedang duduk mengililingi api unggun mereka.

"Eh mira, ghizey, sini gabung" senyum Glen, mereka yang dipanggil pun duduk dikayu besar yang dijadikan tempat duduk.

"Eh kita jarang nih kumpul, aku juga baru kenal kalian, gimana kalo kita cerita tentang diri masing"

"Kayaknya seru, aku setuju" jawab Insa dan dilanjutkan anggukan yang lain.

"Oke masing-masing kita saling bertanya aja, contohnya kalau ada yang ingin kalian ketahui tentang aku langsung bertanya begitu juga sebaliknya"
"Oke"
"Hmm.... aku mau bertanya.... Regaz"

Regaz yang sudah siap mengikuti game langsung beriap menyimak pertanyaan dari Glen.

"Apa kau merasa ada yang lebih kuat darimu?" Sagut Glen

"Tentu saja, para profesor banyak lebih kuat dariku kan"

"Bukan itu maksudku, secara murni... profesor itu banyak belajar dan menghapal banyak mantra, tapi jika kekuatan murni lebih kuat kau bahkan bisa mengalahkan mereka pada duel kan"

"Ayahku, hanya itu yangku tahu sampai sekarang"

"Whoa.... jadi diantara semua orang yang berada disini kau merasa paling kuat? Hahaha"
sahut Ghizey keceplosan, teman-temannya sontak sudah menatap ghizey khawatir. Bagaimana bisa dia berkata seolah-olah merendahkan si pangeran berdarah dingin yang tepat dihadapannya.

"Er... itu pujian" sambung Ghizey

"Lalu bagaimana denganmu, sebenarnya apa kekuatanmu?"
Tanya Regaz sambil memberi tatapan menusuk kepada ghizey yang baru saja membuatnya kesal. Pertanyaan itu juga menarik perhatian yang lain, apalagi selama ini Ghizey yang mereka kenal justru tidak memiliki kekuatan. Hanya karena Profesor Ezalgan sang kepala sekolah mereka yang merupakan sahabat ayahnya, dia tetap bisa bersekolah disini.

"Aku tidak tahu, kalian sendiri tahu aku lupa ingatankan"

"Apa kau sama sekali tidak ingat apapun" timpal Glen dan hanya dijawab gelengan.

"Kemaren aku berfikir kau memiliki kekuatan bulan merah" sahur Insa sambil terkekeh

"Jika memang itu bulan merah, sudah pasti sejak lama kekuatan itu muncul" lanjutnya.

Ghizey hanya menyimak pernyataan Insa. Pikirannya yang sedang berputar kini kehilangan kefokusan saat salah satu guru mereka mendekat. Dia nyonya Liley sang guru ramuan, dia bisa membuat racun, penangkalnya, obat, dan segala jenis ramuan lainnya. Langkah nyonya Liley menuju ke arah mereka.

THE MYSTICAL WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang