1

16.5K 71 0
                                    

Seperti rencana, setelah satu tahun pernikahan sang kakak akhirnya Sehun bisa melangsungkan pernikahan dengan wanita yang telah dijodohkan dengannya--Jessica. Selama proses pernikahan, ia hanya memasang ekspresi datar.

Di meja paling depan; kembarannya--Suho bersama isterinya tengah tersenyum lebar ketika ia mencium Jessica singkat.

Jenny Kim, nama isteri Suho yang tak lain adalah cinta pertamanya namun lebih memilih menikah dengan kembarannya sendiri. Rasa sakit saat Jenny menerima pinangan Suho di depan matanya masih sangat membekas.

"Kau memilih pasangan yang tepat, kalian adalah pasangan serasi," puji Suho disertai senyuman hangatnya, pipi Jessica sontak bersemu merah.

Sedangkan Sehun terlihat acuh namun sebenarnya ia tengah melirik Jenny yang tampak sangat cantik dengan dress hitam.

Sehun dan Suho, mereka memiki wajah yang sangat mirip. Ya, mereka kembar identik namun memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Suho adalah pribadi yang hangat yang selalu menebar senyuman dan ia juga tipe pria baik dan pengertian, itulah daya tariknya.

Sedangkan Sehun, ia cenderung acuh dan dingin. Berkarisma dan irit bicara namun ia sangat jenius hingga mampu menyelesaikan kuliahnya di universitas Harvad hanya dalam kurun waktu dua tahun.

"Jessica, kau sangat cantik," puji Jenny tulus seraya memeluk Jessica yang baru ia kenal dua bulan belakangan.

"Terimakasih," sahut Jessica malu, ia memang tipe wanita lembut dan rapuh sangat berbeda dengan Jenny yang cerdas dan mandiri.

Lagi-lagi Sehun hanya bisa mendesah pasrah, dalam hidupnya ia hanya pernah jatuh cinta sekali tapi seperti biasanya Suho akan merebut semuanya.

"Apa kau sudah menerima hadiahku?" tanya Jenny tiba-tiba.

"Hadiah apa?" kening Sehun berkerut samar, ia tak tahu hadiah apa yang diberikan Jenny.

"Hadiah pernikahan tapi bukan untukmu," jawab Jenny lalu melemparkan tatapan geli pada Jessica yang wajahnya sudah amat memerah.

"Tak perlu dipikirkan, masalah wanita memang membingungkan," mendengar ucapan Suho, Jenny sontak menyikut perut suaminya seraya mengerucutkan bibir.

Suho terkekeh lantas merangkul isterinya dengan mesra.

Kedua tangan Sehun mengepal, ia tak suka melihat kemesraan pasangan itu.

Jessica melirik Sehun yang rahangnya telah mengeras, ia seperti tengah menahan amarah. Namun tanpa diduga, Sehun turut menatapnya dengan sorot tajam hingga membuatnya menunduk takut.

****

Jessica menuruti saran Jenny, setelah mereka sampai di hotel ia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu mencoba lingerin pemberian iparnya itu.

Ia turut menyemprotkan parfum miliknya di daerah leher, ujar Jenny para pria suka mengendus leher pasangannya.

"Kau pasti bisa Jessica, ayo lakukan!" ucapnya bermonolog seraya menatap pantulan dirinya di depan cermin.

Lingerin berwarna pink soft melekat indah di tubuhnya yang sempurna, kedua gundukan itu pun terlihat amat menandang.

Ketika ia keluar dari kamar mandi, ia mendapati Sehun tengah berkutat dengan laptop miliknya. Membuat Jessica binggung harus melakukan apa, bukankah ini malam pertama mereka?

"Ehm," pada akhirnya Jessica berdehem untuk menarik perhatian suaminya. Pipinya pun terlihat memerah, padahal ia tak menggunakan perona pipi.

Sehun menatap Jessica yang berdiri kaku seraya menunduk. Membuatnya muak, bukannya terlihat sexy; baginya wanita itu terlihat murahan.

Ia mengantup laptopnya dengan sedikit kasar kemudian pergi dari kamar untuk mencari udara segar, tiba-tiba saja ia merasa sesak nafas karena terlampau jijik.

Jessica menatap kepergian Sehun dengan tatapan nanar, ia terluka pada pernolakan pria itu padahal ia telah benar-benar memantapkan diri untuk menyerahkan seluruh hidupnya untuk suaminya tersebut.

Air mata sontak mengalir dari matanya, ia memutuskan untuk berbaring seraya menunggu kedatangan Sehun namun hingga ia terlelap; suaminya itu tak kembali juga.

****

Suasana meja makan keluarga Park memang selalu hangat, setiap pagi dan malam seluruh anggota keluarga harus berkumpul untuk makan bersama, tak terkecuali.

"Nah, mari kita ucapkan selamat datang pada anggota keluarga baru kita, Jessica Jung," ucap Margaret yang merupakan ibu dari si kembar dan juga dibungsu-- Lisa.

"Selamat bergabung di keluarga Park, kakak. Semoga kau betah menjadi isteri pria dingin itu," ucap Lisa.

"Iya, jika kau tidak tahan dengan sikafnya nyalakan saja perapian, itu cukup ampuh," timpah Suho dan disambut tawa dari seluruh anggota keluarga kecuali Jessica yang hanya tersenyum kecil dan Sehun yang tengah memotong daging tanpa ekspresi.

"Oh ya, bagaimana tadi malam, Jessica?" tanya Jenny.

"Wooooo ... Kak Suho, sepertinya isterimu kurang belaian," celetuk Lisa lalu dibalas pelototan Jenny dan kekehan Suho.

"Benarkan sayang? Aku sangat kecewa mengingat kepiawaianku dalam hal--"

"Hey, jangan teruskan kalimat vulgarmu, apakah kau lupa kalau masih ada gadis dibawah umur di sini."

"Sudah-sudah, kapan kalian makan kalau hanya berbicara saja sedari tadi," tegur Siwon pada anak-anaknya.

"Ayah tidak---"

Ucapan Lisa terhenti saat suara decitan kursi sedikit memekakkan telinga.

"Aku sudah selesai," ucap Sehun kemudian beranjak untuk ke kamarnya.

"Ak ... aku juga," Jessica turut beranjak setelah membungkuk sopan pada kedua mertuanya dan menyusul Sehun.

"Mereka kenapa?" tanya Lisa.

Pletak!

"Anak kecil tidak boleh terlalu penasaran dengan urusan orang dewasa," tegur Suho.

Disaat Lisa mengerucutkan bibir sambil mengelus dahinya yang baru saja disentil Suho, Jenny menangkap hal janggal dari pengantin baru itu.

Vote! Gratis kok, gak buat jari kalian patah juga!

TWINS (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang