01 : New Class

33 10 0
                                    

Akhirnya, mereka sampai didepan kelas mereka, 11 IPA 1!
"Gue mau duduk sama Fara!!" ucap Daisy seraya memeluk Fara.
"Iya deh iyaa!! Sekarang gue jadi ada temennya!" ucap Fara. Yah, karena waktu dikelas 10, Iris selalu mengekor Senya, dan tak mau pisah dengannya. Akhirnya Fara lah yang mengalah, dan mencari teman sebangku.

"Gue mau duduk dipojokan ah!" ucap Senya, seraya menunjuk meja yang berada dekat dengan jendela.
"Ih, nggak boleh! Gue yang dipojokan! Lo kan udah dipojokan waktu kelas 10! Lagian kalo lo dipojokan, gue nggak mau meja kita jadi pusat perhatian guru karena lo selalu ngantuk!" ucap Iris.

"Iya deh.." pasrah Senya.
Fara dan Daisy memlih meja disamping meja milik Senya dan Iris.

Senya dan Iris duduk di meja nomor dua dari pintu, kenapa dibilang pojok, ya karena dekat jendela, dan posisinya nempel dinding. Sedangkan meja Fara dan Daisy disampinya.

Mereka berempat kemudian mengobrol ria, tak menghiraukan beberapa anak yang lain tengah riuh memilih tempat duduk. Toh mereka berempat sudah dapat tempat duduk. Buat apa musingin urusan orang lain.

Bel masuk berbunyi dengan nyaring. Murid murid yang tadinya masih diluar terburu buru masuk kedalam kelas. Sedangkan yang sudah dikelas tapi masih ribut, langsung tenang dan menuju meja mereka masing masing.

Tepat sebelum Bu Eva, wali kelas kelas 11 IPA 1, masuk. Dua orang cowok duduk dimeja didepan Senya dan Iris. Salah satu cowok itu tidak asing bagi Senya, namanya Mahesa. Yah karena mereka satu kompleks dan selalu sekolah disatu sekolah yang sama. Sedangkan yang satunya lagi, sepertinya ia pernah melihatnya, tapi ia lupa.
_"Bodo ah, bukan urusan gue juga, ngapain dipikirn"_ batin Senya.

***

Fara terkejut, jantungnya berdetak kencang seperti habis marathon. Ia tak menyangka, cowok yang duduk didepannya adalah seorang Gilang Putra Sanjaya, orang yang ia suka. Fara sebisa mungkin menahan senyumannya karena kegirangan, sehingga bibirnya berkedut.

Daisy yang melihat tingkah aneh temannya ini kemudian bertanya, "Lo kenapa, Far? Kesurupan?" ucap Daisy.

"Ah! Enggak-gue-nggak kenapa napa!!" ucap Fara dengan gugup.
"Aelah.. aneh banget sih lo.." ucap Daisy dengan santainya.

Setelah Daisy tak menghiraukan Fara, Fara kembali menatap orang yang ada didepannya saat ini.

***

"Assalamualikum semuanya..!" salam Bu Evi. "Berhubung saya disini, kalian pasti sudah tahukan, kalau saya yang akan menjadi wali kelas kalian?!" ucap Bu Evi.

"Iya buukk!!" jawab semua murid yang ada dikelas kompak.

"Okay! Ibu minta, kalian menciptakan kelas yang damai dan nyaman! Karena itu, ibu akan memilih ketua kelas dan wakilnya, serta sekretaris dan bendahara" ujar Bu Evi panjang lebar, "ada yang berani mencalonkan diri sebagai ketua kelas dan wakilnya?" tanya Bu Evi.

Tak ada yang menjawab, semuanya diam. "Haduuhh... masa sudah kelas 11 nggak ada yang berani mengajukan diri sih.." ucap Bu Evi, seraya memijat pelipisnya.

"Kalau begitu, ibu adakan undian saja ya..?" tawar Bu Evi, lalu serempak murid murid mengiyakan.

Bu Evi membagikan kertas, agar murid muridnya ini menuliskan nama yang mereka pilih sebagai pemimpin.

Setelah dirasa semuanya sudah mengisi, Bu Evi mengumpulkan kembali kertas kertas itu.

"Okay, kita vote ya.." ucap Bu Evi. "Gilang, kamu bantu ibu menghitung perolehan suaranya!" titah Bu Evi. Lalu Gilang menangguk, dan berdiri dari kursinya, lalu menuliskan nama nama yang disebutkan Bu Evi dipapan tulis.

Setelah selesai hasil votenya, Gilang sendirilah yang terpilih sebagai ketua kelas, dan cowok bernama Allen sebagai wakilnya. Sedangkan sebagai sekretatisnya, Fara yang terpilih, dan Daisy sebagai bendahara.

Plokk! Bu Evi menepuk tangannya seraya mengatakan, "nanti tolong diurus jadwal piketnya, ya ketua kelas, wakil ketua, dan sekretaris. Lalu kalian bertiga ketuangan saya untuk memberi laporan!" ucap Bu Evi, kemudian meninggalkan ruangan.





*******
Jangan lupa vote dan komen ya😊

KISAH KITA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang