15||TTM❤️

440 20 3
                                    

Happy reading
Ig|@_jynti

Hari ini seluruh anggota osis, guru panitia berkumpul di ruangan persegi panjang yang ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

Graduetion sudah h-2, osis dan guru semua bekerja keras untuk mensukseskan acara ini

"Gradu sudah h-2, nanti kalian datang kesekolah jam 2 untuk mengihias panggung, tidak ada alasan tidak bisa" ujar mr.alex selaku ketua panitia
"Siap pak!" Jawab tegas anggota osis
"Dan ya, apa ada kendala dari awal kita mempersiapkan semuanya sampai hari ini?" Tanya Mr Alex lagi

"Sejauh ini tidak ada kendala pak. Untuk bahan yang diperlukan untuk menghias panggung sudah saya beli kemarin bersama liora" ucap alan selaku ketua panitia osis

"Iya pak, kemarin kami sempat kualahan membeli barang barangnya. Karna di satu toko tidak menjual apa yang kita butuhkan" liora menimpali

Dasar carmukBatin amel

"Iya terimakasih banyak atas kerja keras kalian. Sekolah akan memberikan imbalan yang setimpal."
"Iya pak, itu sudah kewajiban kami"

"Baiklah sekarang kalian boleh istirahat" ucap Mr.alex
"Siap pak"

Semua keluar dengan teratur seperti bebek. Ya masa osis keluarnya dorong dorongan. Malu woy

***

Amel berjalan lunglai lemas tak bernyawa melewati kelas demi kelas agar sampai dikelas.
Duduk selama kurang lebih 1 jam dengan kaki bersila membuat kakinya  kesemutan,bokong panas,pinggang encok, ditambah laper. Maunya langsung ngantin uang jajannya dikelas, ditambah orang yang tidak ingin amel temui  sekarang berada tepat di depan muka. Sepertinya dewi fortuna tidak memihaknya  kali ini

Apaan lagi sih?! Gue lagi males debat elah

Alan menghadang jalan amel
"Apa?!" Jawab gue jutek
Gimana ga jutek, masih gedeg gue
"Gue mau ngomong"
"Gue buru buru"

Gue lagi males sama lo alan, kata kata lo kemarin masih membekas

Gue liat di belakang alan ada si lean gue tersenyum kearahnya

"Bye. Gue masih marah sama lo!"

Gue menghampiri lean
"Ngantin yuk, tapi gue ambil uang gue dulu"
"Oke"

Alan menyaksikan kedekatan amel dan lean tidak suka

"Arghh" erang alan sembari mengacak ngacak rambutnya

Liora menyaksikan tersebut dan membuatnya sedikit tersulut emosi, amel memang sahabatnya tapi didepan dia bermulut manis, sedangkan dibelakang dia menjelek jelekkan amel begitu pun sebaliknya

Jika kalian berfikir amel adalah tipe orang yang ditindas tapi diam saja kalian salah. Dia akan melawan dan memberikan perlawanan lebih dari apa yang ia dapat

Sewaktu amel berada di sekolah dasar dia sering membuli temannya tapi sekarang sudah tobat

Liora menghampiri alan yang terlihat kacau
"Lan?"panggilnya dan menepuk punggungnya
Si empunya pun menoleh
"Eh lo ra, kenapa?"
"Harusnya gue yang nanya lo kenapa? Kacau banget kayaknya, emm gimana kalo kita kekantin? Gue traktir deh" ajak liora
"Hah iya.. gue lagi kecapean aja kali ngurusin kegiatan" alan menghela nafas
"Kita kekantin, tapi lo ya yang bayarin haha" ucap alan

"Iya santai aja. Ayo!" Liora menarik lengan alan agar berjalan cepat

Saat mereka memasuki kantin liora yang melihat amel dengan lean langsung menggandeng tangan alan bak sepasang kekasih yang tak bisa dipisahkan bahkan payu*ara nya menyentuh tangan alan

Alan yang menyadari aksi liora diam saja karna ia tidak mengetahui kehadiran amel disana

"Alan kita duduk disana aja gimana?" Liora menunjuk bangku di depan amel
Alan hanya berdehem dan menganggukkan kepala

Posisi duduk alan tepat menghadap ke arah amel

"Amel lo liatin apaan?" Tegur lean
"Kagak ada, eh gue mau nyobain makanan punya lo dong" pintanya

"Gak, lo kan udah punya. Maruk amat" ucap lean hanya bercanda
"Pelit lo!"
"Nih" ucap lean menyodorkan makanan ke mulut amel
Amel yang melihat aksi lean sedikit terkejut dan membuka mulutnya
"Apaansi malu gue"
"Cie blushing" ledek alan
"Gak ya"

Alan yang menyadari ada sedikit keributan pun mengalihkan pandangan kedepan, dan hal yang tidak ingin ia saksikan terjadi alan melihat amel dan lean tampak sangat akrab dan saling bersuap suapan
Alan merasa kesal,jengkel,sedih,marah semua menjadi satu ia pun mengepalkan tangannya tidak tahan

"Kenapa?" Tanya liora
"Gak" jawab alan seadanya saat ini ia sedang malas berbincang

"Ra lo makan sendiri aja ya, gue lupa kalo gue mau ngomongin hal penting sama aldo, sorry banget" alan beranjak dari kursi dan berlalu meninggalkan liora

"Pasti alan pergi gara gara liora! Harus gue kasih pelajaran" liora terlihat sangat kesal
Ia juga beranjak dari kantin menuju gank teman sekelasnya

"Lean cabut yuk, gue ngantuk mau tidur dikelas dulu"
"Yeu dasar kebo!"
"Biarin wlee" balasnya sambil menjulurkan lidah

Alan pov:

Gue memasuki ruangan kelas dengan perasaan kesal. Gimana gak kesal? Bisa bisanya amel suap suapan didepan mata gue

"Woy alan napa lo" sapa aldo
"Gak papa, lagi kesel aja gua"
"Kesel kenapa? Cerita sama gua, kek sama siapa aja lo" tawar dia

"Gue berantem sama amel" 
"Lah kok bisa?"
"Panjang ceritanya males gue cerita"
"Dongo sia!" Aldo menoyor kepala gue
Gue hanya diem males ngomong

"Lo ada apa sebenernya sama amal huh? Awas lo nyakitin dia, pulang tanpa kepala lo"

Gue hanya bergidik ngeri mendengar ucapan aldo

"Hemeh. Jadi gini do, gue liat amel mersa banget sama itu si anak baru di kelasnya, lean kalo ga salah namanya"
"Ya terus? Lo kan ga ada hubungan apa apa sama amel, kenapa cemburu, lo suka sama dia" savage

Aldo ngomong suka bener, tapi masa iya gue suka sama amel. Ga mungkin

"Kagak lah" gue menjawab dengan sedikit gelalapan "mana mungkin gue suka sama amel, bukan type gue, lagian dia juga sahabat kita kan."

"Lo pinter di segala hal tapi bodoh dalam hal ini, kalo lo ga suka sama dia kenapa lo gak suka liata amel deket sama lean? Udan kek buku selusin nempel terus"

Gue hanya bisa menghela nafas

"Jadi gini boy, lo cuma belum sadar aja sama perasaan lo, nanti kalo lo udah kehilangan dia atau jadi milik orang lain disana baru lo tau. Belum terlambat untuk memahami semuanya, lo suka sama dia lan, perjuangin dia!"

"Jadi maksud lo gue suka sama dia?"  Tanya gue meyakinkan
"Iya. Cemburu tanda sayang kalo kata..."
"Kata siapa?"
"Gatau lupa"
"Goblok"
"Dah ah.. gue balik ke kelas, semoga sukses man" ucapnya sembari menepuk bahu gue pelan

Autor pov

Ya begitulah menunggu memang melelahkan. Tapi yang lebih melelahkan adalah sama sama menunggu tetapi saling tidak tahu. Apa kalian pernah merasakan cinta? Cinta itu menyenangkan,menyakitkan. Jika jatuh cinta harus siap patah hati.

Tbc




TEMAN TAPI MESRA? [13+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang