Part 1

537 32 2
                                    

Happy reading🧡🧡

~~~~~~

       Disebuah rumah mewah tepatnya di taman rumah tersebut, terlihat lima remaja yang sibuk dengan urusan masing-masing.

"Huhh bosen banget perasaan " Gerutunya sambin menjatuhkan kepalanya ke paha seorang pemuda yang duduk lesehan disampinya.

Semuapun melihat kearah perempuan satu-satunya di antara mereka. Tak heran kalau setiap berkumpul, tak banyak percakapan diantara mereka. Hanya celotehan dari sang gadis yang terdengar yang sesekali mereka tanggapi.

" Minggir Fy" ucap pemuda yang disamping Ify tadi dengan menggerak-gerakkan kakinya.

"Ishh, Yo.. Iel nya tuhh" Adu Ify pada Rio yang sedang duduk dikursi panjang taman. Ia berjalan kearah Rio dan duduk disampingnya sambil mengalungkan tangannya dileher pemuda itu.
Sedang Rio hanya menatap datar ke arah Iel dan menepuk-nepuk punggung gadis cantik itu.

"Bukan apa-apa Fy, loe nggak liat gue lagi ngapain" Jelas Iel malas karna ia tahu kalau Ify hanya berpura-pura untuk mengambil perhatian sahabat-sahabatnya saja.
Saat ini Iel sedang menainkan sebilah pisau di tangannya. Ia memang suka bermain dengan senjata tajam jenis apapun, dan juga sangat ahli dalam memainkannya.
Mereka memang sudah terbiasa dengan kelakuan sahabat cantik mereka yang terbilang manja itu. Mungkin karna faktor anak terakhir yang menjadikan Ify sebagai gadis yang manja.

Ify yang mendengar jawaban Gabriel hanya melongos dan menenggelamkan wajahnya di leher Rio. Rio sendiri tidak pernah merasa risih dengan sifat Ify, karna baginya Ify adalah salah satu wanita yang harus ia jaga dalam hidupnya.
Lama terdiam, hanya suara angin dan dengkuran halus yang menandakan bahwa Ify sudah tertidur. Dengan sigap Rio mengangkat tibuh Ify dan membawanya ke kamar gadis itu, diikuti oleh ketiga sahabatnya.
Baru sampai di ruang tengah, terdengar suara yang menginterupsi mereka.

"Ketiduran lagi ?" Tanya seorang pemuda yang masih menggunakan seragam polisinya dan melangkah dengan gagahnya kearah mereka. Pemuda tampan itu mengelus puncak kepala Ify dengan lembut dengan tatapan tak kalah lembutnya.

"Iya bang" Jawab Rio.

"Abang baru pulang" Tanya Cakka yang berdiri disebelah Rio.

"Iya, Elang mana?"

"Ada bang, di ruang kerjanya" Jawab pemuda berwajah oriental, Alvin.

"Gue bawa dia kemar dulu bang" Pamit Rio sambil melirik Ify yang berada di gendongannya.

"Hmm" Dehem pemuda itu yang ternyata adalah kakak tertua Ify, Geerald.

Setelah mendapat persetujuan dari Geerald atau yang sering dipanggil Geer, Rio langsung membawa Ify ke kamarnya yang terletak di lantai atas.
Rio pun segera membaringkan gadis itu di kasur quin size dan menyelimutinya. Setelah menidurkan Ify, Rio langsung menuju pintu dan keluar dari kamar tanpa mematikan lampunya, karna ia tau sahabatnya itu tidak suka gelap, dengan kata lain phobia gelap.

Saat sedang menuruni tangga, ia melihat sahabat-sahabatnya dan Geer sedang bercengkrama di ruang tengah.

"Bang" Intrupsi Rio dan berjalan kearah sofa yang diduduki Geer.

"Eh, udah yo" Tanya Geer yang hanya dibalas anggukan oleh Rio.

"Kita pulang duluan ya bang" Pamit Cakka sambil berdiri dari duduknya dan diikuti Iel dan Alvin.

"Nggak nginep aja eh?" Tawar Geer. Tidak usah heran waktu Geer menawarkan mereka untuk menginap, karna pada dasarnya mereka memang sering menginap dirumahnya untuk menemani Ify ketika tidak ada orang dirumah.

Orang tua Ify sering kali pergi keluar negeri untuk mengurusi perusahaan nya yang di Jepan dan Prancis. Elang yang membantu sang ayah mengurusi perusahaan yang ada di Indonesia dan sudah tersebar diberbagai kota sehingga dirinya sering bolak-balik keluar kota. Sedangkan Geer yang berprofesi sebagai polisi seringkali ditugaskan diberbagai tempat sehingga jarang pulang kerumah.
Tapi jangan berfikir Ify kurang kasih sayang dari keluarganya, walaupun orang tua dan kakak kakaknya sangat sibuk, namun mereka selalu menyempatkan untuk memperhatikan Ify.

"Nggak usah bang, nanti aja kapan-kapan " Balas Alvin.

"Yaudah, hati-hati kalian"

Setelah memastikan mereka pergi dari pekarangan rumah nya, Geer langsung menuju kekamar adik perempuan nya.

Cklekk
Hatinya menghangat ketika melihat wajah polos adiknya yang sedang tertidur, rasa lelahnya seolah menghilang entah kemana. Rasanya ia benar-benar rindu dengan adik kecilnya itu, yaa sudah terhitung tiga hari ia tak bertemu dengan adiknya karna sedang menangani sebuah kasus.

"Maaf ya, abang jarang nemenin kamu dirumah" Sesal Geer yang sudah duduk disamping Ify dan mengelus pipinya dengan jari telunjuknya.
Setelah puas memandang wajah sang adik, ia memutuskan untuk keluar kamar setelah mengecup kening Ify lama.

*******

Kediaman kelurga Umari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman kelurga Umari.

Ehee pendek yaa, tenang masih awal kok😄

Jangan lupa tekan bintang ✨

Pekalongan, 30 April 2020

The GuardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang