Part 5

361 25 1
                                    

Happy reading 🧡🧡

~~~~~

"Eh katanya bakal ada murid baru loh dikelas kita." Ujar salah satu siswi yang berada dipojok kelas.

"Beneran? Cewek apa cowok?" Tanya siswi kedua.

"Iya beneran. Kalo cewek apa cowoknya sih gue belum tau." Jawab siswi pertama.

"Gue sih berharap itu cowok, biar cogan dekelas kita nambah hihi" Canda siswi itu.

"Yee, idup loe kan udah dikelilingi cowok-cowok cakep. Masih kurang aja neng" Cibirnya. Sedangkan yang dicibir yanya cengengesan saja.

"Eh Shil, tumben loe diem aja. Biasanya heboh kalo denger gosip." Sindir salah satu siswi berpipi chubby yang bergosip tadi.

"Ngantuk banget gue Vi, baru bisa tidur jam tiga tadi" Jawab Shilla yang menelungkupkan wajahnya dimeja kelas.

"Lah ngapain tidur jam tiga Shill?, Loe ngeronda?" Tanya siswi berdagu tirus dengan nada polosnya.

"Haha ada-ada aja loe Fy, palingan juga abis pemotretan dia." Tanggap Via.
Ya, tiga siswi yang duduk dipojok kelas dekat jendela besar adalah Ify, Via dan Shilla. Mereka menjadi dekat setelah insiden terkuncinya Ify dikamar mandi.

"Wahh, Shilla model?" Tanya Ify kagum. Karena baru beberapa hari mereka berteman, jadi Ify belum tau banyak tentang kehidupan mereka. Lain halnya dengan Via dan Shilla, mereka sudah mengenal satu sama lain karna selain bertetangga mereka juga selalu berada di sekolah yang sama.

"Iya Fy, lumayan lah bisa buat jajan." Jawab Shilla yang sudah bergabung dengan percakapan mereka.

"Halahh sok-sokan buat jajan. Duit yang dikasih bokap loe 10 juta tiap bulan dikemanain?" Cibir Via.

Shilla dan Via memang berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ayah Shilla adalah pengusaha yang cukup sukses, ibunya memiliki toko kue yang sudah tersebar diberbagai kota. Sedangkan ayah Via berprofesi sebagai hakim terkenal yang sudah memenangkan berbagai kasus, dan ibunya merupakan seorang desainer sekaligus pemilik salah satu butik terkenal di Jakarta.

"Hehe, ya buat shopping lah Vi." Cengir Shilla.

"Dasar maniak shopping" Cibir Via tak habis fikir dengan Shilla. Bayangkan saja, hampir tiap minggu Shilla selalu memburu sepatu dan tas branded yang harganya tidak perlu ditanyakan lagi.

"Selamat pagi anak-anak" Ucap guru cantik memotong pembicaraan mereka. Guru itu tak sendiri, melainkan ditemani siswi yang terlihat asing dimata mereka.
"Hari ini ibu mengantarkan murid baru yang akan menjadi warga dikelas ini, silahkan nak perkenalkan diri kamu" Dengan senyum yang selalu menghiasi wajah ayunya.

"Perkenalkan nama saya Agnia Ferina, pindahan dari Malang. Salam kenal semua." Ujar siswi baru tadi lengkap dengan senyum manisnya.

"Oke Agni, kamu bisa duduk disamping Ify." Kata guru itu.
Agni pun langsung menuju tempat duduk didekat jendela besar yang menghubungkan langsung dengan lapangan tengah. Tanpa bertanya yang mana itu Ify, ia sudah tau kalau tempat duduk itulah yang dimaksud oleh gurunya, karna itu adalah satu-satunya kursi yang belum ada penghuninya.

Dikelas mereka memang jumlahnya ganjil, dan Ify lah yang kebagian duduk sendiri karna ia tidak mempunyai teman sebelumnya. Kenapa tidak duduk dengan Cakka? Jawabannya adalah karena dikelas ini laki-laki dan perempuan duduknya terpisah.

"Baiklah anak-anak, kali ini ibu tidak bisa mengajar kalian karna ada rapat guru. Ibu tidak akan memberikan tugas, tapi kalian harus tetap dikelas, tidak boleh ada yang keluyuran diluar kelas." Pengumunan itu membuat para siswa bersorak senang.

Setelah guru itu beranjak, kegaduhan dalam kelas pun tak terelakan. Sebagian dari perempuan memilih memanfaatkan waktu untuk bergosip. Seperti halnya Ify, Shilla, Via dan anak baru bernama Agni membicarakan tentang sekolah lama Agni. Dengan sikap welcome Agni, sikap tenang dari Shilla dan kebawelan dari Ify dan Via menjadikan mereka berempat langsung akrab.

Saking asiknya mengobrol, tak terasa bel istirahatpun berbunyi. Siswa siswi pun berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka. Tapi tidak untuk empat siswi yang terlihat masih asik berbincang. Tanpa mereka sadari, salah satu pemuda menghampiri mereka.

"Fy" Panggilnya.

"Eh kenapa Kka?" Sahut Ify.

"Gue kekantin dulu ya." Pamit Cakka dan menepuk puncak kepala Ify pelan.

"He.em" Angguk Ify semangat menyebabkan kunciran rambut dikanan dan kiri Ify ikut bergoyang.

"Yang tadi pacar loe Fy?" Tanya Agni setelah kepergian Cakka.

"Itu Cakka, dia bukan pacar Ify." Via menyerobot pertanyaan Agni.

"Iya Ag, Cakka itu sahabat gue. Jadi loe tenang aja" Goda Ify.

"Apaan sih" Kesal Agni.

"Ke kantin yok, laper gue" Ajak Shilla yang disetujui oleh yang lain.

******

"Yahh penuh nih," keluh Sivia melihat kursi kantin yang dipenuh manusia-manusia lapar.

"Loe sih Vi ngajak ngobrol mulu dari tadi" Tukas Agni.

"Yee malah nyalahin gue, loe kali yang ngajak ngobrol duluan" Sanggah Via.

"Kok malah pada berantem sih, tuh meja pojok masih muat kok buat empat orang." Ujar Ify menengahi.

"Tapi Fy, itukan.."

"Udahlah Shill, nggak usah tapi-tapian, daripada nggak makan. Ayok" Ify menarik tangan Agni yang diikuti oleh Via dan Shilla.

"Hayy" Sapa Ify saat sampai dihadapan penghuni meja kemudian duduk diantara Rio dan Alvin. "Duduk aja kali" Ucap Ify saat melihat sahabat barunya hanya berdiri.

"Gapapa kan Yo mereka duduk disini?" Ify meminta persetujuan Rio yang dibalas anggukan oleh pemuda itu.

"Santai aja gaes, temen Ify temen kita juga kok" Ucap Alvin ramah saat melihat ekspresi enggan diwajah para gadis.

"Emm, gue mau pesen makanan dulu deh. Loe mau nitip apa?" Tawar Agni pada Shilla dan Via.

"Samain aja Ag" Jawab Via yang diangguki Shilla.

"Loe nggak mau pesen Fy?" Tanya Agni yang terlihat lebih santai daripada kedua temannya.

"Jus alpukat aja Ag". Mendengar itu, Agni pun langsung beranjak untuk memesan makanan.

"Yo, minta dong" Pinta Ify yang tergiur pada siomay yang dimakan Rio.
Tanpa menjawab, Rio menyodorkan satu sendok siomay ke mulut Ify.

Merekapun makan dengan hikmat hingga bel masuk berbunyi yang menandakan mereka harus segera meninggalkan kantin.

******

Huahh lagi nggak dapet feel nya😴

Nggak berharap banyak dari part ini:(

See you aja lah👋

The GuardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang