4. Ada yang aneh (Bisma)

70 11 2
                                    

Happy reading readers🌷

Jangan terlalu menyayangi seseorang, kelak kita akan membencinya. Jangan pula terlalu membenci seseorang, kelak kita akan menyayanginya.
-ireneien-

"Kesel! Kesal! Kesal! Pokonya, gue kesal banget sama si Bisma. Maunya tuh apa sih? Minta ditampol mulutnya kali yah. Di pikir gue sinting kayak dia, sampe gue oplas segala. Gue curiga dia itu waktu kecil makanannya silet ama cabe, makanya kalau ngomong suka pedes dan nyakitin hati." Cerocos Melisa dengan geram, mengeluarkan uneg-unegnya pada Meta sambil berjalan menuju ke meja kosong yang ada di pojok kantin. Emang ada gitu, anak kecil yang di kasih makan silet sama cabe, Ada-ada saja Melisa ini. Meta hanya bisa menggelengkan kepalanya membiarkan Melisa mengeluarkan semua uneg-unegnya. Saat ini Melisa tidak lagi memperdulikan tatapan orang-orang padanya,karena yang terpenting untuk saat ini adalah perasaan Melisa yang masih terasa sakit karena perkataan Bisma. Bisma memang selalu sukses membuat darahnya mendidih. Melisa curiga jangan-jangan hati dan pikiran Bisma sudah tidak berjalan dengan baik, makannya tidak ada omongannya yang enak didengar oleh telinga Melisa.
"Kan udah gue ingetin dari awal, jangan suka sama si Bisma, nanti lo sakit hati mulu. Tapi lo nya, di bilangin malah ngeyel. Kalau udah gini, yang sakit siapa coba." Tutur Meta sambil memutar bola matanya malas.
Melisa mencebikan bibir mungilnya sambil mengembungkan kedua pipinya, mendengar perkataan Meta. "Ihh mau gimana lagi. Salahin aja hati aku, kok bisanya suka sama orang kayak do'i. Kalau bisa, aku juga nggak mau cinta sama sama manusia laknat kayak Bisma yang ganteng juga kaga sinting sih banget. masih gantengan Oppa Chanyeol aku kemana-kemana juga."
"Tau dah, pusing gue. Mending makan biar kenyang. Gue mau pesen bakso, lo apa?" Meta menatap menatap Melisa masih saja terlihat kesal sambil mengangkat satu alisnya.
"Apa aja, yang penting bisa buat gue bertenaga buat balas si Bisma sialan itu." Jawab Melisa sambik tersenyum jahat.
"Semangat amat si monyet." Celutuk Meta sambil menggelangkan kepalanya, yang kemudian melenggang untuk pergi memesan makanan untuk mereka berdua meninggalkan Melisa yang sibuk berbicara sendiri seperti orang gila. Tidakk lama kemudian, Meta sudah kembali dengan nampan berisi dua makuk bakso dan dua gelas air putih dingin. Melisa langsung mengambil baksonya dan memakannya dengan penuh semangat begitupun dengan Meta. Aktivitas mereka terhenti saat terdengar suara seseorang dari arah belakang Melisa.
"gue boleh gabung nggak? Disini doang yang masih kosong." Ucap Ryan.
Melisa menghentikan kunyahannya dan berbalik menghadap ke arah Ryan.
"Huduk haja." Melisa menjawab sambil mengangguk cepat dengan mulut yang masih full membuat Ryan menjadi gemas dengan tingkah Melisa. Ryan meletakkan makanannya dan mereka makan dalam diam.

"Aeegghh." Terdengar sendawa kecil yang keliar dari mulut mungil milik Melisa saat dia baru saja menghabiskan makananya. Melisa menutup mulutnya malu, menyadari saat ini dia bukan hanya sedang bersama Meta yang terlihat mendelik kesal dengan kebiasaan jorok Melisa, sementara Ryan bukannya merasa jorok dia malah tekekeh pelan dengan tingkah Melisa.
"Jorok amat lo nyet." Ujar Meta sambil meletakan gelasnya yang sudah kosong. Semantara Melisa hanya tertawa kecil. "Yaa maap Meta ku sayang, udah kebiasaan hehe." Kata Melisa sambil tersenyum layaknya anak kecil pada Meta dan Ryan.
"Santai aja Lis." Ujar Ryan santai.
"Tuhkan, Ryan aja nggak marah." Ucap Melisa membela diri. Sementara Meta hanya bisa memutar bola matanya malas "iyain biar cepat." Katanya.
"Uhh cintaku." Melisa berseru lebay sambil memeluk sahabatnya itu seperti teletubis yang berpelukan lalu kemudian melepas pelukannya kembali karna mendapat pelototan tajam dari Meta.
"Ehh btw, besok malam kan ada ulang tahun sekolah. Kalian datangnya sama siapa?" Tanya Ryan memecah keheningan saat mereka diperjalanan kembali kekelas.
"Ohh iya, kok gue lupa kalau besok ada ulang tahun sekolah. Pokonya gue, mau datang bareng Rival. " Meta memekik heboh.
"Lahh, kalau kamu bareng sama Rival, terus aku gimana? Masa iya jadi obat nyamuk kalian. Pokonya Kamu harus bareng aku titik." Protes Melisa sambil mengerucutkan bibirnya kecal.
"Yah kok gitu sih, makanya cepatan cari pacar. Pokonya gue bakalan datang bareng pacar gue titik." Meta tetap keukeh terhadap ucapannya.
"Gimana kalau lo bareng gue Lis." Tawar Ryan seketika.
"Aha itu ide bagus." Pekik Meta kegirangan.
"Iya sih boleh juga. T_api, pacar lo gimana?" Tanya Melisa ragu.
"Kata siapa gue punya pacar?" Jawab Ryan balik bertanya dengan senyum manisnya.
"Aku, Kan yang ngomong barusan aku." Jawab Melisa dengan polos.
"Gue nggak punya pacar, yang ada tuh calon pacar." Ucap Ryan sambil mengacak gemas poni Melisa dengan senyum penuh simetrisnya yang membuat Melisa sedikit salah tingkah.
"OMG, punya temen satu kok gini amat. Pokonya lo sama Ryan titik. Nggak ada bacot." Sela Meta gemas saat melihat Melisa hendak bicara.
"Ihh Meta, gimana kalau calon pacarnya Ryan marah. Terus, gimana kalau gue dibilang PHO gara-gara barengan sama kamu Yan?" Protes Melisa sambil menatap kedua orang tersebut.
"Kan calon pacar aku itu ka_. Ehh maksud aku baik, dia nggak bakalan marah kok." Ucapa Ryan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Hampir aja, rutuknya dalam hati.
"Iya, nih anak bawel banget. Katanya nggak mau barengan gue ama Rival, giliran ada nawarin pergi bareng malah banyak bacot." Meta berucap dengan kesal. Semantara Ryan hanya tertawa kecil.
"Iya, iya. Aku liat nanti." Jawab Melisa.
"Kok liat nanti, pokonya lo bareng Ryan gue bareng Rival TITIK. Kalau lo masih banyak bacot, nggak bakal gue bakalan ngambek." Ucap Meta geram sambil melipat tangan didepan dada dan membuang mukanya. Sementara Ryan masih menatap Melisa, menunggu jawaban Melisa dengan tatapan penuh harap.
"Yaudah Yan, aku bareng kamu aja. Dari pada si ndoro putri ngambek." Putus Melisa sambil tersenyum jahil pada Meta yang langsung menghentikan drama ngambeknya dengan senyum merekah dan membuat Ryan bersorak kegirangan dalam hati.Yess.
"Dari tadi kek." Celutuk Meta.
"Yaudah, Met, Lis. Kalau gitu gue duluan yaa, soalnya ada urusan." Pamit Ryan dengan senyum tak lepas dari bibirnya, dan di jawab anggukan oleh keduanya. Lalu kemudian Ryan berjalan mendahuluai Meta dan Lisa, tetapi kemudian berbalik saat Ryan sudah sampai didepan kelasnya yang terpaut tiga ruangan dari kelas Melisa
"Ehh satu lagi. Lis, sampai ketemu besok malam." Ucap Ryan setengah berteriak, sambil mengedipkan sebelah matanya dan membuat Melisa menganggukan kepalanya salah tingkah karena di lihat oleh banyak orang, ada-ada saja si Ryan batin Melisa.
Sementara itu, Bisma yang kebetulan ada dalam kelas tampak menahan amarahnya sambil menatap Ryan yang mengedipkan matanya menggoda Melisa. Sialan. Maki Bisma dalam hati.
"Jangan bilang, lo yang maksud Ryan pacar." Meta memekik heboh.
"Mana mungkin Ryan suka sama aku, kamu kan tau sendiri, dia itu sama tenarnya kayak Bisma, jadi nggak mungkin lah, di bisa suka sama aku. Ada-ada aja kamu." Jawab Melisa sambil berjalan memasuki kelas mereka.
"Yaa kan bisa aja, lagian Ryan itu nggak sama ama Bisma yang sok kegantengan itu." Kata Meta membela Ryan.
"Auu ahh males ngebahasnya. Pokonya nggak mungkin deh." Kata Melisa lagi, sementara Meta hanya bisa mengerucutkan bibirnya kesal. Smentara itu dikelas Ryan, Bisma tampak menahan emosinya saat melihat Ryan mengedipkan matanga pada Melisa. Dia sendiri heran, mengapa hatinya yerasa panas saat melihat hal itu.
S

ialan. Maki Bisma dalam hatinya sambil membuang muka dan berjalan keluar kelas.
"Ehh Bisma, lo mau kemana." Tanya Kifly keheranan.
"Bolos." Jawab Bisma singkat padat dan jelas tanpa repot-repot berbalik menatap kearah Kifly dan terus berjalan keluar dari kelas. Sementara Ryan tersenyum penuh kemenangan menatap kepergian Bisma.

💣⏰💣
Ada yang penasaran sama castnya Bisma??

💣⏰💣Ada yang penasaran sama castnya Bisma??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si mulut pedes Bisma Anugerah

Si mulut pedes Bisma Anugerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melisa Putri Ayu

Masih ada yang nungguin ceritanya Si Lisa?
Ada yang kesel ama Bisma?
Menurut kalian, cerita aku gimana? Ngebosenin nggak? Lanjutin apa nggak?
Jangan lupa tinggalin jejak❣







Rahasia WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang