07 - Siapa?

5.4K 418 0
                                    

"lo kenapa bisa telat?" tanya Shani dengan ekspresi juteknya yang dibuat agar Gracia aga takut kepadanya, namun malah membuat gracia menahan tawanya karena ekspresi yang dibuat Shani tampak lucu dimatanya.

"kok lo ketawa sih? muka gue ada yang aneh emangnya" tanya shani lagi sambil meraba mukanya.

"engga kok lo cantik.. ups" ujar Gracia keceplosan langsung menutup mulutnya.

Shani yang dibilang oleh Gracia cantik langsung merasa ngefly kelangit paling atas alias salting namun dengan cepat ia segera mengendalikan dirinya.

"ehm tadi lo tanya kenapa gue telat kan. Kesiangan nic kalo kaka?" ujar gracia berusaha mengalihkan keceplosannya tadi

dasar mulut gue pinter bgt ngomongnya batin gracia

"sama dong kesiangan, jangan jangan kita .... jo"

"mblo" disambung gracia cepat.

entah kenapa dipagi ini Shani sangat senang menggoda Gracia yang merupakan adik dari temannya. Skenario apa yang diciptakan oleh Tuhan sehingga mereka berdua bisa bersama sama telat seperti ini. Mungkin ini awal yang baik bagi mereka.

"kak kan kita sama sama telat nih, gausah dihukum lah guenya. yayaya?" rayu gracia dengan raut imutnya.

"iyadeh, lo temenin gue ajah yu sarapan, laper nih" ajak Shani kepada Gracia. Gracia yang mendengar kata 'lapar' dari Shani mencium aroma bahwa dia akan diajak makan bersama oleh Shani. Namun pikirannya masih jernih, kalo gue pergi sama ni orang tar hukuman gue ++ lagi... tapi ni orang ngajakin makan, rezeki kan gaboleh ditolak.. jabatan dia apa ya.. ketua pelaksana kan kak Kinal, wakilnya kak Vinny. pikir gracia

"emm kak jabatan lo apa ?"

"kenapa emangnya?" tanya shani balik sambil menaikan alisnya

"gapapa kepo aja.. kalo gue ikut lo tar gue dihukum gimana?"

"santai ajah, dah yuk ah.. lo juga laperkan?"

"iya sih hehe" balas gracia sambil menunjukan cengirannya.

keduanya pun berjalan beriringan, lebih tepatnya Gracia mengikuti Shani yang membawanya entah kemana. Keduanya pun menaiki tangga menuju kelantai atas. Sejujurnya Gracia sangat penasaran ia akan dibawa kemana, namun mulutnya terlalu malas untuk bertanya kepada kakak kelas didepannya.

"Shan mau kemana lo? " tanya Kinal saat mereka menaiki lantai menuju ke lantai 3. kebetulan saja Kinal hendak turun menuju ke lapangan dan bertemu dengan Shani berserta Gracia dibelakangnya.

"Mau keatas, ada urusan sama dia" ujar shani sambil menunjuk gracia dengan lirikan matanya.

"ooh yaudah gue kebawah dulu ya. kalo udah kelar urusannya, balikin tuh anak kekelasnya" ujar kinal sambil menuruni tangga. Shani pun hanya menganggukan kepalanya walaupun tidak dilihat oleh Kinal. Gracia pun semakin bertanya tanya, Jabatan apa yang gadis didepannya itu pegang. Membuat sang ketua pelaksana MOS fine fine saja salah satu pesertanya dibawa.

"udah ayo jalan lgi ngapain bengong" ujar Shani menyadarkan Gracia dari lamunannya.

"lo mau bawa gue kemana sih?" tanya Gracia yang sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"kemana kek udah ngikut ajah" Balas Shani tak ingin dibantah.

kemudian keduanya berhenti di suatu ruangan dilantai 4 paling ujung yang pintunya berbeda dengan ruangan lain. Pintu ruangan ini terbuat dari kayu, sedangkan ruangan lain pintunya terbuat dari kaca. Shani pun segera meraba blazer osisnya dan mengeluarkan sebuah kunci. setelahnya ia menggunakan kunci itu untuk membuka pintu.

SCH00L ST0RYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang