17 - Maaf

5.7K 428 13
                                    

Setelah sadar bahwa Gracia benar benar sakit, membuat Shani benar benar panik. Rasa bersalah perlahan menghantuinnya.

"Shan gue keapotek bentar ya, beliin obat buat si gendut dulu" pamit Shanju saat mobil sudah terparkir disebuah apotek besar.

"iya nju" ucap Shani.

Saat Shanju sudah keluar dan menghilang dari balik pintu apotek, Shani segera menghadap ke arah Gracia dan menyentuh keningnya.

'panas banget' gumam Shani

Gracia yang masih setengah sadar, merasa bahwa ada sebuah tangan yang menyentuh keningnya. Ia berusaha membuka matanya untuk melihat sang pemilik tangan.

"kamu ko bisa sakit ge?" tanya Shani dengan suara pelan, tidak ingin membangunkan Gracia niatnya.

"kamu mainnya liar sih hehe" balas Gracia dengan suara yang sangat parau atau seksi(?) entah lah, intinya Shani menyukai suara itu. Namun suara itu terdengar lemah.

"serius garagara aku? maaf-" ucapan Shani terpotong saat melihat Shania sudah terlihat berjalan menuju mobil yang ia duduki.

Benar benar, jika sudah menyangkut soal Gracia. Akal sehat Shani menghilang.

Gracia yang berniat membalas ucapan Shani, mengurungkan niatnya saat mendengar pintu mobil terbuka. Disusul oleh suara Shanju yang menghela nafas.

"nih ge minum lo" ucap Shanju sambil memberikan 1 botol berisikan airbening yang sudah dibuka tutupnya.

"Thankyou kak" balas Gracia lemah.

Dan Shanju pun mulai mengendarai mobilnya membelah kemacatan kota jakarta.

Selama perjalanan, hanya terdengar iringan music dari radio yang disetel oleh Shania. Bukan tidak ingin mengobrol, namun kedua orang itu tidak ingin membuat gadis yang sedang sakit merasa terganggu dengan obrolan mereka.

****

"Gre udah sampe, bangun yuk" ucap Shanju mencoba membangunkan adiknya. Namun bukan Gracia namanya jika tidak susah untuk dibangunkan.

"duh ileh ni anak kebonya gakuat gue" gerutu shania pada dirinya sendiri

"Shan lo jagain adek gue dulu ya, gue mau nyari orang didalem yang bisa dimintain tolong buat gendong nianak" ucap Shania.

digendong sama orang lain? ga.

"emang lo ga kuat nju?" tanya Shani, dia benar benar tidak rela melihat gadis itu digendong oleh oranglain.

"males ah, berat ya tuh anak. Bentar pak agus lagi cuti lagi" gerutu Shania lagi.

"yaudah gue aja" balas Shani mengajukan diri.

"emang kuat lo?" tanya Shanju

"gatau sih hehe" balas Shani dengan cengiran gemasnya yang mampu membuat semua pasang mata gemas terhadap dirinya.

"yaudah berdua ajah gendongnya gimana? dia keliatannya ajah kurus, badannya mah berat banget" ucap Shanju serius

"yaudah gue kaki, lo pala nju" ucap Shani final.

"bentar,, bibiiii" panggil Shania kedalam rumah

"iya non, ada yang bisa saya bantu? eh ada non Shani" ucap sang bibi

"sore bi" sapa Shani kepada orang yang lebih tua darinya.

"sore juga non Shani, jadi ada apa non Shania?" tanya bibinya

"bantuin kita gotong Gracia yu bi" ajak Shanju. Shanju jelas tahu bahwa Shani itu wanita yang lemah lembut, untuk menggendong adeknya.. tentu saja tidak mungkin kuat.

SCH00L ST0RYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang