Part 12-

4.8K 377 14
                                    

-Tinnn-

suara klakson mobil memotong ucapan Shanju. Keduanya langsung mengalihkan pandangannya ke arah mobil yang datang barusan. Dengan segera Gracia memasuki mobil itu, dan mobil mulai berjalan meninggalkan Shania dan Shani yang kepo maksimal.

"tadi kata lo hamdis siapa nju?"

"hamids tuh mantan Gracia pas SMP"

Shani hanya membulatkan mulutnya

eits mantan? mo kemana lagi tu anak ama mantannya

Setelah beberapa menit mobil yang ditumpangi Gracia pergi, Shani segera pamit kepada tante Veranda dan Shanju. Karena maghrib sudah selesai, sudah tidak ada alasan Shani menahan kepulangannya. Toh tujuannya kerumah ini juga sudah pergi.

Hariini Shani merasa sangat dibuat penasaran oleh Gracia. Dari sikapnya yang dingin terhadapnya, hingga pergi bersama mantannya.

"Nju gue balik dulu ya" sambil membuka pintu mobil, Shani berpamitan.

"Iya Shan, Thanks ya, tiati dijalan. Inget jangan telat lagi"

Shani hanya menonjolkan jari jempolnya membalas ucapan Shanju. Mobil Shani pun perlahan meninggalkan area rumah Shanju, meninggalkan sang pemilik yang sedang berfikir tentang sifat Sahabatnya hariini.

================================

Ditemani oleh lagu dari radio yang memutar lagu Kahitna - Andai dia tahu , Shani memecah kemacetan ibu kota.

bilakah dia mengerti apa yang t'lah terjadi
hasratku tak tertahan tuk dapatkan dirinya
mungkinkah dia jatuh hati
seperti apa yang ku rasa
mungkin kah dia jatuh cinta
seperti apa yang ku damba

gumam Shani mengikuti irama lagu dari radio itu. Sejujurnya ia ingin melanjutkan nyanyiannya, yang berlirik 

Tuhan yakinkan dia tuk jatuh cinta hanya untuk ku

Namun dirinya terlalu malu untuk meminta hal itu, karena nyatanya yang ia suka adalah seseorang yang berjenis kelamin sama kepadanya. Padahal Tuhan menciptakan adam dan hawa, tapi Shani sebagai kaum Hawa juga menyukai kaum Hawa.

Dirinya juga bingung mengapa ia bisa menyukai seoranh gadis yang sama dengannya, lebih tepatnya sekarang ia juga tertarik dengan Gracia. Apa yang akan terjadi bila Shania mengetahui jika ia menyukai adiknya.

Apakah aku harus menghapus perasaan salahnya ini?

Shani segera sadar dari lamunannya setelah ditlaksoni oleh pengendara lainnya karena lampu sudah berubah menjadi hijau. Shani segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, hariini ia merasa lelah sekali. Berendam di bathub adalah keinginannya sesampai runah.

Sebenarnya Shani ingin mengikuti Gracia dan mantannya itu, namun dirinya kehilangan jejak. Lagipula itu sudah melanggar privasi. Mau ditaruh dimana muka Shani jika ia ketahuan mengikuti mereka.

Sesampainya ia dirumah, Shani segera melepas penatnya dan berendam di bathub yang berisi air hangat. Selama mandi ia berpikir banyak hal tentang dirinya, perasaanya dan kenyataan yang harus ia lewati.

Namun ia benar benar lelah untuk menyimpulkan pemikirannya. Membantu Shanju mengerjakan tugas, mrngendarai mobil 2kali lebih jauh benar benar menguras tenaganya.

Dengan segera ia menyelesaikan acara berendamnya dan memilih untuk beristirahat. Soal Gracia, besok akan ia tanyakan. Doakan saja Dewi fortuna lagi berpihak kepada Shani.

Gracia's Side

"Ada apanih Ge kamu ngajak aku jalan lagi?" tanya seseorang disamping Gracia. Orang itu sebenarnya sangat senang saat Gracia menghubunginya untuk mengajaknya jalan. dasar kaum susah move on . Merasa ucapannya tidak ditanggapi, hamids mengalihkan pandangannya dari jalanan ke tempat Gracia duduk.

"Gre?" ujar hamids menyadarkan.

"Hah? iya kenapa mids?" tanya Gracia linglung.

"Kamu ada masalah?" hamids menjadi pacar gracia bukan sebentar, tentu saja ia mengetahui kebiasaan gadis yang sampai sekarang masih menduduki hatinya ini.

"engga kok, oh iya kita mau kemana ini?" tanya Gracia berusaha mengalihkan, Hamids yang menyadari itu menghela nafasnya lelah.

"kamu jangan bohong ya sama aku" ucap Hamids lagi sambil menatap dalam mata Gracia.

Gracia yang ditatap seperti itu segera mengalihkan pandangannya kearah lain. Ia merasa ini tidak bisa dijadikan cerita untuk berbagi.

"yaudah kalo gamau cerita, kita balik ajah yu" ucap Hamids setelah menjalankan mobilnya mengelilingi kota jakarta

Gracia hanya mengangguk mengiyakan ajakan Hamids. Sebenarnya ia mengajak hamids jalan bukan untuk memulai kisah kembali dengannya. Tapi untuk membuat Shani menjauh darinya. Untuk memberitahu Shani bahwa dirinya masih normal. walaupun cuman tipuan . Tapi ia benar benar tidak ingin mengecewakan siapapun dengan perasaanya itu. biarlah dirinya yang tersakiti asal tidak banyak pihak yang merasa kecewa. Karena perasaanya ini salah.

"dah sampe tuan putri" ujar hamids setelah memarkirkan mobilnya di perkarangan rumah Gracia

"iya mids, makasih ya udah nemenin jalan jalan " ujar Gracia

"iyaa sama sama, kalo kamu butuh temen cerita, kamu bisa cerita ke aku" ujar Hamids dengan senyum yang dahulu bisa membuat Gracia berdebar-debar. Namun sekarang dirinya hanya bisa berdebar karena Shani.

"iya mids, makasih ya sekali lagi, hati hati dijalan" ucap Gracia

Mobil hamids pun meninggalkan perkarangan rumah Gracia dan pemiliknya disana. Gracia hanya menatap sedih pada nasib nya saat ini. Sebuah ide jahat terlintas di otaknya, namun ia ragu karena ia juga akan menyakiti hamids bila menjalankan ide itu.

Sambil menghembuskan nafas lelah, Gracia memasuki rumahnya. Langsung ia melengos ke kamarnya tanpa menyapa sang mami ataupun kakanya. Ia benar benar tidak mood saat ini. Tujuannya adalah mandi dan tidur. Dan hariini, seorang Shania Gracia, melewatkan makan malam.

=====

Waktu telah berlalu, bulan telah selesai melaksanakan tugasnya yang digantikan oleh matahari. Pagi ini matahari bersinar begitu teriknya, seolah olah memberikan semangat bagi para penduduk bumi.

Namun tidak bagi Gracia, ia semakin malas untuk meninggalkan kasurnya yang sangat empuk itu. Padahal sang mami sudah berteriak teriak untuk membangunkannya.

"GREEE NANTI KAMU TELAT DIHUKUM LAGI"

'hukum?' dengan segera Gracia membuka matanya, bukan.. bukan ia takut dengan hukuman, tapi ia takut jika yang menghukumnya adalah Shani Indira.

Ia seolah menjilat ucapannya sendiri yang soal bahwa ia malas seperti novel novel yang jatuh cinta saat dihukum. Nyatanya itu terjadi padanya. Shani Indira si Queen Ice mampu membelokan orientasi seksual si gadis penyuka ungu itu. Doakan Gracia segera move on ya, agar ia tidak mengecewakan banyak pihak:)

Dengan segera Gracia memasuki kamarmandi dan bersiap siap untuk ke sekolah bersama kakanya.

"huft.. hampir ajah telat"

"elo sih susah banget dibangunin"

"kasurnya posesif tuh kak sama gue"

"kasur juga ogah kali ama lu grendut" ucap kakanya dibalas kekehan oleh Gracia.

Keduanya segera menuruni mobil yang tadi mereka naiki. Gracia sebagai adik yang baik, berpamitan dengan sang kaka. Hariini ia bertekat menjadi anak yang baik agar Tuhan berpihak kepadanya. Ia juga bertekat untuk melupakan perasaanya yang baru tumbuh itu terhadap Shani. God wish me Luck amen.

Semoga ajah hariini gaketemu ka Shani. doanya pagi itu

*
*
*
*
*
*

tbc...

Hayo keberuntungan berpihak sama Shani atau sama Gracia^^

next part 50 vote ya

SCH00L ST0RYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang