09 - Ternyata..

5.4K 442 14
                                    

Koridor saat ini terlihat sepi. Hanya satu atau dua orang yang melewatinya. Kicauan burung dari langit seolah mengiringi langkah mereka yang menyusuri koridor. Ditemani oleh cahaya dari matahari, seorang gadis cantik menyusuri koridor seorang diri sambil menggumamkan sebuah lagu.

kelingking kita berjanji
jari manis jadi saksi

gumam gadis itu sambil melangkah kan kakinya menuju toilet. gadis itu melihat cerahnya sang langit, membuatnya bersyukur kepada Yang Maha Kuasa atas segalanya. Ia memandang betapa luasnya langit, memikirkan betapa lembutnya sang awan yang menghiasi langit. memikirkan sebebas apa burung di langit.

Menurut gadis itu langit adalah suatu hal yang sangat misteri dan ia sangat tertarik akan langit. Ia berharap, dimasa tuanya nanti, ia bisa memandang langit seperti saat ini. Mengagumi ciptaan- Nya bersama pasangannya.

"Ka shani?" ujar seorang gadis kepada Gadis yang sedang memandangi langit.

Shani lupa bahwa tadi tujuannya ialah menuju toilet, tetapi ia malah mengagumi langit yang begitu cerah hariini.

pasti senjanya bagus banget nanti

iya gadis yang dari tadi memikirkan langit adalah Shani Indira Natio. Gadis yang memiliki cita-cita mempelajari tentang langit dan segara benda langit yang menghiasinya.

"ka Shani?" ucap gadis itu sekali lagi menyadarkan Shani dari lamunannya

"eh iya?" ujar Shani terkejut. pertama, ia terkejut karena disadarkan dari lamunannya. kedua, yang mengejutkannya adalah orang yang membuatnya gugup saat ia berpidato tadi.

"kenapa gracia?" tanya Shani mencoba menutupi gugupnya

"panggil ge atau esge atau gege ajah kali, lengkap amat Gracia" ujar gadis yang menyadarkan Shani dari lamunannya.

"iyaudah kenapa ge?"

"sip gitu dong, ka Shani mau kemana?" tanya Gracia berbasa basi

"toilet, kamu ko gadi aula?" tanya Shani balik

"oh sama dong kak aku juga mau ketoilet" ujar Gracia.

sebenarnya Gracia baru saja dari toilet, namun kalo bersama Shani ketoilet 100x pun ia mau. Wangi dari Shani membuat Gracia sangat suka berdekatan. seperti saat ini, koridor sangat luas, namun mereka jalan sangat berdekatan. Mungkin beberapa orang akan menyangka mereka merupakan sahabat yang dekat, bila tidak tahu siapa mereka keduanya.

"jadi kaka ketos nich?" tanya gracia memulai pembicaraan diantara keduanya

"iya" balas shani singkat jelas padat.

"terus emang setiap ketos dapet ruangan kaya gitu kak?" tanya Gracia lagi mengundang senyum smirk Shani.

Keduanya pun masuk kedalam salah satu toilet lantai 1 yang disediakan oleh pihak sekolah. Kondisi Toilet saat ini hanya berisi mereka berdua. Shani mengamati setiap bilik yang pintunya terbuka. Kemudian saat Gracia sibuk dengan kaca.

click *ceritanya bunyi kunci pintu kamar mandinya

"lah kok dikunci kak?" tanya Gracia yang sudah mulai was was dengan keadaanya.

"kenapa hm?" tanya Shani sambil mendekat kearahnya

"ya gapapa tapi kenapa dikunci gitu, nanti kalo ada yang mau masuk gimana?" ujar Gracia sambil memojokan dirinya kewastafel, sungguh posisi salah untuk kondisi Gracia.

Shani hanya menunjukan senyumannya yang terbaik agar Gracia tidak banyak bertanya sambil berjalan mendekati Gracia

Hap.

SCH00L ST0RYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang