Chapter 2

9.9K 538 23
                                    

~Mansion Bagaskara~

Hari ini hari minggu. Dan Aldrick bangun pagi, katanya sih mau joging bareng semua sepupunya. Maunya joging sendiri, apalah daya keluarga protectivenya melarang.

Tapi Aldrick belum joging, ia tengah sarapan bersama keluarganya. Tadinya ia ingin makan bubur deket taman, namun keluarganya berkata 'jangan makan sembarangan. Itu gak higienis, adek nanti sakit terus di infus mau' .

Aldrick gak bisa bantah karena ia takut dengan jarum suntik, dia juga akan dikurung serta tak diijinkan beranjak dari ranjang. Jadilah ia hanya pasrah dan kini tengah memakan sarapannya.

*********

Aldrick dan sepupu-sepupunya kini tengah joging menuju taman komplek. Tadi selesai sarapan mereka segera pamit, takut kesiangan katanya.

"Abang" rengek Aldrick

"Apa" ucap mereka karena merasa dipanggil oleh Aldrick

"Capek bang, istirahat yuk disitu" ajak Aldrick seraya menunjuk bangku taman yang ada

"Baru lari segitu aja ngeluh, nanti main basket juga ngeluh" sindir Devano

"Itu beda bang Devano" ucap Aldrick datar seraya memutar mata jengah

"Siapa yang ngajarin kamu berucap datar sama kita" ucap Raka yang sedari tadi hanya diam mengamati. Bara dan Raka sama, lebih dingin dan pendiam dari yang lain. Terlalu malas berbicara dan membuang tenaga sia-sia, kata mereka.

"Tapi kalian boleh masa Al gak boleh" sanggah Aldrick

"Kamu masih kecil dan kita udah dewasa, kamu gak sopan namanya" ucap Alvin ikut-ikutan menanggapi Aldrick

"Iya tau adek masih kecil, kalian udah dewasa. Adek minta maaf " ucap Aldrick pasrah

"Yaudah sekarang kita istirahat" ucap Bara yang mengakhiri perdebatan mereka, ia sudah pusing mendengar perdebatan tak jelas mereka.

Merekapun melangkah menuju bangku dan menduduki tubuh mereka .

Aldrick yang kelelahan hanya diam dengan mata terpejam menikmati istirahat sejenak nya itu. Jujur saja wajah Aldrick terlihat agak pucat.

"Bang Faro , al haus" ucap Aldrick dengan suara lemahnya pada Alfaro yang berada disamping kirinya, Alfaro yang mendengarnya lantas menoleh.

"Hei kamu kenapa hmm ? Capek ?" Alfaro lantas bertanya balik pada Aldrick dengan nada lembutnya. Hanya Alfaro yang selalu bersikap lembut, tapi kalau Aldrick salah maka Alfaro tak akan lembut seperti biasanya.

"Al gapapa bang, Al cuma haus aja" sanggah Aldrick , padahal jelas sekali dari wajahnya bahwa ia lelah dan tubuhnya saja lemas.

"Yaudah ini minum dulu. Kalau capek bilang sama abang" ucap Alfaro seraya memberi air mineral yang dibawanya tadi.

"Iya bang" ucap Aldrick , ia pun segera minum untuk menghilangkan rasa hausnya sedari tadi. Dan kembali diam memejamkan matanya.

"Abang pulang yuk, disini banyak yang liatin abang sama yang lain. Al kan risih mereka liatin kalian kaya baru liat pangeran aja" ucap Aldrick kesal . Memang sedari tadi mereka tak lepas dari pandangan para wanita yang tengah berlalu lalang mengitari taman. Masalahnya itu mereka pada tebar pesona, dan memandang ke arah Aldrick dan sepupu-sepupunya dengan pandangan genit, kan Aldrick risih.

"Ya bagus dong. Berarti kita itu tampan gak kaya kamu yang manis" ucap Alfaro pd seraya menggoda Aldrick

"Manis gini tapi banyak yang suka sama Al. Satu sekolah suka sama Al, pengen Al pacarin tapi Al tau resikonya" ucap Aldrick tak kalah pd

"Jangan sampe kamu pacaran Al." Ucap Alfaro mengingatkan

"Iya abang, sekarang ayo pulang sebelum ada yang kesini nyapa kalian sok akrab."

"Yaudah ayo"

"Kak , bang pulang yuk. Adek capek katanya" ucap Alfaro pada mereka

"Dek wajah kamu pucat, kamu sakit ?" Ucap Alvin seraya menoleh pada Aldrick setelah mendengar ucapan Faro

"Adek cuma lemas aja bang" jawab Aldrick dengan suara lemah

"Kak, kayaknya Al demam deh." Ucap Devano seraya memperhatikan Aldrick

"Dek naik, kakak gendong kamu sampai mansion oke" ucap Bara mutlak

"Tapi Al berat, lagi pula jarak mansion dari sini jauh kak butuh waktu 15 menit untuk sampai Mansion. Al jalan sendiri aja ya" ucap Aldrick seraya bangun dari duduknya. Tanpa aba-aba Bara menggendong nya di punggung tegap dan lebar miliknya.

"Kak turunin ih. Al bisa jalan sendiri juga" ucap Aldrick sebal

Bara hanya diam tak menanggapi, merekapun segera melangkah keluar taman menuju mansion dengan Aldrick yang di gendong Bara di punggungnya. Aldrick hanya bisa menyandarkan kepalanya di bahu tegap kakaknya dengan nyaman.

***********

Saat sampai di Mansion Aldrick sudah tertidur dengan nafas yang terasa hangat menerpa leher Bara.

Abraham yang melihatnya lantas bertanya pada mereka. Ia khawatir pada keadaan Aldrick.

"Adek kenapa Bar ?" tanya Abraham dengan wajah khawatir

"kecapean dad" ucap Bara singkat

"Yasudah, kamu bawa dia ke kamarnya. pasti dia demam." perintah Abraham yang segera dilaksanakan Bara

Bara dan yang lain menaiki tangga menuju kamar masing-masing, tadinya ingin menjaga Aldrick namun Bara menyuruh mereka ke kamar masing-masing.

Bara meletakan Aldrick di ranjang milik Aldrick dengan perlahan, takut membangunkannya.

Bara mengecek suhu adiknya itu, dan benar saja Aldrick demam. Bara lantas menelpon dokter pribadi keluarganya.

Setelah lamanya menunggu sang dokter, akhirnya dokter pun tiba di mansion Bagaskara. Ia segera menuju kamar Aldrick .

Tok tok tok

Bara yang mendengarnya lantas membuka pintu dan mempersilahkan dokter masuk. Sang dokter segera menuju ranjang dan mulai memeriksa Aldrick dengan peralatan yang dibawanya.

"Bar adek lo cuma demam karena kecapean. Tapi di pantau aktivitas adek lo mulai sekarang, takutnya kondisinya menurun. Oh iya adek lo gua infus ya soalnya dia dehidrasi, kurang cairan dalam tubuhnya , itu gak bagus buat dia. Awasi dia oke" ucap Marcel , dia sahabat Bara yang menjadi dokter keluarga Bagaskara.

"Iya cel, gua selalu pantau dia kok. Dia sekarang rada nakal cel, mungkin gua akan awasi dia lebih lagi deh. Makasih cel" ucap Bara dengan menatap tajam tubuh lemah sang adik

"Iya bar, yaudah gua balik dulu bar" ucap Marcel seraya menepuk pelan bahu Bara dan melangkah meninggalkan Bara

"Hmm"
_______________

To be continued ......

Hai guys !

Maaf baru up Aldrick :)

Sorry kalo ada typo loh 😆

Jangan lupa comment..... !

Eits makasih loh ya

Lopyu 💕

Aldrick Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang