Raka dan Bara saling menatap, mereka bingung. Apa urusan nya dengan mereka ?
Perasaan mereka tidak berbuat apa-apa hanya diam dan bekerja saja. Tak ada masalah apapun, percintaan saja belum terpikirkan jadi apa masalahnya.
Eits! Apa jangan-jangan karena dua orang perempuan yang mengejar mereka dan mengatakan perasaan kepada mereka namun mereka tolak mentah-mentah.
"Bagaimana ?" tekan Alex, sang opa.
Bara terlihat menghela nafas panjang seperti orang yang tertekan padahal mah tidak.
"Bara juga tidak tau apa permasalahannya opa" Ucap Bara datar
Aldrick mendengus kesal dan menajamkan pandangannya pada Bara. Bara balas menatapnya remeh.
Wah Bara ingin di bunuh nih! Tapi bagaimana caranya?! Belum nyentuh aja udah di kasih tatapan intimidasi.
"Oke, Raka bagaimana?" Ucap Alex dengan matanya tertuju pada Raka
"Raka juga tidak tau opa, Raka baru tau kalau Adek mendapat pukulan dari seseorang" ucap Raka datar tatapannya ke arah Aldrick.
Aldrick bingung mau gimana sekarang coba? Lain kali dia pokoknya harus kabur, walaupun dia keliatannya nurut tapi urusan kabur dia gak bisa diem aja.
"Jadi Aldrick coba jelaskan" ucap Alex lembut namun tersirat paksaan
Aldrick meneguk ludahnya gugup, kenapa ia harus ada di posisi ini sih. Haduh gimana ya cara ngejelasinnya. Huft! Mau gak mau harus ngomong.
"Ekhem! untuk Yang terhormat Tuan muda Bara dan Tuan muda Raka, mohon maaf nih jangan pura-pura polos, lugu, dan tidak tau apa-apa! Adek itu udah hafal ya kelakuan kalian yang memata-matai Adek di sekolah" Ucap Aldrick ketus
Bara dan Raka kompak menaikkan alis dan menatapnya dengan seringainya. Apa-apaan ini ?! mereka pura-pura tidak tau padahal sudah jelas mereka tau, dasar licik.
"Emang apasih masalahnya hm?" desak Alex
Nah mari mendengarkan penjelasan Aldrick yang di beri sedikit pujian untuknya serta rengekan permohonan agar Aldi tidak di sakiti atau bahkan dibunuh oleh para iblis yang sialnya berwujud manusia berwajah tampan dan mempesona.
"Mereka berdua itu dikejar sama dua cewe yang ekhem suka sama mereka, Kak Bara sama Kak Raka nolak terus saudara laki-lakinya gak terima karena gara-gara di tolak dua orang berharganya sakit"
"Terus Adek yang kena! Padahal Adek gatau apa-apa, tiba-tiba dipukul, ditendang, ditonjok. Harusnya tuh mereka berdua yang digituin bukan adek, Kesel ih! Tapi karena Adek punya hati yang baik dan tulus, Adek maafin dia dan lupain masalah ini. Kasian dia, punya orang tua yang sibuk sama pekerjaannya, terus sekarang ditambah dua saudara perempuannya sakit"
Aldrick menghela nafas dan menatap mereka semua "Jadi, tolong jangan cari atau sentuh dia atau bahkan membunuhnya. Udah banyak dosa kalian cuma gara-gara Adek"
Alex menyeringai dan menatapnya tajam "Gak semudah itu Aldrick"
Aldrick jadi frustasi, mau ngomong juga percuma tapi kalau gak ngomong ujungnya pembunuhan lagi. Arghhhh! Kenapa sih dia harus ada di keluarga ini?
Aldrick merotasi kan matanya dan mendengus kesal"opa~ sekali ini aja ya, janji deh Aldrick mau ngelakuin apa aja. Tapi jangan bunuh dia"
Gak jauh dari kegiatan merengek dan mendramatis di hidupnya. Seperti sekarang menatap Alex dengan puppy eyes yang terlihat menggemaskan, telapak tangan yang disatukan, tanda permohonan.
Kali ini sang Daddy yang menatapnya remeh "Yakin mau ngelakuin apa aja?"
Aldrick menatap Daddynya sengit"Daddy diam saja, ingat kita sedang kemusuhan!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrick
Ficção AdolescenteAldrick, seorang remaja lelaki kesayangan semua orang, sifatnya berubah-ubah, semua permintaannya dipenuhi kecuali satu yang tidak akan pernah dipenuhi. Hidup bersama orang yang 'over' padanya, salah sedikit saja hukuman menanti. Hukumannya simple...