Galuh mengobati luka-luka Aldrick dengan telaten. Ketika ingin membuka baju Aldrick, Aldrick menahan tangannya. Itu mencurigakan dong bagi Galuh yang sedang mengobati.
Fian cuma ngeliatin doang interaksi Galuh dan Aldrick dari tadi. Terus tiba-tiba ngomong pas Aldrick nahan tangan Galuh.
"Buka paksa luh, perutnya ada memar"
"Lo yang bikin juga?!"
"Bukan gua, tapi seseorang"
"Dek lo nyembunyiin ini dari gua hm? Coba liat dulu"
"Enggak bang! Udah gausah ya"
Aldrick gamau ada yang tau kalo di perutnya ada memar gara-gara kena sesuatu pas dipukulin Aldi.
"Aldrick buka bajunya atau mau dipaksa hm"
"I-iya bang"
Aldrick membuka bajunya setengah dada hanya memperlihatkan perutnya saja. Jujur takut banget, harusnya dia nelfon Alfaro atau gak Aksa deh. Galuh sama kayak Alano juga masalahnya.
"Siapa yang mukulin lo? Bentar ini juga kena pukulan dia"
"Enggak ada kok"
"Adek siapa yang mukulin lo hm? Lo pasti nyembunyiin ini kan"
"Udah adek gapapa kok bang, jangan dicari orangnya biarin aja"
"Siapa Aldrick?!"
"Abang gak perlu tau! Cukup adek aja yang tau. Ini masalah kak Bara sama kak Raka aja kok."
"Kenapa kamu sembunyiin?"
"Adek gamau dia mati cuma karena adek bang, ada alasan dibalik itu semua"
"Apa sih alasannya?"
"Nanti abang akan tau kok"
Galuh diam-diam memikirkan siapa yang memukuli Aldrick sama seperti Fian yang ingin menangkap orang tersebut. Aldrick was-was juga sama Alano, Galuh, dan Fian yang diam-diam menghanyutkan.
Semoga saja Aldi tidak menjadi santapan Leo, singa milik Alano atau tidak mati mengenaskan dengan dibunuh oleh Fian. Tidak tidak! Itu tidak boleh dan tidak akan pernah terjadi, ia masih punya hati tidak dengan mereka semua yang tidak memikirkan orang lain.
"Abang kaki adek sakit gak bisa digerakin hiks... sakit"
Aldrick panik dong kakinya sakit banget mau digerakin gak kuat, aishh gara-gara Fiananjing nih. Ya Allah boleh gak sih bales dendam sama Fian gitu. Pengen gitu bisa menyakiti tanpa menyentuh, mustahil banget ya.
"Fian! Gara-gara lo kaki adek sakit. Mikir dong kalo mau ngehukum." dumel Galuh
"Hm"
"Lo hem ham hem doang deh kalo digituin gampar juga dah"
"Udahlah bang biarin aja, abang anterin adek pulang yuk. Tapi, adek takut kaki adek memar gini gimana ya bang"
Aldrick pengen pulang tapi takut karena kakinya kentara banget memarnya, semuanya rumit karena Fian ishh kesel banget dah.
"Tunggu bentar"
Galuh melangkah ke lemari Alano untuk mencari celana panjang milik Alano. Lalu berbalik ke Aldrick. Ia membantu memakaikan celana itu.
"Siapa yang bolehin pulang ?"
"Gua, kenapa? Lo gak berhak memutuskan apapun"
"Masa hukuman dia masih dua hari lagi"
"Adek gua bawa pulang bodo amat"
Galuh mengangkat tubuh Aldrick yang terasa sangat ringan, ia melangkah keluar kamar dan menuruni tangga. Lalu menunju mobilnya yang berada di halaman Mansion.
![](https://img.wattpad.com/cover/220550997-288-k189616.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrick
Teen FictionAldrick, seorang remaja lelaki kesayangan semua orang, sifatnya berubah-ubah, semua permintaannya dipenuhi kecuali satu yang tidak akan pernah dipenuhi. Hidup bersama orang yang 'over' padanya, salah sedikit saja hukuman menanti. Hukumannya simple...