Permainan

18.6K 476 8
                                    

"Sore ini aku merasa bosan. Benar-benar bosan. Bagaimana kalau kita mainkan sebuah permainan? Baiklah, sekarang aku yang akan menjadi majikan. Dan kamulah pelayannya. Mari kita sambut pelayan baru kita.. Jreng-jreng!! Nicholas William."

Nicho dalam posisi berdiri sambil menunduk, tangannya tergenggam erat.

"Hei, ganti bajumu. Aku sudah siapkan baju spesial untukmu. Setelan baju celemek dan rok selutut. Hahaha, kamu cocok sekali pakai baju itu."

"Terima kasih atas pujian anda nyonya."

"Sekarang mulai bersih-bersih! Cuci piring, pel lantainya, dan bersihkan kamarku."

Nicho mulai mengerjakan tugasnya, sementara Raisa duduk bersantai di ruang tamu sambil bermain ponselnya.

Beberapa jam kemudian

"Nicho!! Nicho!!"

Tap

Tap

Tap

"Iya nyonya, apa ada yang anda butuhkan?"

"Pijat kakiku!"

"Baik nyonya."

"Hei! Yang kencang! Apa kamu benar-benar laki-laki. Yang benar kalau kerja, atau kamu ku pecat!"

"Jangan nyonya, tolong jangan pecat saya."

"Wah enaknya jadi nyonya besar! Hahaha!"

***

Nicho baru pulang kerja disambut oleh para pelayannya.

"Eh, suara apa itu?"

Nicho menuju kamar Raisa, dia melihat Raisa yang sedang tertawa sendirian sambil guling-guling di tempat tidur.

"Raisa! Hei Raisa! Kamu kenapa?"

"Eh, tuan!"

"Ayo kita ke dokter, otakmu harus di periksa."

"Tidak mau! Saya tidak gila."

"Lalu kenapa kamu tertawa sendirian tadi?"

"Tidak apa-apa tuan."

"Ayo katakan padaku."

"Saya sedang berkhayal."

"Berkhayal? Memang kamu mengkhayal apa sampai tertawa seperti tadi?"

Bagaimana ini, kalau aku bilang aku sedang membayangkan dia jadi pelayanku bisa-bisa dia menghukumku.

"Oh aku tahu, pasti kamu membayangkan tentang kita sedang bermesraan ya?"

"Tidak tuan!"

Apa sih! Aku membayangkan sedang menindasmu tahu.

"Kamu bohong. Sudahlah Raisa, kamu tidak perlu malu-malu."

Baru Raisa membuka mulutnya mau menjawab, Nicho segera memotong.

"Sudahlah, ayo temani aku mandi."

Jadi Pelayan Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang