Foto

11.4K 410 12
                                    

1 minggu kemudian

"Selly, aku pulang duluan ya?"

"Iya Raisa, hati-hati."

Raisa hari ini pulang jam sepuluh malam karena dia tugas shift sore. Saat dia berjalan keluar restoran tiba-tiba sebuah mobil berhenti, muncul seorang laki-laki memakai setelan jas hitam turun dari mobil kemudian datang mendekati Raisa.

"Selamat malam nona."

Dia kan pemilik restoran ini. Kenapa dia menghampiriku?

"Selamat malam tuan."

"Mau pulang ya? Mari ku antar."

"Tidak usah tuan, saya bisa pulang sendiri."

"Ayolah, biar aku mengantar nona pulang. Aku sudah terlanjur datang kesini."

"Tidak usah tuan, terima kasih."

Sang pemilik restoran menarik tangan Raisa dengan paksa dan membawanya masuk ke mobil.

"Tuan, apa yang anda lakukan?"

Raisa mau turun dari mobil tapi pintu sudah terkunci.

"Nona, tenanglah. Aku ini bukan orang jahat. Aku merasa sedih, bagaimana nona bisa melupakanku."

Apa maksudnya

Laki-laki itu menatap wajah Raisa dengan tatapan serius.

"Apa kau benar-benar lupa, kita sudah pernah bertemu dua bulan lalu di acara pesta perusahaan. Nona, aku pernah menemanimu dansa malam itu." bibirnya menyeringai

Mata Raisa melotot

Apa! Tidak! Tidak mungkin

"Hahaha, aku benar-benar terkejut. Nona, bagaimana kau bisa bekerja untukku. Tak ku sangka Tuhan mempertemukan kita lagi. Apa jangan-jangan, kita berdua jodoh ya?"

"Jangan bicara sembarangan. Kalau saya tahu itu restoran tuan, saya tidak akan bekerja disana."

"Kenapa memangnya? Oh.. pasti karena si keparat itu ya. Memangnya kau ada hubungan apa dengannya, sampai-sampai kau begitu takut. Seperti menjaga jarak dengan laki-laki asing."

Benar juga ya. Kenapa seakan-akan aku merasa takut kalau tuan bisa marah. Padahal aku sudah tidak terikat dengannya.

"Hallo!"

Alex mengibas-ibaskan tangannya ke wajah Raisa

"Tiba-tiba melamun. Aku sangat penasaran, sebenarnya kau ada hubungan apa dengan si brengsek itu. Aku tidak percaya kalau kalian hanya berteman."

Alex mulai menatap serius

"Raisa, jangan khawatir. Aku tidak akan menceritakannya pada siapapun."

"Baiklah, saya akan ceritakan semuanya. Dulu, perusahaan ayah mengalami krisis hingga hampir bangkrut. Ayah terpaksa menjual saya kepada tuan Nicho, agar dia mau menyelamatkan perusahaannya. Jadi saya bekerja untuknya sebagai pelayan."

"Jadi begitu ceritanya. Mantan sahabatku itu benar-benar menjadi orang yang kejam. Entah apa yang membuatnya seperti itu, tapi aku tidak peduli. Sekarang nona bekerja untukku, jadi nona harus turuti keinginanku."

"Apa yang tuan inginkan?"

"Sederhana. Aku ingin kita foto bersama."

Alex mengeluarkan ponselnya, lalu merangkul pundak Raisa. Dan, cekrek.

"Tuan, apa-apaan sih."

Seringai muncul di bibir Alex sambil memandang fotonya bersama Raisa.

Akhirnya mobil sampai di depan rumah Raisa

Jadi Pelayan Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang