Puzzle

1

"Semoga besok menjadi awal yang baik, kata orang-orang masa SMA adalah masa terindah," Gumamnya dalam hati.

"Bu, di SMA bakal banyak cowok ganteng ngga ya?"

"Cowok terus yang ada dikepalamu ini, sekolah itu buat belajar,"

"Engga kok, kepalaku isinya otak. Masa iya isi cowok, ya ngga mungkin. Ngga mungkin ada manusia sekecil itu kan?"

Ibu hanya menggeleng melihat tingkah anaknya ini.

Setelah selesai makan malam, dia beranjak dari meja makan menuju kamarnya. Semua perlengkapan sekolah sudah disiapkan sejak beberapa hari lalu.

Dia merebahkan tubuhnya, berhayal besok dia akan bertemu lelaki tampan yang selalu memperhatikan dan membuatnya bahagia. Hanya itu yang dia lakukan sampai akhirnya dia memejamkan kedua matanya.

***

Dia mengedipkan matanya, melihat jam yang ada di samping tempat tidur, baru pukul 01.00.

Dia terbangun dari tidurnya, terdengar bunyi perut yang keroncongan. Dia duduk di atas kasurnya memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak dipikirkan, terlalu banyak pertanyaan di kepalanya yang tidak bisa dia jawab.

"Hm, hari pertama masuk SMA. Pasti sangat menyebalkan. Apakah nanti aku bakal bertemu orang-orang yang baik? Atau mungkin sebaliknya?"

Di dalam dirinya memang terlalu banyak amarah, pengalaman-pengalaman di masa kecilnya membuat dia mempunyai pikiran negatif kepada orang lain, apalagi orang-orang yang tidak dikenalnya.

"Aku harap aku tidak pernah terlahir di dunia ini," Ucapnya sambil kembali menarik selimut sampai menutupi kepalanya.

Gubrak!
"Aduuh hidungku, gila mimpi jadi burung tiba-tiba sayapnya ilang. Eh malah jatuh gini," gumamnya sambil memegang hidung yang terasa makin tertanam kuat itu.

Dia mengucek-ucek matanya melihat jam yang menempel di dinding.

06.30

"Loh loh loh. Duh telat!"

Langsung bergegas membuka baju tidurnya dan mengambil seragam osis yang ada di lemari itu. Dia melihat cermin besar yang ada di kamarnya kemudian dia tersadar.

"BELUM MANDI!!" Teriaknya panik.

Yo!