Tak Lagi Sama

1.2K 74 9
                                    


Mata Rhae Hoon terus saja tertuju pada sosok pria di hadapannya, orang itu hanya menusuk-nusuk cupcakes yang Rhae Hoon panggang sejam lalu dengan wajah pucat, Rhae Hoon bukannya acuh dengan sikap Kyu Hyun yang tidak fokus selama seminggu belakangan. Pria itu memang selalu di sisinya, namun sepertinya hati dan jiwanya sedang berada di tempat yang jauh.

Kyu Hyun yang selalu tersenyum padanya, kini berganti menjadi sosok yang dingin dan sering melamun, juga tak lagi antusias dengan kopi dan hidangan yang Rhae Hoon selalu siapkan setiap hari.

"Sebenarnya, kau ini kenapa?" Rhae Hoon menarik piring kecil yang berisi cupcakes yang bentuknya sudah aneh itu, memaksa Kyu Hyun hanya terfokus padanya.

"Kau bilang apa?" Kyu Hyun nampak terkejut dan memegangi tengkuk, mencari jawaban yang Rhae Hoon inginkan, kalau boleh jujur, dia tidak pernah  siap menghadapi semua ini.

"Oppa mengabaikanku seminggu ini, jangan-jangan kau seperti dulu, sudah bosan padaku."

Kyu Hyun menghela napas dan menatap lurus pada istrinya, menekan rasa bersalah yang menjalar di darah, "bagaimana kalau kita pindah ke luar negeri?"

"Heum? Apa katamu?" Rhae Hoon melebarkan telinga, takut-takut pendengarnya bermasalah, dia semakin dibuat aneh kala Kyu Hyun menggeleng-geleng.

"Aku lelah sekali, aku mau tidur duluan," ujar Kyu Hyun sembari beranjak dan menaiki tangga yang akan membawanya ke lantai dua, meninggalkan Rhae Hoon yang hanya mampu diam. Ada dimana pria yang berujar begitu mencintainya beberapa waktu ke belakang?

Harusnya dia tak percaya begitu saja kalau hidupnya sudah berbahagia bersama Kyu Hyun, harusnya dia sadar kalau pria itu berkepribadian dingin dan tak tersentuh.
Sementara di kamar, Kyu Hyun tengah menyelimuti dirinya sendiri, berharap bisa amnesia mendadak atau semacamnya, apa saja supaya ingatan tentang Ha Kyo bisa luntur dari kepala. Bukan inginnya mengabaikan Rhae Hoon, hanya saja dia tak tahu caranya menjalani hidup setelah pengakuan Minho padanya, terlebih lagi Ahra yang tak bisa memberikan solusi apapun.
Ha Kyo sudah memilih jalannya sendiri dengan memilih pergi tanpa memberi tahu bahwa ia mengandung, tapi sebagai lelaki yang bertanggung jawab tentu hal itu mengganggu pikiran Kyu Hyun. Pendengaran pria itu menangkap suara pintu yang terbuka dan tertutup kembali, dalam beberapa detik ia merasa sisi ranjang di sebelahnya sudah terisi, wangi mawar yang sudah ia hafal di luar kepala segera menusuk hidung dan secara ajaib membuat hatinya sedikit terasa nyaman.

Keduanya tidur menyamping dengan posisi saling memunggungi, seolah ada jarak yang harus mereka patuhi. Rhae Hoon harus menekan keinginannya untuk sekedar memeluk Kyu Hyun, padahal akhir-akhir ini hormon di dalam tubuhnya berkata ingin sekali bermanja-manja pada suaminya itu, tapi sikap dingin yang Kyu Hyun tujukan padanya benar-benar menyiksa diri.

"Jepang bagaimana?"

Kyu Hyun mendengar Rhae Hoon bersuara, lelaki berhidung mancung itu hanya mengerjapkan mata.

"Iklim dan cuaca disana tidak begitu berbeda dengan negera ini, mungkin aku bisa cepat beradaptasi."

"Itu ide yang bagus," usul Kyu Hyun kemudian.

"Aku tak tahu apa yang terjadi padamu Oppa," kata Rhae Hoon sembari menahan air mata, "tapi kemana saja kau pergi, jangan lupa untuk membawaku bersamamu, aku sudah memaafkanmu dan tidak pernah berpikir pergi darimu meskipun selamanya kau tak mencintaiku."

Kyu Hyun yang mendengar semua itu membalikkan badan dan memandangi punggung sempit milik istrinya dengan tatapan pedih. Harusnya mereka sudah bisa berbahagia setelah pengakuan cinta masing-masing, harusnya kondisi Ha Kyo tak bisa menjadi kerikil yang membuat Kyu Hyun menghentikan langkah dalam perjalanan ini.

"Tapi bagaimana dengan stasiun televisi kalau kau pergi? Memang siapa yang akan menggantikanmu?" oceh Rhae Hoon lagi meski tak berharap Kyu Hyun mendengarkannya. Wanita muda itu hendak mengoceh lagi ketika punggungnya terasa hangat dan deru napas menggelitik di leher. Kyu Hyun tengah memeluknya, dengan kedua tangan melingkari perut, mengelusi calon buah hati keduanya yang sudah menginjak usia dua bulan.

SORRY✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang