Kevin_Sanjaya Baca dm dong @natashawilona12🌷❤🌷
Jika hari ini kau telah memilihku, untuk apa kembali mengungkit masa lalu?
🌷❤🌷
Aku tak ingin belajar dari kisah cintamu yang dulu.
Aku hanya ingin menuliskan sendiri cerita kita yang jauh lebih in...
Klik Vote dulu😉❤❤❤👍 Jangan ragu comentarnya Suoaya cerita ini terus berkembang
Enjoy to read
😉😉😉
"Ka-kamu tau?"
"Iya, Aku tau☺. sangat jelas sekali ada bersamamu, disampingmu ini."
Senyum Kevin mengembang mendengar itu darinya. Mungkin inilah saatnya.
Namun.....
Semua itu hanyalah
"Vin. Hai👋. Kamu ngelamunin apa?"
Apa?! Ini lamunan gue? Astaga. Gak lagi deh. Ngelamun di siang bolong begini. Ck.
"Vin, Kamu belum jawab pertanyaanku."
"Eh pertanyaan?.Pertanyaan yang mana ya, Wil?."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tadi itu lho Vin. Maksud kamu itu namanya dia Angel ya? Coba dong cerita sama aku, dia seperti apa, Vin."
Gue menarik nafas panjang dan gue mencoba menyenderkan kepala gue memejamkan mata gue. Indah banget lamunan gue tadi.
Bentar.Gue merasa gue bergoncang ya? Gempa bukan nih?! Astaga.
"Vin, Film udah kelar. Buruan kita balik keburu sore."
Syukurlah. Bukan gempa. Ternyata yang menggoncang tangan gue, Denira.
"Hm Iya, Apa gak bisa lama lagi?."
"Lo mau dikunci bareng setan bioskop? Hah?!."
"Ra, gak gitu maksud gue. Masa lo gak paham sih."
"Gue capek ya,Vin! Buruan balik."
Gue gak pernah ngerti masalah wanita. Bawaannya sensi mulu.
Gue melirik samping gue. Wilona, dia nyata setidaknya ada yang realita bukan halu gue lagi. entah dia memasang muka kesal juga.
Kalian mungkin tau kenapa? Tapi Gue kagak bray.
Akhirnya, Kita berempat Keluar dari Bioskop. Beserta pengunjung lain. Lebih baik sepertinya kalau ramai. Biarpun Lorong luar bioskop kurang pencahayaan.
"Nyeremin banget disini, Wil. Aku jadi takut ntar diganggu sama setan disini. Hih gak mau."
"Aku juga awalnya gitu, Fel. Tapi Kalau kita gak ganggu mereka dari dunia lain. Pasti mereka gak ganggu kita kok."
"gitu ya? Oke. Misi mbah. Kita Cuma numpang lewat." (Kata Feli sembari melihat ke langit-langit lorong yang redup)
Gue rasa tadi beneran lamunan gue. Buktinya Wilona bisa seberani itu bilang ke Feli. Dia berani-berani aja. Hm Gue terlalu berharap itu terjadi.
