Prolog

6.8K 489 34
                                    

Seorang gadis berusia 12 tahun menatap sedih seorang laki-laki dewasa berusia 30 tahun. Gadis itu menatap tidak rela untuk melepas laki-laki itu.

"Huaaa.... Syifa gak mau Om nikah!" seru Syifa dengan tangis sesegukan.

Tristan menghapus air mata Syifa dengan lembut, "Kenapa gak boleh?"

"Nanti Syifa gak bisa main sama Om, Tante itu galak sama Syifa. Nanti Syifa kesepian," ungkap Syifa masih dengan tangisnya.

Rey, Jeny, Icha, Juna, Lisa, Bunga, Elsa, Fahri, dan Yuda hanya menatap interaksi keduanya dalam diam. Mereka berkumpul awalnya karena Tristan ingin memberi tau pernikahannya yang akan dilaksanakan bulan depan. Namun, siapa sangka mendengar hal itu Syifa langsung histeris dan meminta Tristan untuk tidak menikah.

Mereka mengerti bagaimana perasaan Syifa, Syifa sangat menyayangi Tristan. Sejak kecil Syifa dan Tristan sangat dekat. Tristan pun juga sangat menyayangi Syifa, bahkan sering memanjakan Syifa. Tristan tertawa pelan, lalu menggenggam tangan kecil Syifa dengan lembut dan berjongkok dihadapan gadis itu.

"Syifa dengerin Om Tristan," Syifa menatap Tristan dengan mata sembab, "Meski nanti Om udah nikah, Om akan selalu ada untuk Syifa. Om gak akan lupa sama Syifa, kapan pun Syifa butuh Om pasti Om ada di samping Syifa."

"Beneran?" tanya Syifa memastikan.

"Beneran suer Om gak bohong," balas Tristan dengan senyum meyakinkan.

"Janji?" Syifa menyodorkan jari kelingkingnya.

"Janji," ujar Tristan sembari menautkan jari kelingking pada kelingking Syifa.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum Wr.wb

Hai ketemu lagi di lapak yang baru, sesuai janji aku buat cerita tentang Tristan. Semoga kalian suka sama cerita aku dan bisa mendapat pelajaran dari cerita ini.

Mungkin segitu aja, sampai ketemu di part 1☺

Wassalamualaikum Wr.Wb

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang