Back to Shibuya

967 179 50
                                    

Masih di hari yang sama. (Name) baru saja pulang dari kediamannya Aohitsugi Nemu.

"Aa-"

(Name) yang sedang berjalan di jalanan Yokohama, dompetnya tiba-tiba dirampas seorang pencuri yang naik sepeda. Untung saja dompet tersebut hanya berisi uang saja.

Dia tidak bisa mengejar, kesadarannya baru kembali saat pencuri bersepeda itu sudah belok, jadi dia hanya mengumpat lembut dalam hati.

"Aku lapar."

(Name) tinggal di apartemen untuk satu bulan saja, dan juga hari ini tanggal tua, tenggat tinggal di apartemen mulai habis jadi dia tidak menyetok bahan makanan apapun. Ya, tapi kalau soal keuangan tidak perlu cemas, (Name) berasal dari keluarga berada.

Lantas, kenapa ia menyewa apartemen 1 bulan saja? Karena ia akan pulang ke Shibuya pada akhir bulan Januari ini. Dia memang berencana refreshing 2 bulan penuh di luar kota, 1 bulan di Ikebukuro dan 1 bulan di Yokohama.

Masalahnya, dia harus pulang besok, dia lapar, dan dia harus mengeluarkan uang untuk mendapat uang. Ia harus menggunakan komputer terlebih dahulu untuk mendapatkan uangnya.

(Name) bisa saja pergi ke perpustakaan meminjam komputer, tapi ini hari minggu sore, perpustakaan Yokohama sudah tutup.

Akhirnya (name) pergi ke pelabuhan, tempat biasa nongkinya. Walaupun nongki menatap laut tidak menyelesaikan masalah bahwa ia lapar.

Setengah jam memandang laut.





"Oi. Kemana saja kau?"

(Name) kenal betul suara itu. Ia hanya menoleh, tak menjawab.

Samatoki mendengus.

"Terimakasih," ucapnya sambil memalingkan wajah.

"Hm." (Name) mengangguk.

"Adikku sangat senang dengan kalung itu."

"Hm.."

"Aku tahu arti kejutan itu sekarang."

"Hm.."

"Yang jelas terimakasih."

"Hm.."




"Adakah kata selain 'HM'?!"

Samatoki kembali menarik kerahnya.

"Iya, sama-sama."

Samatoki melepas tarikannya.

"Dengar! Aku tidak biasa berhutang budi pada orang lain dan sebenarnya aku tidak ingin. Tapi karena ini masalah dengan adik perempuanku, jadi aku akan melakukan apa saja untuknya. Jadi.. Aku.. Itu.. Hutang.. Kau.. Ada.. Bilang, MENGERTI?!" Suara Samatoki mengecil di bagian akhir, tapi kembali mengeras di bagian MENGERTI?!


"Tidak."

"Geez, iya! Maksudnya, kauu! ADA PERLU BANTUAN ATAU APA BILANG!" Kerah (name) ditarik kembali.

Dasar qudha

"Aku mengerti. Aku akan melakukan hutang budimu sekarang saja."

Saatnya melakukan rencana (name). Pandangan (name) sedikit menajam.

"Jadi apa?"

(Name) menoleh.

"Kau punya komputer?"

***

"Ah, Rio."

Samatoki dan (name) berpapasan dengan Rio tepat di depan apartemen yang dituju Samatoki.

Problem [Hypnosis Mic x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang