Study Cooking

949 192 25
                                    

"Masak?"

"Iya, belajar masak."

"Untuk ke-dua temanmu yang kemarin, ya."

Rio menatap (name), sedikit kaget dengan tebakannya. Ia menatap kembali laut di depannya.


"... Iya, itu benar."


"Aku akan mengajarimu, uhm.. tuan..?"

"Nama Shoukan adalah Busujima Mason Rio."

"Aku (name) (surname), salam kenal, Busujima-san."

-------



"Selamat datang di camp shoukan."

Rio bertahan hidup seperti survival, tempatnya berada di hutan yang berada di Yokohama, ia tidur di dalam tenda, memasak dengan api unggun dan kegiatan lainnya seperti orang yang sedang camping.

(Name) mendekati hewan hasil buruan Rio. Diikatnya kelelawar, tikus, kadal dan beberapa serangga besar dan bertanduk.

"Ini? Apa?" (Name) mencolek hewan tersebut, mereka bergerak-gerak masih hidup.

"Hasil buruan shoukan untuk dimasak."


"Souka.. Busujima-san, apa di sekitar sini ada sungai?"

Rio mengangguk lalu menunjukkan jalan menuju sungai.

"Kita belajar masak sekarang."

Rio sudah menyiapkan buku kecil dan pulpen. Ia bersiap mencatat setiap kalimat yang dikeluarkan (name).

"Bahan makanan yang mereka sukai berbeda dengan bahan makanan yang kau pakai." (Name) menunjuk ke arah ikan yang berenang.

"Ikan." (Name) turun ke sungai untuk menangkap ikan itu secara langsung.

"Mereka akan memakan ikan ini." (Name) melakukan ancang-ancang dan..

Gotcha!

Ia mendapat satu ikan berukuran sedang. (Name) juga menangkap beberapa ikan lagi untuk dimasak.

"Pakaianmu basah, (surname)-san."

"Tidak apa, nanti kering, kita lanjutkan pembelajarannya."


Mereka melanjutkan perjalanannya menuju hutan yang lebih dalam dari kemah Rio. Rio tidak bertanya apapun soal apa yang akan dilakukannya, ia hanya memasang telinga, fokus pembelajarannya.

"Itu dia." (Name) mendekati jamur yang tumbuh di batang pohon yang sudah tumbang.

"Jamur. Mereka akan memakan jamur." (Name) memetik jamur putih yang tumbuh di sana, ia mengambilnya cukup banyak.

Rio mencatat seluruh kalimatnya.

Bahan-bahan makanan yang ditunjukkan (name) cukup banyak. Kebanyakan dari bahannya adalah sayuran atau tumbuh-tumbuhan. Mulai dari jamur, buah-buahan yang tumbuh di sana dan beberapa tumbuhan air seperti kangkung. Untuk bahan daging yang berada di hutan (name) hanya menyarankan ikan, kelinci juga bisa tetapi itu belum tentu akan dimakan oleh ke dua teman Rio.

Mereka kembali ke tempat camp dan mulai memasak bahan-bahan yang sudah diambil.

------

"Rio kelihatan gelisah. Kita selalu menghindari makanannya."

"Uhm.. Aku benci mengatakannya, tapi iya begitu. Kita hanya menyelamatkan diri dari kematian."

Samatoki dan Jyuto memasuki hutan untuk menemui Rio. Mereka berjalan selama beberapa menit.

Sampai mereka mencium aroma masakan dari sana.

"Samatoki, gawat.. Dia memasak." Jyuto dan Samatoki berhenti berjalan, lalu berbelok ke arah semak-semak untuk mengintipnya.

"Apa shoukan harus memasukkan bumbu ini?"

"Bumbu apa itu?"

"Beberapa serangga tumbuk dan ulat hutan."

"Tidak perlu, mereka akan menyukai makanan yang cukup ditambahkan dengan garam ataupun gula, dan dalam beberapa makanan mereka akan menyukai masakan yang ditambah dengan soyu, cuka, micin dan bumbu makanan lainnya yang ada di supermarket."

Jyuto dan Samatoki menguping juga.

"Siapa wanita itu?"

"Ah, aku ingat. Dia orang yang kau gombali waktu itu."

"Bisakah kau tidak mengingatkannya." Samatoki menggaruk kepalanya.


"Ini enak. Aku yakin mereka akan memakannya." (Name) melakukan tester pada makanannya.

Rio hanya tersenyum, menatap masakan yang ia buat.

"Selama ini shoukan selalu memasukkan bahan yang diselerakan shoukan. Shoukan tidak pernah tau makanan yang mereka suka, jadi shoukan terus memasak untuk mengetahuinya. Tapi mereka selalu menolaknya." Rio mengeratkan tangannya.

"Shoukan tidak akan memasukkan banyak bahan sembarangan ke dalamnya sekarang, shoukan akan mengikuti saran (surname)-san." Rio tersenyum.




"Keluarkan semua," ucap (name).

"Hh?"

"Katakan apa yang ingin kau sampaikan pada mereka."


Rio terdiam sesaat.

"Samatoki, Jyuto.. Maaf shoukan memasakkan makanan yang kalian tidak sukai, shoukan akan berusaha memasak apa yang kalian sukai sekarang. Kuharap kalian mau memakan masakan shoukan..

Shoukan... Sangat senang jika makanannya disantap oleh kalian."

Samatoki dan Jyuto yang mengintip tidak bergeming. Rasa iba dan bersalah muncul pada dada mereka.

(Name) bangkit dari duduknya.

"Kursus belajar masakmu sudah selesai, Busujima-san. Aku akan pergi sekarang."

------

Rio telah menyiapkan 3 piring makanan yang telah ia masak dengan (name).

"Rio." Samatoki dan Jyuto muncul dari jalan yang biasa mereka lalui.

Rio menatap mereka berdua.

"Maaf kami tidak suka memakan makananmu, Rio.. Walau kau sudah memasaknya dengan waktu yang lama. Kami... Minta maaf.." Jyuto mewakili pembicaraan Samatoki juga.

Rio hanya menatap mereka.

"Tidak apa, shoukan juga sudah belajar banyak tentang masak hari ini. Kuharap kalian mau memakan hasil masakanku dan (surname)-san."

Mereka tidak menolak, melihat hasil kerja keras Rio memakai bahan makanan yang normal memancing perut mereka yang kosong. Malam itu menjadi quality time bagi para anggota MTC. Malam yang tenang dengan masakan yang enak dan hangat diselingi beberapa perbincangan bersahabat.



Tbc...

----------

Omake:

Saat (name) pamit kepada Rio untuk pulang, ia melewati semak-semak tempat persembunyian Samatoki dan Jyuto.

(Name) melirik ke arah semak itu.

"Kali ini dia memakai bahan makanan yang normal, kalian tidak perlu takut." Lalu (name) pergi.

Samatoki dan Jyuto hanya terkaget-kaget.

Problem [Hypnosis Mic x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang