HUKUMAN PERTAMA

7 1 0
                                    

          Di dalam rumah berwarna putih dengan aksen Belanda yang sangat kental itu Ana dan nenek nya sedang menyiram tanaman di halaman rumah. Oma sangat menyukai bunga mawar, hampir seluruh halaman di penuhi oleh pohon bunga mawar yang berbunga sangat cantik dan terawat dengan baik.

"Oma, Ana boleh petik bunganya?" Tanya Ana sambil menyirami bunga tersebut.

"Iya, sekalian buat bouquet untuk di ruang tamu."

"Siap Oma!"

           Walaupun ini hari Minggu, rasanya bukanlah hari untuk bermalas-malasan, Ana teringat tugas Matematika yang belum ia kerjakan padahal tugas tersebut harus dikumpulkan esok hari, ia selalu merasa malas untuk mengerjakan tugas Matematika karena tidak terlalu suka pelajaran tersebut dan ia juga tidak pandai menghitung. Lain cerita jika tugas yang diberikan berhubungan dengan membaca, membuat karya sastra, membuat kerajinan tangan, merangkum, atau menghafal.

"Oma nanti siang Ana mau pergi keluar yah?"

"Mau kemana?" Tanya Oma bingung karena tak biasanya Ana keluar rumah di hari Minggu.

"Mau cari Wifi hehe." Ana tersenyum sangat lebar.

           Ana sibuk memilih baju, ia mengambil kaos lengan panjang berwarna abu dan mengenakan celana berwarna cokelat. Ana tidak pernah suka memakai celana jeans, ia selalu mengenakan celana bahan seperti kulot, menurutnya itu jauh lebih nyaman. Entah kenapa, rasanya hari ini ia sangat bersemangat untuk pergi keluar, sebenarnya tujuannya adalah untuk mencari kedai kopi yang menyediakan wifi karena lumayan untuk menghemat kuota nya, sebab saat mengerjakan tugas matematika pasti ia butuh referensi untuk melihat langkah pengerjaan soal-soal tersebut dan yang paling mudah di fahami adalah melihat tutorialnya dari Youtube.

"Oma, Ana pergi dulu yah?" Ana mencium tangan oma nya.

"Kamu pergi naik apa?"

"Ana udah pesen taksi, Oma."

"Jangan pulang terlalu sore, takut hujan."

"Oke."

 ~oOo~

           Taksi yang dipesan oleh Ana membawanya menuju sebuah jalan yang cukup ramai dengan orang-orang yang berjalan kaki, Di kanan dan kiri jalan tersebut berjejer beranekaragam restoran dan kedai-kedai makanan sehingga banyak orang berjalan di sepanjang trotoar sambil mencari aneka makanan yang diinginkan.

           Ana berhenti di depan sebuah kedai bernuansa kayu, di dalamnya tidak terlalu ramai, sepertinya tempat yang cocok untuk mengerjakan tugas ditambah ada tulisan "Free Wifi" yang tertera di pintu masuk, tanpa pikir panjang Ana langsung melangkahkan kakinya ke dalam kedai tersebut.

"Selamat siang, mau pesan apa?" Seorang laki-laki menyambut Ana di depan meja pesanan.

"Coffee Latte nya satu, sama brownies kejunya satu."

"Ada lagi kak?"

"Itu aja."

"Semuanya jadi empat puluh delapan ribu rupiah."

           Ana memberikan uang selembar lima puluh ribu, setelah mengambil uang kembalian dan struk pembeliannya ia lalu bergegas mencari tempat duduk yang menurutnya nyaman. Ia berjalan menuju meja di pojok dekat jendela yang memang sangat terlihat nyaman. Ana langsung membuka buku tugas yang di bawanya di dalam tas berwarna cokelat. Ya, Kiyana adalah seorang perempuan yang sangat menyukai apapun yang berwarna cokelat, maka tidak heran jika cat kamar, tas, pakaian, sepatu dan seluruh benda-benda lain yang ia miliki berwarna cokelat.

           Soal nomor satu dan dua telah berhasil ia kerjakan dengan mudah, namun soal nomor tiga ini membuatnya cukup gemas, ia telah bolak-balik membuka aplikasi Youtube dan Google tapi tidak bisa menemukan cara pengerjaannya.

Teman Sekelas (please say) Teman SekilasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang