Chapter eleven [Need advice]
Shella keluar dari mobil Elang dan membuka gerbang. Ia pulang jam 7 an karena makan malam dulu dan melihat sudah ada mobil Ajeng berarti teman-temannya sudah datang.
Ia membuka pintu dan ada teman-teman nya yang duduk di ruang tamu. Shella pun berjalan untuk menghampiri mereka, "lha ini nih yang kita tunggu-tunggu"ucap Nadia saat melihat Shella yang baru datang.
Dan Shella pun hanya cengengesan. "Maaf semua keluar dari rencana"ucap Shella tak enak untung saja teman-temannya mau menunggu.
"Dari tadi di telfon gak diangkat"ucapan Ajeng membuat Shella teringat hp baru nya belum di apa-apa kan karena terlalu sibuk akan suasana.
"Hp gue mati lebih hancur tak bersisa"jawab Shella dramatis walau sudah ganti ia tetap tak rela.
"Kok bisa loe sih ceroboh"Vika langsung saja menyimpulkan memang sudah sering hp Shella rusak karena kecerobohan nya.
"Bukan tapi di lempar Elang"jawaban Shella semua nya terkejut.
"Kok bisa"tanya Ajeng dan di pikiran nya sudah banyak hal.
"Ayo ke kamar gue mau mandi habis itu kupas tuntas"dan semua berdiri mengikuti Shella menuju kamar.
Keluar dari kamar mandi dengan piyama nya. Dan melihat kamar nya yang sudah berantakan karena ulah sahabat-sahabat nya ia hanya bisa mengelus dada.
Ia duduk di karpet yang ada Nadia yang fokus menonton tv. Sedangkan, Ajeng dan Vika ada di kasur entah ada apa Shella memakan cemilan dan memperhatikan keadaan apakah ia harus cerita apa mereka bisa di percaya ia butuh saran untuk masalahnya.
"Tulul udah tahu di selingkuhin di sakiti masih mau aja buka mata donk dia cuman mau harta loe"ucap Nadia kesal seperti nya dia terbawa suasana ftv di tv.
"Anjir setiap hari juga kayak gitu ceritanya loe masih aja doyan nonton"ujar Vika lalu turun dari kasur dan duduk di antara Shella dan Nadia lalu memakan cemilan.
"Ini adalah FTV favorit gue walupun ending nya ketebak gak papa gue masih suka karena gue setia sama FTV ini"mendengar jawaban Nadia Vika hanya geleng-geleng kenapa bisa punya teman macam ini.
"Guys bisa di mulai nggak gue mau cerita"ucap Shella Ajeng seperti nya dia yang paling bersemangat.
"Oke langsung aja ya"ucap Shella Ajeng, Vika,dan Nadia mendengar kan dengan serius.
Shella menceritakan semua nya mulai dari ia menolong Elang hingga Elang yang mengeklaim nya tak lupa juga tentang Ibra. Dan berbagai ekspresi keluar dari Ajeng, Vika,dan Nadia,"dan gini deh endingnya"ucap Shella lesu.
Sedangkan kan Nadia, Ajeng,dan Vika saling memandang mereka bingung harus berkomentar bagaimana. "Aduh kalau kayak gini susah apalagi ini tentang Elang"ucap Ajeng jujur ia sebagai yang paling update sangat tahu kekejaman seorang Elang.
"keadaan Ibra gimana dong sekarang"pertanyaan dari Vika membuat Shella ingat ia belum sama sekali tahu kabar tentang Ibra ia harus segera menjenguk Ibra dan meminta maaf.
"Gue belum sempet jenguk kayak nya besok sekalian minta maaf"Nadia merangkul Shella berusaha memberikan kekuatan ia tahu pasti Shella merasa sangat bersalah.
"Sekarang gimana gue pengen lepas dari Elang"ucap Shella seperti putus asa dan semua juga bingung karena yang mereka hadapi adalah Elang bukan orang biasa.
"Gimana kalau loe jalanin dulu aja"saran Ajeng dan Shella hanya mendesah malas. "Gue gak bisa loe semua tahu kan gue cinta nya kesiapa kenapa sih semuanya jadi rumit harus nya gue gak usah sok baik"dan penyesalan lagi yang Shella rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑫𝒂𝒏𝒈𝒆𝒓𝒐𝒖𝒔 𝑩𝒐𝒚𝒇𝒓𝒊𝒆𝒏𝒅
JugendliteraturNamanya 𝐄𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐝𝐚𝐧𝐚 𝐀𝐠𝐮𝐧𝐠 𝐊𝐮𝐬𝐮𝐦𝐚. Dia orang yang kejam dan berperasaan. Ia,bahkan tak berpikir dua kali untuk menghilangkan satu nyawa. Namanya 𝐒𝐡𝐞𝐥𝐥𝐚 𝐌𝐢𝐥𝐚𝐧𝐚 𝐀𝐫𝐝𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚. Ia hanya remaja pada umumnya tak ada...