Take Me Home

127 21 35
                                    

Sungyeol dan Myungsoo duduk berdampingan diranjang Sungyeol. Setelah adu mulut soal berita murahan yang mengatakan bahwa Sungyeol telah berpacaran dengan Jonghyun, keduanya sepakat untuk membicarakan masalah ini dengan kepala dingin.

Sungyeol butuh mandi untuk mendinginkan kepalanya. Maka setelah keduanya mandi, mereka melanjutkan sesi pembicaraan mereka. Masalah ini butuh diluruskan agar kesalahpahaman mereka terselesaikan.

"Gue emang satu tempat magang sama Jonghyun. Kebetulan dari kita berempat yang diterima proposalnya cuma gue sama Jonghyun. Soal foto itu, ya Jonghyun dan temen-temen gue emang pada iseng. Tapi itu bukan berarti kita jadian. Itu cuma keisengan mereka aja." Jelas Sungyeol, kini suaranya terdengar lebih lembut dari sebelumnya. Harapannya hanya ingin si pendengar dapat mengerti dengan baik ucapannya

"Kenapa kamu nggak bales pesanku?"

Sungyeol mengatakan pada Myungsoo untuk bebas bertanya apa saja. Karena yang butuh kejelasan disini hanyalah Myungsoo.

"Gue sibuk, Myung. Gue mau bales pesan lo lupa melulu. Udah capek banget. Bahkan selama magang gue cuma bisa ngerjain laporan selebihnya tidur. Sumpah, gue nggak kemana-mana disana." Jawab Sungyeol, ia bahkan menyebut kata sumpah demi Myungsoo percaya padanya

"Kenapa nggak bales besoknya atau besoknya lagi? Kamu bahkan online." Tanyanya lagi

"Satu-satunya pesan yang gue bales cuma pesan dari Bokap gue. Gue nggak mau bikin dia khawatir. Gue jauh dari dia aja dia udah ketar-ketir."

"Tapi kenapa kamu selalu berada dalam panggilan setiap aku coba telfon kamu?"

"Itu bokap gue yang telfon. Setiap kali gue nggak bales pesannya, dia bakal langsung telfon gue." Jawab Sungyeol jujur

Tidak bohong kalau hanya Myungsoo satu-satunya laki-laki yang mengejarnya. Kalau Jonghyun, Sungyeol tak ambil pusing. Selain Myungsoo, Sungyeol tak kenal siapapun. Lelaki yang hobi mengiriminya pesan ya kalau bukan ayahnya, Jonghyun atau Sandeul dan Minho, ya itu Myungsoo.

Myungsoo menganggukkan kepalanya paham. Syukurlah bahwa apa yang dipikirkannya selama ini salah.

"Terus, kenapa lo jauhin gue?" Tanya Sungyeol kemudian, kini giliran ia bertanya. Rupanya pemikiran itu membuatnya penasaran juga.

Sungyeol bukan tak merasa bahwa Myungsoo menjauhinya, ia hanya tak ingin merasa gede rasa. Siapa tahu Myungsoo memang benar hanya mempermainkannya. Sungyeol tak ingin baper hanya karena dikejar-kejar lelaki tampan itu. Belum ada kejelasan diantara mereka, untuk apa mesti bawa perasaan? Kalau hanya dipermainkan saja bukankah itu menyebalkan?

"Mana mungkin aku masih kejar kamu kalo kamu udah jadian sama Jonghyun? Bahkan sama Jonghyun aja aku kalah jauh. Jelas aku nggak ada harapan buat dapetin kamu." Jawab Myungsoo

"Bukan itu maksud gue njir! Lo bahkan puter balik pas liat gue dilobi gedung rektorat."

Sungyeol ingat, waktu itu ia baru saja selesai pertemuan dengan dosennya. Kemudian ketika ia sedang menunggu Sandeul, ia melihat Myungsoo berjalan kearahnya lalu seketika berbalik ketika mereka bersitatap. Sungyeol cukup peka melihat gelagat Myungsoo yang berusaha menghindarinya.

"Aku terlalu takut ketemu kamu. Aku terlalu suka sama kamu. Sementara kenyataan kamu udah jadian sama Jonghyun."

"Anjirlah! Apa hubungannya?!"

"Jelas ada hubungannya. Kalo ketemu kamu lagi aku nggak bisa move on." Sahutnya

"Nggak nyambung." Sangkalnya tak peduli

"Sampe kapan kamu mau berpura-pura nggak tahu kayak gini? Kamu pasti udah jengah denger aku ngomong kalo aku suka banget sama kamu. Apa usaha aku selama ini deketin kamu kurang?" Myungsoo mengubah posisi duduknya menghadap Sungyeol yang masih pada posisinya

Bucin (MyungYeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang