Chapter r here! Enjoy💙
Seungwan diam terduduk. Pikirannya melayang kemana mana. Marah, sedih, kecewa, terkejut, semuanya teraduk jadi satu. Ia masih belum mau untuk beranjak dari duduknya. Walau waktu sudah menjelang petang.
Kejadian tadi pagi masih membuatnya syok, sama sekali ia tidak pernah menyaksikan Chanyeol terluka hingga parah seperti ini. Ini yang pertama kalinya. Walau ia terus menangis sedih, nyatanya ada waktunya juga untuk menenangkan dirinya. Sekelibat ia beranggapan Park Chanyeol tak pantas untuk ia tangisi. Namun kemudian ia mengingat anak anaknya. Seungwan bukan lagi anak kuliahan yang sedang kasmaran. Ia tak bisa semata mata memutuskan hubungan antara dirinya dengan Chanyeol.
Namun kemudian lagi, ia memikirkan semua pengorbanan yang telah Chanyeol lakukan. Pria itu penyembuh lukanya dulu. Setelah ia terjatuh dan ia merasa ia bukanlah perempuan yang ternyata pantas untuk dicintai, Chanyeol datang dan membuatnya seperti menjadi satu satunya perempuan yang paling beruntung didunia. Bahwa ia masih pantas untuk hidup dengan dikelilingi orang yang mencintainya.
Seungwan tahu tak akan selamanya jalan pernikahannya semulus mobil baru. Tepat saat upacara pernikahannya dengan Chanyeol usai, ia dan Chanyeol sudah diwanti wanti untuk selalu siap menghadapi semua rintangan yang ada. Kalau mereka mau langgeng hingga tua.
Nyatanya pernikahan mereka selalu berjalan dengan menyenangkan. Hingga saat beberapa waktu yang lalu. Saat Chanyeol menuduhnya berselingkuh. Nyatanya dirinya sendiri yang berselingkuh. Saat itu, bahkan sampai saat ini. Setiap ada sebab, pasti ada penyebabnya. Apa yang membuat Chanyeolnya berbohong dan menyembunyikan semua darinya? Walaupun pada akhirnya Chanyeol tetap mengorbankan tubuhnya demi menerima pernyataan memaafkan dari Seungwan.
Apa karena dirinya? Atau anak anaknya? Seungwan menggeleng kecil. Tidak mungkin anak anaknya. Mereka malaikat malaikat kecil tak berdosa. Sedang dirinya, 36 tahun sudah ia hidup. Selalu ada setitik kesalahan yang mungkin dapat membuat Chanyeol berpaling darinya. Apa itu, kenapa itu, mengapa itu. Itu yang masih Seungwan pertanyakan hingga sekarang.
Perempuan itu menghembuskan nafasnya pelan, langit benar benar sudah hampir menggelap. Orang orang mulai menggandeng anaknya pulang, menggantikan pasangan muda mudi yang sedang berada di titik paling indahnya. Seungwan tak mau menyaksikan itu. Semakin menyakitkan jika terlalu lama dipandang. Siapa yang tahu mereka benar benar sepasang kekasih? Semua menghadapi masalahnya sendiri sendiri. Bisa saja hanya cinta bertepuk sebelah tanga. Atau yang paling parah mereka membawa selingkuhannya keluar rumah. Seperti yang Chanyeol lakukan bersama Mia.
Seungwan memutuskan untuk berdiri, berniat untuk kembali ke kamar inap menemani Chanyeol. Walau masih sakit rasanya.
Pelan ia menyebrangi jalanan, bangunan rumah sakit besar dihadapannya terbuat dengan sangat mewah. Tak sepadu dengan orang orang yang berada didalamnya. Nyatanya bangunan sebagus ini membiarkan Chanyeol yang terluka mengistirahatkan dirinya didalam. Seungwan ingin sekali menghempaskan bayangan pria itu. Namun ia tak bisa, tak akan bisa.
Matanya mengerjap pelan saat seorang perempuan tiba tiba menyerobot dirinya hingga hampir membuatnya terjatuh. Seungwan terhuyung kebelakang, beruntungnya seorang dokter menyelamatkannya. Ia menggumamkan terimakasih sebelum akhirnya memutuskan untuk mengamati seorang perempuan mewah yang sepertinya tidak bermaksud untuk menyerobotnya kini berdiri menyamping. Bibir merahnya bergerak, sedang kaca mata cokelat beningnya tergantung dengan anggun. Hidungnya mancung, pakaiannya nampak sangat berkelas dan rambutnya bergelombang indah.
Sesaat Seungwan terhenyak, perempuan itu jelas mengucapkan nama suaminya dan menanyakan dimana kamarnya. Bibirnya mengatup, berusaha menghentikan pertanyaan pertanyaan yang tiba tiba muncul di benaknya dan memaksanya untuk menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
40 Years Old Chanyeol | wenyeol
Fiksi PenggemarSelamanya setia ada dalam kamus Seungwan. Namun, apa selamanya setia juga ada dalam kamus Chanyeol? Ketika orang bijak mengatakan kesetiaan laki laki diuji saat ia berada di puncak karirnya ada benarnya juga. 36 tahun Son Seungwan harus merasakan pe...