💛PART 03💛

687 64 3
                                    

                   Happy reading
                               ***

      Ini dia waktu yang ditunggu- tunggu seluruh siswa , apalagi kalau bukan jamnya pulang sekolah di mana siswa- siswi bisa bebas dari papan tulis yang berisikan angka- angka dan huruf- huruf yang bisa membuat pusing kepala.

"Ehh Ra kok akhir - akhir ini lo keliatan deket banget sama si Leon?" Tanya Acha sambil berjalan beriringan bersama Laura menuju gerbang sekolah "jangan jangan kalian punya hubungan ya?" Lanjutnya menuduh dengan mata yang menatap Laura penuh selidik.

Memang setelah kejadian di perpustakaan waktu itu,entah kenapa Leon jadi sering mengganggunya padahal mereka tidak saling mengenal sebelumnya.

"Acha denger ya gue itu ngga pernah deket sama dia , jadi lo ngga usah ngaco deh " Kata Laura mengingatkan.

"Tapi kok dia jadi sering banget muncul kalo ada lo, mana keliatan akrab banget sama lo"

Akrab dari mana heh!!,

"Ngga tau Cha , dia aja yang tiba tiba sok kenal sok deket sama gue"

"Tapi lo beruntung tau Leon itu kan ganteng, cool, tajir gue juga mau kali sama dia" Laura memutar bola matanya malas sahabatnya itu kalau soal cogan atau cowok ganteng pasti dia akan sangat bersemangat, berbanding terbalik jika dia disuruh belajar.

"Iya gue akui dia itu emang ganteng, tapi sayang kelakuannya lebih nyebelin daripada cabe cabean sekolah" jelas Laura sambil mengingat tingkah Leon yang sangat menguras emosi.

"Ya mungkin dia kaya gitu karena suka sama lo" jawab Acha antusias.

"Jangan ngomong yang aneh - aneh deh Cha"

"Tapi Ra terus kenapa dia suka ganghuin lo kalo gak ada apa apanya hah?, udah pasti dia suka sama lo itu" Kekeh Acha pada pemikirannya.

"Udah deh Ra lo mending belajar dulu sana, jangan mikir yang enggak - enggak" Acha cemberut mendengarnya , kemudian mereka berdua berhenti tepat di depan gerbang SMA Garuda.

"Yaudah gue duluan ya Ra lagian gue udah ditunggu tuh sama supir gue,, bye Laura" Acha melambaikan tanggannya yang hanya dibalas senyuman oleh Laura sebelum akhirnya ia memasuki mobilnya yang kemudian melaju membelah jalanan yang padat akan kendaraan itu.

Tepat saat mobil Acha menghilang dari pengelihatan Laura , ada sebuah bus yang berhenti di depan halte SMA Garuda, Laura pun langsung memasuki bus tersebut kemudian duduk di salah satu kursi yang ada disana sambil memasang earphone ke telingnya kemudian memejamkan mata sambil menikmati lirik lagu fovorite nya.

Namun tak lama handphonya berdenting pertanda ada chat yang masuk membuatnya terpaksa membuka aplikasi WhatsApp nya lagi .

_ 081342××××××
Save nomer gue!

_Lauraslsbila
Siapa ya?

_081342××××××
Cowok paling ganteng dan
yang bakal jadi masa depan lo😎

Laura mendengus kelas, melihat dari isi pesannya sepertinya ia sudah mengetahui pelakunya. Memilih tak membalas chat yang menurutnya tak penting itu dia kembali menutup matanya menikmati perjalanannya pulang ke rumahnya.

***

"Heyyo watsapp bro" seseorang tiba- tiba berteriak dari pintu luar, dia Kevin Emillio sahabat dari Leon yang sifatnya paling gesrek diantara sahabat - sahabatnya yang lain. Kevin mempunya kembaran yang bernama Justin Megallio.

Wajah mereka sangat mirib membuat orang yang baru mengenal mereka pasti akan susah membedakan yang mana Kevin dan yang mana Justin.

Satu lagi sahabat mereka bernama Alva Geandra, mereka berempat adalah sahabat dari kecil jadi tak heran jika kemana mana selalu bersama.

"Apaan sih lo sore - sore udah ribut " Justin menyahut, memang dia jarang sekali bisa akur dengan kembarannya itu.

"Elahh gue cuma nyapa doang kali" kesalnya "btw kemana yang lain , kok cuma ada lo doang ?" Tanyanya.

"Si Leon masih ke kamarnya, kalo di Alva noh dia di dapur lagi nyolong makanan" Justin melirik arah dapur.

"Kevin mengangguk paham, kemudian meloncat duduk di sofa empuk yang berhadapan dengan sofa yang diduduki oleh kembarannya.

"Ehh Jus" panggil Kevin

"Nama gue Justin bukan jus!!" Tekan Justin sambil memejamkan matanya .

"Sama aja anjir, itukan nama depan lo" Justin berdecak memilih tak membalas perkataan adik yang hanya beda beberapa menitny itu.

"Justinnnn" panggil Kevin sekali lagi .

"Apaan?"

"Gue bosen liat muka lo tiap hari, pergi aja lu sono" detik itu juga wajah tampan milik Kevin langsung terkena lemparan bantal yang untungnya empuk itu.

"Goblok!!" Umpat Justin pelan, entah kenapa dia bisa memiliki saudara yang sifatnya lebih mirib setan daripada manusia itu.

Sabar!

"Wah akur banget nih kayaknya" Alva tiba - tiba muncul dari dapur sambil membawa banyak cemilan dan minuman dingin yang dia ambil dari kulkas milik Leon haha.

"Akur ndasmu" jawab Kevin "orang hampir aja mau gelud tadi"

"Lahh kenapa gajadi , kan lumayan dapet tontonan gratis" kata Alva lempeng, Leon yang baru sampai disana sontak langsung menjitak kepala sahabatnya itu.

"Lo kenapa dan dateng - dateng langsung jitak kepala orang, sakit tau" kesal Alva sambil mengelus dahinya pelan.

"Kalian kalo mau berantem di luar sono jangan di rumah gue"

"Hehe kita cuma bercanda nying" kata Kevin cengengesan , sedangkan Leon hanya mendengus kesal.

"Emang paling enak ngumpul di rumah Leon" celetuk Alva tiba - tiba "makanan banyak, bisa pake wifi sepuasnya lagi"

"Itumah elonya aja yang gatau diri" Leon melempar kulit kacang ke arah muka Alva yang sedang asik mengunyah cemilan.

"Lagian lo kaya orang kere aja Va" Sambar Justin

"Jangan ngadi - ngadi gue sultan gini dibilang kaya orang kere"

"Tapi kalo masih ada yang gratis kenapa harus ngeluarin duit" lanjutnya dengan senyuman manisnya, namun terlihat menyebalkan dimata para sahabatnya.

"Ohh iya Leon gue mau nanya dong" raut Kevin tiba- tiba berubah serius.

"Nanya apaan?" Kata Leon sambil asik memakan kacang favoritnya.

"Lo ada hubungan ya sama si Laura anak MIPA XI 2itu?" Tanya Kevin penasaran.

"Tunggu kok lo bisa tau dia?" Leon malah balik bertanya .

"Yailah si Leon kaya gatau si Kevin aja, semua cewe cakep disekolah pasti di tauin sama dia" jelas Alva yang diangguki oleh Justin.

"Cepetan jawab singaa, lo pacaran ya sama Laura?" Kevin mengguncang pundak Leon yang duduk disebelahnya.

Leon mendelik kemudian menepis tangan laknat Kevin yang buruknya merupakan sahabatnya sendiri.

"Enggak" jawabnya singkat.

"Untunglah berarti dia bisa gue gebet dong" perkataan itu sontak membuat Leon mendelik menatap Kevin.

"Enak aja lo punya gue itu" secara tak sadar Leon refleks mengucapkan kalimat itu.

"Belum juga apa - apa udah possesif aja lo" cibir Alva yang menyimak tadi membuat Leon melirik sinis ke arahnya.

"Lo suka sama dia?" Kini giliran Justin yang bertanya, tumben sekali dia melihat Leon seperti ini dengan perempuan, biasanya juga dia hanya acuh tak acuh terhadap pasangannya dulu.

"Gue belum tau" gumamnya pelan.

_
_
_
Bersambung

Jangan lupa votenya karna vote kalian sangat berharga buat aku💛
Maaf ceritanya gak sesuai ekspetasi kalian , tapi aku udah berusaha buat nulis yang terbaik semampu aku:(

Oke segitu dulu♡

Next or no?.

LEORA (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang