Prang...
Terlihat seorang yeoja sedang melempar semua barang yang ada didekatnya, vas bunga kesayangan nya pun turut menjadi korban .
"Ini semua gara-gara anak pembawa sial itu.."
"Semua ini terjadi karena ada dia, akkhh" teriak yeoja itu.
"Taeyeon..... Taeyeon.... Dimana kau.. Akan kuhabisi anak itu" teriak yeoja itu berjalan keluar kamarnya sambil membawa pecahan vas bunga yang telah pecah tadi.
Disisi lain terlihat seorang anak kecil yang sekarang sedang bersembunyi di bawah ranjang milik eonninya. Dia tampak begitu ketakutan, mendengar suara mommynya yang begitu keras memanggilnya.
Tubuh mungil nya tampak bergetar dengan sangat hebatnya, ia mulai menangis dan menutup mulutnya agar suara tangisannya tidak terdengar oleh sang mommy.
"Anak pembawa sial.... Dimana kau.... Kau pantas mati... Seharusnya aku tidak perlu berbaik hati mengizinkan mu melihat dunia ini" teriak yeoja itu sambil mencari anak kecil yang menyebabkan ia sangat marah.
"Taeyeon.. Dimana dia.. Aku sedang mencari anak pembawa sial itu..."
Terlihat anak kecil menghampirinya, dan memeluk yeoja itu.
"Mommy ada apa? Kenapa mommy marah-marah pada Yeon? Mommy membuatku takut" tanya anak kecil itu sambil menangis.
"Tidak ada sayang, Irene mommy takut? Takut kenapa sayang, mommy tidak akan pernah memarahi Irene. Mommy hanya akan memaharahi Taeyeon, anak pembawa sial itu" ucap yeoja itu penuh penekanan saat menyebut nama anak kecil yang membuatnya marah.
"Tapi kenapa mommy selalu memarahi Yeoni? Yeoni kan tidak salah apa-apa mommy?"
"Irene sangat menyayangi yeoni, dia sekarang pasti ketakutan mendengar teriakan mommy" ucap anak kecil itu pada mommynya.
"Irene sayang tidak perlu mengkhawatirkan dia, dan juga dia tidak pantas mendapatkan kasih sayang mu, sayang"
"Tapi kenapa mommy? Yeoni kan adik Irene, jadi Irene harus menjaga dan menyayanginya"
"Tidak boleh sayang! Kau tidak boleh menyayangi nya! Sekarang anak kesayangan mommy masuk kamar, nde?" ucap yeoja itu dengan lembut pada anak kesayangan nya itu.
Mendengar ucapan sang mommy, anak kecil itu segera berlari kearah kamarnya.
Saat tiba di depan pintu rumah, tuan Kim terkejut mendengar teriakan sang istri yang sangat keras ketika memanggil anak kedua mereka.
Ia berlari memasuki rumah, nampak semua pelayan menunduk dan ketakutan membuatnya semakin bingung. Saat sampai diruang tamu, ia melihat istrinya memegang pecahan vas bunga dengan sorot mata penuh amarah.
"Taeyeon.... Keluar kau... Sekeras apapun kau bersembunyi.. Aku akan menemukanmu, anak pembawa sial"
"Apa lagi yang terjadi? Kenapa kau memarahi Yeoni lagi? Apa kesalahnya Hanna?"
"Kau mau tau apa kesalahannya, ha..? Kesalahnnya adalah kenapa dia harus lahir kedunia ini!"
"Aku begitu menyesal, telah membiarkan dia lahir.. Semenjak dia lahir, dia langsung menghancurkan karirku... ah tidak bahkan sebelum dia lahir dia sudah menghancurkan nya"
"Ini gara-gara kau! Kau yang mempertahankan nya, dan membiarkan dia lahir! Ini semua gara-gara kau, Jiyoung! Kau membiarkan anak pembawa sial itu lahir!" teriak nyonya Kim dengan nada meninggi sambil menunjuk tuan Kim yang ada di hadapan nya.
"Dan aku lebih menyesal, kenapa dia harus terlahir dari rahimku" lirih nyonya Kim, namun masih bisa terdengar oleh tuan Kim.
"Apa-apaan kau ini?" teriak tuan Kim dengan nama meninggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Taeyeonie
Fanfiction"Hiks... hiks... eo..nni kenapa mommy dan daddy selalu bertengkar karena yeoni?" tanya anak kecil itu bingung sambil menangis. "Mommy juga tidak sayang dengan yeoni, yeoni nakal ya eonni?" lanjutnya sambil kedua menutup telinga menggunakan tangan mu...