AYAT ١

4.6K 125 0
                                    


Bukankah telah allah tentukan semuanya sebelum engkau tercipta didunia, rezki, maut, jodoh adalah bekal dirimu melalui sekenario sang illahi rabbi


Untukmu imam pertamaku ku tuliskan kisah cinta ini, memberitahui kisah cinta yang penuh dengan lika liku bahagia serta duka.

Sejatinya manusia tak pernah luput dari hari hilap serta dosa,oleh karna itu izinkanlah aku untuk menulis pernamu sesuai sudut pandangku.

Kisah cinta ini bukan untuk disesali atau ditangisi tapi cinta ini adalah anugrah allah yang tiada duanya.

Tak perlu berlama lama langsung saja aku mulai kisah cinta ini kisah cinta yang ingin diridhoi oleh sang pencipta.

Dan akhirnya ku mulai kisah ini dengan ungkapan basmallah...


Bismillahi rahmani rahim














.......











n

ama ku zahra aku seorang mahasiswi di salah satu universitas yang ada dikota diman aku dilahirkan ini kisahku bersama seseorang yang sama sekali tak ku kenal
Jodoh yang dikirim tuhan lewat prantara tangan orang tua yang sangat aku cintai.


Berawal dari ketakutan abi terhadap pergaulan anak zaman sekarang yang serba melampaui batas zaman moderenisasi yang meluas, yang mana agama sudah bukan dianggap syariat melainkan hanya tanda yang melekat dikartu tanda penduduk (ktp) entalah apa Maksudnya entah itu islam ktp atau ktpnya yang islam.

Dulu sebelum aku tak tau apa hakikatnya jilbab, apa maksudnya hijab dan apa gunanya nikab, serta apa pentingnya menutup aurat, aku sering buka tutup jilab, baru jilbab bukan hijab apalagi nikab dan itu kurasa hanya trand semata.

Sampai akhirnya abi orang tua kandungku yang menyadarkan betapa pentingnya menutup aurat, betapa pedihnya bagi anak perempuan tak menggunakan hijab ketika pergi keluar rumah.

Selangkah anak perempuan keluar rumah tak menutup aurat maka selangkah pula ia mendorong ayahnya, suaminya, adik lelakinya, kakak lelakinya serta anak lelakinya.

Hingga ketika usiaku beranjak dari remaja kedewasa tepat ketika aku naik kelas dua sma aku menjemput hidayah dari allah untuk aku coba jalani, coba aku istiqomahi, dan akhirnya aku bisa mencapai garis menutup aurat menutup wajah yang anugrahi oleh allah.

Pagi yang cerah penuh dengan kicauan burung burung untuk menyambut sinar fajar menyunging, angin pagi yang bagus untuk kesehatan terus berhembus diarah selatan.

Pohon pohon rindang yang hijau menari nari diatas batang sebagi penyangga untuk dirinya hidup, akar sebagai batang untuk memberikan banyak nutrisi dibawahnya.

"Asalamuikum warrahmatullaih" ucap seorang gadis dengan balutan mukena putih gadingnya.

Seorang perempuan yang baru saja menunaikan kbadah solat subuhnya disaat sinar fajar mulai menyingsing.

"ya rabb, maafkanlah dosa mahklukmu yang hina ini" ujarnya disela sela doa, biasa bisanya ia kesiangan akan ibadah wajib yang tak boleh ditinggalkan.

Mata bengkak usai menangis masih menghiasi wajah putihnya, semalam ia tak tidur memimirkan ucapan yang selalu abinya tanyakan, selalu orangtuanya harapan.

"bagimana nal, apakah kamu sudah menmukan kandidat yang akan menggantikan tugas abimu uang mulai tua renta ini" ucap bapak paruh baya yang sedang menyantap makan malam dimeja makan keluarganya.

Kata kata itu seakan menjadi cambuk bagi dirinya dikematangan usianya,bukan tak mau mencari tapi menunggu prantara sang ilahi yang menjumpai.

"zahra kamu sudah bangun. Panggil bapak paruh baya didepan pintu kamar seorang zahra.

"iya abi, udah maaf tadi zahra kesiangan". Jawab zahra sehabis membuka pintu kamar melihat orang tuanya sedang berdiri masih dengan sarung serta koko yang melekat dibadan rampingnya.

"mata kamu kenapa,bengkak gitu, habis menangis ? ". Tanyanya terheran heran melihat mata anak perempuannya.

"enggax bi, semaleman aku ga tidur, ngerjain skiripsi semester ini bi". Jawabnya berbohong, "ya raab maafkanlah amu yang sedikit berbohong akan orangtuaku". Sesalnya dalam hati.

"oh yasudah, sarapan dulu nak siang ini kamu kan harus ngampus sama ngisi kajian di kampung sebelah". jelas abi meningatkan akan jadwal yang sudah biasa anak semata wayangnya itu lakukan.

"ia abi zahra gax lupa kok,masih aja suka diingetin" ungkap zahra dengan sedikit kekehan lembutnya.

"yasudah abi kebawah dulu, cepet pake hijab mu lalu sarapan bareng abi". Ujar bapak paruh baya itu lalu pergi meninggalakan zahra yang muali memasuki kamarnya.

Menutup pintu dengan perlahan mencoba istigfar atas kebogongan yang baru saja ia lakukan terhadap orangtuanya, ia pun bergegas memakai hijab birunya, tak baik meninggalkan orang tua yang sedang menunggunya dibawah.

"umi mana bi, kok gak ada" . Tanya zahra sesudah mendudukan bokongnya pada kursi kayu yang berwana putih diruang makan kelurganya.

"tadi umimu, berangkat pengajian bareng bu romrah dikompelek depan". Jawab abinya tersebut.

"masya allah, zahra sampe lupa pengajian itu bi, umi kenapa ga bangunin zahra lagi". Ujar zahra dengan raut wajah sedih terlihat jelas diwajah cantiknya.

"umi manggil kamu, katanya tadi pintu kamar kamu dikunci, yasudah umimu berangkat". Jelas abinya, sebisa mungkin menenangkan wajah anak manjanya yang memelas.

"sudah kamu makan, udah siang nanti terlambat ke kampusnya".

Merekapun melanjutkan makanya dengan diam karna mendawamkan adab makan yang diajarkan baginda nabi muhammad saw.

Nabi muhammad saw mengajarkan pada umatnya untuk berbincang bicang sedikit sebelum memulai makan, untuk mempererat silaturahi dan terjalinya keharmonisan baik dikeluarga, pertemanan, maupun perkumpulan.

Tetapi ketika sedang makan rasul menganjurkan pada umatnya untuk diam karna menghargai adab dalam makan.

*****

Dibelahan dunia lain terlihat seorang pria yang menggunakan jas putih menjutai kebawah yang orang bilang jas kebanggan seorang dokter atas proporsi yang ia tekuni.

Gengaman tangan pada cangkir putihnya sangat lah erat sampai relihat buku huku dari jari tanganya yang memerah, entah apa yang sedang ia pikirkan.

Hembusan angin menerpa kencang pada bangunan pencakar langit yang hampir saja menembus awan putih yang bersih, berdiri dilantai empat belas membuat angin yang datang sangatlah kencang.

Helaian rambut hitamnya sedikit bergerak gerak berpindah pindah tempat angin yang kencanglah yang menggerakanya.

"kenapa kamu sekjam itu, apakah curahan cinta yang ku beri tidak membuatmu merasa puas". Lirihnya menyendiri, seakan ucapanya itu tersimpan luka sayatan pedih yang coba ia sembuhkan.

Cinta itu adalah kata sederhana tapi serat akan makna, ia bisa membius orang yang terlena pada pesonanya, ia bisa menjadi bahagia yang tiada duanya, dan ia bisa jadi luka yang tidak ada obatnya.

"permisi dokter, pasien anda sudah menunggu untuk memulai jam oprasinya" seorang perempuan membuyarkan lamunan pria tersebut.

Terlihat pria yang berjas putih dan cangkir ditanganya menolehkan wajah kebelakan melihat seorang suster yang menjadi fatnernya dalam bertugas.

"baik sus, siapkan alat alat, dan kabarkan pada keluarga mereka jam oprasi akan dimulai dua jam mendatang". Jawabnya dengan kata kata penuh wibawa.

"baik dok saya permisi" . Ucap suster tersebut lalu pergi meninggalakan temapat yang menjadi singgahan dokter itu.

Berbalik badan lalu pergi meninggalakan tempat yang mulai menapakan sinar panas dari sang surya matahari.



-bersambung......

JODOH PILIHAN ABI (revisi Tulis Ulang) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang