01-Who Are You?

167 16 14
                                    

♡Happy Reading♡

"Sae, lu bawa dasi berapa?" mendengar pertanyaan itu Aku memutar bola mataku malas. Pasalnya hampir setiap Senin ni orang slalu tanya Dasi mulu.

"satulah, lo kira gue julan dasi?" jawabku sambil menunjukkan dasi yang ku pakai. "Udah sono balik bukan kelas lu juga"

"Trus gue pake dasi apa dong" Bingung Haechan yang lupa pakai dasi karna panik takut kesiangan.

"Neh Dasi" kata Somi yang tiba-tiba muncul dengan menenteng tas.

"Yey gini dong, aa jadi sayang" balas Haechan yang membuatku bergidik ngeri.

"Makanya klo mau berangkat tu di cek dulu udah lengkap apa belom" tambah Somi sambil nenggetok kepala Haechan.

"Iya iya yang" jawab Haechan, setelahnya dia pergi kembali ke kelasnya.

"Ehh Somay ngapain kesini mau jual Somay sama gue" Aisha yang baru datang.

"Apa sih! Orang gue mau promosi ni" Jawab Somi dengan menunjukkan brosur pasar malam.

"Wah dapet dari mana lo" Kataku yang begith antusias. Aku memang suka jalan-jalan. Tapi kali ini pasti seru.

"Coba liat" kata Yeji sambil menyerobot brosur itu dari tanganku. "Lah si tolol, liat neh ini udah kemarin. Gue juga kesini Sama adek gue kemaren" tambah Yeji yang sepertinya mulai kesal.

"Kok ga ajak ajak sih" kesalku.

"Emang lu sama pacarlu sama aja" tambah Aisha. Emang Haechan dan Somi itu pacaran.

"Som ga ada guna lo sekolah cepet" tambah Yeji.

"Udah sono balik tukang somay" Usirku pada Somi.

"Kalem pens gue pergi kok" katanya dengan santai.

Aisha yang disebelahnya udah emosi pengen baku hantam sama Somi klo ga Somi pergi duluan. Somi emang kaya gitu, pintersih tpi gatau bagian otak mana yang sengklek.

Aku kembali lagi membaca Novel yang sempat aku tahan karna ada Haechan dan Somi. Yeji yang disampingku terlihat sedang memainkan ponselnya. Berbeda dengan Aisha yang berjalan ke pojok kelas mengambil sapu, biasa waktunya dia piket.

Tak lama kemudian bel masuk bunyi, bersamaan dengan masuknya Mia. Sudah biasa klo Mia telat tapi ini dia telat bawa-bawa Lia yang notabennya ga pernah telat dari kelas 10.

"Lah Lia telat" Kata Jaemin yang duduk di pojok kelas bersama Jeno. "Kudu Syukuran nih" tambahnya lagi.

"Ehh bocil, gue ga telat ya. Gue masuk gerbang belum bel" bela Lia.

"Udah, sono ke lapangan" suruh Jinyoung sebagai ketua kelas di kelasku. 11 IPA 2.

Aku pun langsung mencari topi yang biasa ku taruh di tas. Tapi kali ini, "Nih topi lupa kan" kata Lia sambil menyodorkan topi padaku "lupa kan lo! Untung tadi tante Yoona kerumah, klo ga udah dihukum lo"

Aku cengar cengir mengambil topi yang di sodorkan Lia. "Hehe Makasih" kataku.

"Lilia Dwi Lailly, Putri Saeron Rachma" panggil Pak Suho selaku Wali kelasku. Pak Suho termasuk guru muda plus guru cogan di sekolah.

"Iya pak?"

"Ke lapangan"

"Iya pak"

Buru-buru Aku dan Lia keluar kelas dan lari ke lapangan. Sesampainya di lapangan aku sudah melihat Yeji, Aisha, dan Mia dari kejauhan. Tapi, aku juga samar melihat perempuan berambut panjang, bukan mengenakan seragam tapi menggunakan gaun.

Secret Head AccessoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang