10-Strange

81 20 10
                                    

•──────✦ Happy Reading ✦─────•

Tanpa menunggu aku berjalan keluar dari parkiran motor. Aku melangkah dengan mood yang buruk. Baru beberapa jam aku membuka mata dan ada aja cobaan. Semoga hari ini menyenangkan.

"Sae, helm" panggil Jeno.

Ah iya lupa helm nya. "Nih" kataku sambil menyerahkan hlm ke Jeno, dan kembali berjalan meninggalkan Jeno.

"Tungguin heh," aku memperlambat langkahku. "Kenapa sih?" tanya Jeno

"Papa bahas itu lagi" kataku sambil merunduk, langkahku lebih indah dilihat dari pada jalan depan.

Jeno diam sejenak, aku tau ini juga sulit untuk Jeno. Hanya aku dan Jeno yang tau, bahkan Siyeon pun tak tau hal ini.

Mungkin temen temen mengiranya hanya temenan biasa. Tapi, berbeda dengan orang tua yang mengharapkan lebih. Bukan karna aku tidak suka Jeno. Tapi karna, aku tidak ingin merusak pertemanan yang sudah kita bangun dari kelas 2 SD. Mungkin Jeno juga berpikiran yang sama.

"Udah ga usah dipikirin. Kita cari solusi bareng," kata Jeno menengahi.

"Gue juga tau tapi sulit Jen,"

"Hoee, ada apa nih kok melow?" tanya Haechan yang tiba tiba muncul entah dari mana, dan sejak kapan?.

"Biasa Cewe kya ga ngerti ae lu" kata Jeno untuk menutupi.

"Somi mana?" tanyaku,

"Iya nih, tumben ga bareng?" timpal Jeno.

"Lagi pundung dia,"

"Kenapa emang?" tanyaku kepo dengan hubungan keduannya.

"Dia liat Chat gue" katany dengan lesu.

"Eh, lo nyelir ye?" kaget Jeno.

"Mana ada"

"Lu bilang Somi liat Chat lo gimana sih?" kataku sedikit ngegas.

"Gue, cuman Chatan sama Kak Nayeon apa salahnya sih," Tunggu Kak Nayeon.

"Kak Nayeon siapa?" tanyaku.

"Temennya Kak Jisoo masa ga tau? Nolep amat" Kata Jeno ketus.

"Ya kan gue ga tau"

"Ntar deh gue tunjukin Chatnya, gue mau nyamperin Somi" kata Haechan, benar adanya Haechan menghampiri Somi yang sedang berjalan sendiri.

"Jen ni hari apa?" tanyaku memastikan jika tidak ada tugas.

"Selasa" singkat Jeno. "Ya Allah lupa, gue piket" katanya dan langsung nyelonong pergi.

"Bangsad ditinggal gue," kataku. "We Jen tungguin" kataku sedikit ngegas.

Seperti biasa suasana kelasku sebelum bel masuk sangat lah rusuh. Tak lupa dengan beberapa mulut membuka untuk mengginbah. Ga tau lagi gibah apaan, mana yang gibah Jaemin, Haechan, Hyunjin, Felix, sama Han. Aneh banget cwo suka gibah ya ini.

Aku meletakkan tasku di bangku sebelaj Yeji. Tapi, Yeji sedang melaksanakan tugasnya sebagai ketua piket hari ini. Ni pada kemana semua Aisha, Lia, Nakyung, dan Mia klo Mia ma paling telat lagi.

Tak lama setelah aku duduk, Yiren datang entah darimana. Tak lupa teriakan yang menggelegar.

"Woy Hyunjin Kukuh Ardiansyah, lu bener bener ya!!"

"Mampus" lirih Hyunjin yang masih terdengar ditelingaku.

"Ketos ga mendidik lu, balik ga lu ke kelas!!" lanjut Yiren dengan teriakan.

Secret Head AccessoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang