Sebenarnya tidak ada yang aneh dari datangnya anak baru di kelas Gowon. Namun entah kenapa, sosok yang sering membawa botol tupperware yang berbau anyir itu, sangat mencurigakan di mata the royal.
----orbit's festival
cc by:
highest rank:
#4 at #goy...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PAGI-pagi, Go Yujin udah ngetok pintu rumah Kim Minju.
Kebetulan yang nge-bukain abang tirinya Minju, Yangyang.
Senyum ramah pun Yangyang tunjukan pada Yujin, "Yujin kan ya?" tanya Yangyang. "Lo gak sekolah? Ngapain kesini?"
Yujin menggeleng, "Di liburin sekolah gue," ujar Yujin tanpa embel-embel 'bang' kepada Yangyang. "Minju katanya libur kan?"
Yangyang pun mengangguk, kemudian mempersilahkan Yujin masuk. "Sori ya gue gak bisa temenin masuk, gue sekolah dulu," ujar Yangyang sambil berjalan mendekati motor nya yang berada di garasi.
Gadis Go itu pun segera bergegas masuk ke dalam rumah Keluarga Kim, menyapa Bi Hwasa yang kebetulan udah kenal, kemudian berjalan terus ke kamar Minju.
"Eh udah nyampe aja lo." Begitu Yujin masuk ke kamar Minju ia langsung disapa oleh tingkah Minju yang kakinya naik ke meja belajarnya sementara badannya menggelepar di lantai.
Sepasang manik Yujin menyorot bosan, "Kerjaan lo kalo gak ngumpul bareng gue sama Ryujin gini? Makin bobrok lo anjir," ujar gadis itu sembari mengambil posisi duduk di kursi belajar Minju. "Gue mau ngasi tahu sesuatu, perihal yang kemaren malem lo kasi tahu."
Minju pun sontak membenarkan posisinya. Ia kembali teringat tengah malam kemarin, ketika ia mau tidur, ia pun memutuskan untuk menghubungi Yujin meskipun Yujin selalu off. Tapi entah kenapa Yujin langsung dateng hari pagi ini.
"Lo kenapa sih gak on kemaren-kemaren?" sungut Minju. "Punya hape itu dipake yang bener, orang butuh tahu!"
"Kan akhirnya gue dateng sekarang sat," balas Yujin sambil melipat kedua kakinya. "Gue sama sepupu gue ada urusan keluarga sampe harus ke luar kota. Selama disana gue gak ada sinyal karena lo tahu sendiri sebagian besar keluarga gue itu penyihir kan. Upacara penyihir itu bikin sinyal hape gue rusak."
Minju hanya mengangguk-angguk. Kembali teringat perihal kunjungan perdananya ke rumah Yujin. Rumah gadis itu dipenuhi oleh aura-aura mencekam dan bau anyir darah dimana-mana. Tak heran, sekeluarga Yujin, kecuali Yujin dan sepupunya, itu penyihir yang sering melakukan pemujaan pada setan. Yujin pun sebenarnya penyihir, tapi entah apa yang di pikirkan gadis itu, Yujin memilih untuk tidak memuja para setan dan hidup jauh dari keluarganya.
"Oke lah, pokoknya lo balik sekarang." Minju mendudukan dirinya di tepian ranjangnya, kemudian membuka pesan yang kemarin malam ia tunjukan pada Sehun. "Orang yang neror kita, beneran ngontrak sama iblis?"
Manik Yujin melirik singkat pada layar ponsel itu, kemudian mengernyit. "Hooh." Kepala Yujin mengangguk. "Biasanya kalo ada orang yang ngontrak sama iblis, mereka punya sesuatu yang mereka inginkan banget, contoh nih: hidup panjang, biasanya sampe seratus tahun; kekuatan kaya kita, atau kekayaan, paling biasa sih kekayaan sama kejayaan kaya keluarga gue."
