Ch. 3, Strangers

277 39 19
                                    

Seorang wanita menjadi pusat perhatian di sekolah itu saat ini. Dirinya memakai kacamata hitam dan bersandar pada mobil putih nan mewahnya di parkiran, hal itu membuat dirinya tampak keren. Wanita jangkung yang masih memakai setelan formal itu bolak balik cek hpnya, tampak menunggu seseorang.

"Oh? Jemput Umji, Yuju?", tanya Sowon yang sudah mendekat. Wajahnya datar seperti biasa. Yuju? Tentu tidak kaget.

Akhirnya Yuju melepas kacamata hitamnya untuk menandakan kesopanan.

"Iya kak, peraturan tetap peraturan.", kata Yuju sambil tersenyum dan memeluk Sowon, yang merupakan sahabatnya juga.

"Bentar lagi keluar kok, dia lagi balikin buku sama SinB.", kata Eunha yang juga dipeluk Yuju.

Sowon sempat menaikan alisnya sebelah saat mendengar apa yang Eunha ucapkan.

SinB sampe laporan ke Eunha atau gimana?, bingung Sowon.

"Oke. Kalian langsung pulang?", Yuju bertanya.

Eunha cuma memandang Sowon memelas membuat Sowon menghela nafas lelah.

"Bocah ini minta ditraktir sebagai bayaran gua udah ngehukum dia.", jawab Sowon malas.

"Oh? Haha kenapa lu selalu bikin masalah sih Na?", tanya Yuju terkekeh sementara Eunha memutar bola matanya malas. "Lu juga kak, bilangnya males tapi tetep aja diladenin nih si boncel—AW", ternyata kaki Yuju diinjek Eunha guys. "YA! Aduh.. Sepatu mahal gua abis disemir tadi pagi huweeee.", sementara Eunha hanya menatapnya tajam.

"Lu kan tau gua gamau si boncel ini ngadu yang engga-engga ke eomma—YA YA! ADUDUDUH.", Sowon juga sudah djewer Eunha saat ini, menambah perhatian dari siswi-siswi yang sedang lewat.

Hancur lah sudah reputasimu Kim Sojung.

"Y-ya! Eunbi, lepas, sakiitt.", kata Sowon memohon. Muka sedatar tembok itu berubah jadi memelas.

"Ck! Siapa suruh dari tadi boncal-boncel! Lagipula aku bukan boncel! Kaliannya aja yang ketinggian!", kesal Eunha sambil melepas jewerannya. Yuju hanya meringis melihat kuping Sowon memerah. Seorang Kim Sojung dijajah? Ini keajaiban dunia!

"Oiya kak, gua ga bakal pulang hari ini.", kata Yuju yang sebenarnya sedikit ragu.

"Oh?", bingung Eunha. Sementara Sowon hanya menatapnya datar. Sowon mengerti, Yuju ini sebenarnya hanya tidak betah berada di rumah Kim yang setiap ketemu hanya terasa aura dingin mencekam dan juga pekerjaan yang selalu dibahas terus-menerus. Belum lagi Yuju harus tidur di sofa karena adiknya itu masih belum bisa menerima perjodohan dirinya dan Yuju. Yuju yang baik hati dan tidak sombong itu pun hanya bisa pasrah pada adiknya itu. Namun Sowon juga keberatan karena pasti dirinya yang menjadi incaran eommanya 'Kemana Yuna?', namun Sowon bisa apa? Dia juga mengerti perasaan Yuju saat ini.

"Yaudah. Hati-hati di jalan Yuju-ya, jangan sampai adek gua lecet."

Yuju pun tersenyum lebar mendengarnya, "Hehe siap Kak!"

Setelah itu Sowon menarik Eunha ke mobilnya.

Saat sedang melihat kepergian mobil Sowon, Yuju tiba-tiba merasakan ada aura mencekam dari belakang. Dia akhirnya berbalik dan di sana lah ada si bungsu Kim berdiri dengan tangannya terlipat di depan dada. Dengan tergesa, Yuju buru-buru membuka pintu mobil untuk Umji sambil tersenyum. Setelah itu dia memutar ke kursi kemudi dan langsung keluar dari lingkungan VAIS-K. Orang-orang yang melihat itu hanya bisa berdecak kagum. 'Udah cakep, sukses di usia muda, romantis pula', begitu pikir mereka. Sementara Yuju? Dia merasa dirinya itu hanya lah supir Umji.

-.-

Di dalam mobil pun yang terdengar adalah lagu yang diputar dengan volume tidak terlalu keras sampai akhirnya Yuju memecah kegiatan saling diam itu.

Epoch.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang