Ch. 6, Yang terjadi, terjadilah

261 31 21
                                    

Malam sudah menampakan dirinya. SinB dari tadi hanya makan malam sendiri karena Yerin sama sekali enggan menyapanya. Dia hanya menyediakan makanan lalu berlalu ke kamar entah apa yang dilakukan.

7.23, lirik SinB pada jam.

Ting tong, bel apaertemen SinB berbunyi.

Siapa yang bertamu malam-malam begini? Sowon?, pikirnya. Akhirnya SinB berjalan menuju pintu depannya dan dia heran, di depannya sudah ada gadis berambut blonde pendek tersenyum ke arahnya.

"Eunbi ya? Kenalin, gua Wendy!", kata Wendy tersenyum pada SinB sambil mengulurkan tangan.

SinB bersikap seperti biasa dia pada orang asing, acuh. Dia hanya melihat uluran tangan itu lalu menjawab, "SinB aja. Ada apa?", tanpa menjabat.

Wendy pun hanya tersenyum awkward dan menurunkan uluran tangannya.

"Gua jemput Yerin—"

"Hai! Udah lama?", kata Yerin memotong.

SinB membulatkan matanya saat melihat Yerin sudah berdandan cantik dengan gaun pendeknya.

"Tunggu, lo mau kemana?", tanya SinB menahan tangan Yerin yang sudah dalam rangkulan Wendy, tanpa sadar membuat jantung SinB berdegup kencang entah kenapa.

"Acara temen.", jawab Yerin dengan wajah datarnya.

"Ga boleh.", kata SinB yang genggaman tangannya semakin mengerat, entah kenapa dia mengatakan itu.

Wendy cukup terkejut mendengar nada bicara SinB yang rendah sementara Yerin menaikan alisnya satu dan bertanya, "Kenapa?"

Setelah itu hanya ada keheningan beberapa saat dan akhirnya genggaman tangan SinB terlepas. Skak. SinB tidak bisa menjawabnya karena dia juga tidak tau kenapa dirinya melarang Yerin.

Setelah itu Yerin menatap tajam SinB dan berlalu bersama Wendy sementara SinB masih mematung di daun pintu.

Dia.. Pacarnya?, bingung SinB yang tidak tau bahwa Wendy adalah kekasih sahabat Yerin. Setelah beberapa saat, dia menepuk pipinya sendiri, memaksa kesadarannya untuk kembali, Yaudah lah ya, gua juga gaada hak apa-apa. Bagus. Gua bisa leluasa deketin Eunha, kata SinB dalam hati sambil menutup pintu.

Heh SinB, ga inget Sowon ya?

Sementara itu di parkiran, sudah ada Joy yang keluar dari mobil.

"Haiii!", kata Joy memeluk Yerin dan akhirnya mereka masuk mobil Wendy.

Jadi gais, tadi tuh si Wendy udah jelasin kalo Joy lagi ke Indojuni dulu.

"Yer, ini ga papa lu berangkat? Kayaknya si Eunbi ga rela tuh."

"Wah apaan nih? Lu dilarang, Yer? Ih mantep udah mulai protective nih kayaknya.", antusias Joy.

Yerin pun menatap tajam Joy dan berkata, "Apaan sih. Dia lagi kesambet kali. Udah lah ayo berangkat."

Dan akhirnya mereka berangkat ke Negal.

-.-

"Lu gila!? Lu bakal naro anak-anak lu dalam bahaya kalo gini caranya! Dan kenapa lu baru ngasih tau gua sekarang!?", marah seorang wanita kepada wanita lain di depannya.

"Maaf, tapi udah keputusan final, Yul.", jawab Taeyeon kepada sahabatnya, Kwon Yuri.

"Tiff? You won't do anything!?", kesal Yuri pada istri sahabatnya.

Tiffany hanya terdiam menatap Yuri tegas, "We don't have any choice."

"OF COURSE WE HAVE! WE ALWAYS HAVE! HAVE Y'ALL GONE NUTS!? Taeng, mereka udah ngejar lu selama hampir satu dekade, lu pikir mereka akan lepasin lu gitu aja? Mereka pasti ngincer anak lu untuk jadi target berikutnya, Taeng! Dendam ga akan berenti!"

Epoch.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang