Ch. 15, Trauma [TW]

545 33 23
                                    

Maaf atas keterlambatannya🙇‍♀️

TW for violence and persecution

-.-

Hanya ada keheningan di mobil YooA. Mimi menjadi diam saat ia tau bahwa Seunghee datang membantu YooA, padahal ia memprediksikan teriakan kemarahann dari Mimi.

Mereka sekarang di perjalanan pulang setelah menyerahkan pria tadi ke markas. Melihat Mimi yang hanya menatap ke luar jendela, YooA berusaha menggapai tangannya namun sebelum ia berhasil, Mimi mengangkat tangannya untuk dilipat di depan dada, membuat YooA menghela nafas lelah. Ini akan sulit.

Saat sampai di apartemen mereka, Mimi langsung mandi sementara YooA menghubungi seseorang. Ia tau orang ini tidak pernah mengganti nomor.

"Gimana sama target yang satu lagi?"

"Terlalu jauh. Gua akan minta tim pusat untuk kejar."

"Oke, gua harap mereka berhasil."

"Thanks."

Ia memutuskan panggilannya dengan Seunghee dan memutuskan untuk ikut Mimi ke kamar mandi. Dia melihat Mimi sudah selesai mandi dan sedang menggosok gigi.

"Kamu duduk aja di kasur, nanti aku obtain lukanya.", kata YooA saat melihat punggung Mimi yang sudah mulai membiru.

Lagi, Mimi tidak menjawab. YooA pun hanya berlalu ke tempat shower.

Saat YooA selesai, ia melihat Mimi mengikuti perintahnya dengan baik yaitu duduk di pinggiran kasur. YooA yang sudah selesai memakai gaun tidur putih pun langsung naik kasur untuk duduk di belakang Mimi yang sekarang hanya memakai bra putih dan celana panjang.

Ia memakaikan salep ke luka lebamnya dan obat merah ke beberapa goresan kecil di punggung itu. Tidak ada ringisan sakit dari Mimi seperti biasanya, YooA sangat membenci silent trearment ini.

Setelah selesai, YooA kembali memasang pengait bra Mimi dan sekarang duduk disampingnya. Di sana YooA dapat melihat tatapan datar Mimi.

Mimi tetap tidak bersuara, membuat YooA kembali menghela nafas lelah. Dia dikejutkan dengan Mimi yang bagkit dari kasur dan berjalan ke arah balkon. Ia melihat Mimi menyalakan rokok. YooA tidak menyukai ini. YooA tau Mimi sangat menghormatinya, Mimi tau YooA tidak menyukai dirinya yang merokok sehingga Mimi tidak pernah merokok di rumah. Namun jika sudah seperti ini, rasanya Mimi tidak peduli lagi padanya.

Ia berjalan ke arah Mimi dan merebut rokok dari mulutnya lalu menyesapnya, membuat alis Mimi menukik kesal.

"Balikin."

"Aku ga suka kamu begini."

"Ya kalo ga suka tinggalin aja, gitu aja kok susah."

Mendengar itu, YooA terlonjak kaget. YooA tau ini artinya Mimi sedang insecure tapi tetap YooA tidak menyukai kalimat itu keluar dari mulut Mimi.

"Mihyun."

Mimi menoleh dan melihat YooA yang sudah berkaca-kaca. Melihat itu, tatapan Mimi melembut dan menundukan kepalanya, "Maaf.", katanya.

YooA langsung mencium bibir Mimi, namun tidak ada balasan dari Mimi sehingga YooA berhenti.

"Mihyun.", YooA menangkup pipi Mimi, "Aku minta maaf sama kesalahan aku waktu itu. Aku nyesel, tapi kamu harus percaya kalo aku cuma sayang sama kamu sekarang. Engga. Dari dulu juga begitu cuma kamu tau waktu itu aku dalam keadaan ga sadar. Aku mohon Mihyun, jangan jadiin ini sebagai penghalang lagi. Kita udah sama-sama dewasa, aku mau kita fokus sama apa yang ada di depan kita."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Epoch.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang