Setelah makan, pelatih menyuruh kami untuk segera ke bus, semua pada berlarian, sementara aku? Rasanya aku tak ingin ikut, aku sangat capek, aku ingin tidur. Stelahnya kita sampai di Mall. Kami pun menonton, ternyata kita sudah lewatkan beberapa menit, aku jadi tak mengerti entah film apa dan aku memilih untk tidur, yaa aku tertidur di dlam bioskop dgn posisi sedang duduk, saking capeknya.
Aku tak memikirkn notifikasi favoritku krena hari itu aku sngt lelah dan saking aku trlelap aku tak sdar kalau Rey diam-diam mengambil gmbarku saat aku tidur untk dikim ke Devin.
Aku kaget dan trbangun dengan suara tembakan yang berasal dari film. Aku mengambil ponselku, aku tak sengaja membaca chat Devin dan Rey, Aku sangt-sngat kesal, saking kesalnya ke Rey aku lampiaskn itu kepada Devin, mood ku makin tak karuan. Tapi Devin tetap sbar mnghadapi betapa labilnya mood ku hari itu! Devin tidak salah, namun aku masih merasa kesal. Lalu rey mncoba untk mmnta maaf, dan Devin? Aku tak peduli dgn pesannya, dengn berat hati aku memberi maaf kepada Rey.
Aku mncoba mmbuka notifikasi favorit ku. Devin mncoba mmnta maaf, dan mnghiburku agar aku tak kesal lagi kepadanya. Cewek
itu tidak ribet, hanya moodnya.
Stelah menonton, mlam itu juga aku dan tim ku kembali ke kampung, dan di bus aku duduk sendiri di belakng, teman-teman ku semuanya brpsangn dngn pcar mreka masing-msing.
Aku mncoba mngobati rasa rinduku pada Devin dngn menelfonnya. Tak lama, aku hanya rindu dngn suaranya.
Stelah telfonan aku ketidurn. Jam mnunjukn 3:45 pagi, aku kaget mngapa pelatihku mnyuruh kami trun dari bus. Trnyata ban mobil bus yg kami tumpangi kmpes, dan kami di pindahkn ke bus yg lain, dan kami pun melanjutkn prjlann smpai tiba di tjuan!
.
.
.
.
Hari-hari ku brjaln normal dan bhagia krena hadirnya dia:)
Hari itu ada prkemahn di sekolahnya dan dia ikut memriahkn, 3 hari kita tak lncar brkomunikasi krena Devin adlh orng yg tdk bleh di ganggu klo sedang melakukan hal yg dia anggap pnting, dan aku mngerti itu:)
Hari ke 2 di kemah aku prgi untk mnemui dia. Aku mncari tendanya, dan dari kejauhan aku melihat dia dengan beberapa temannya. Dia sangat tampan, dia trlihat sngat berwibawa dgn baju pramukanya. Dari jauh dia hanya trsenyum padaku.
Tak apa lah, memndang dia dari jauh itu ckup untk mngobati rindu:).
Aku pergi tak sndirian, aku brsama feli, dan beberapa temannya Devin dan kebetulan kita akrab. Mlam itu acara nya sih yg aku tau dari Devin ktanya dia mau menampilkn tariannya. Stelah aku tnya trnyta dia tampil nya bsok, dan besok aku tak bisa datang.
Semua peserta berkumpul di depan panggung untuk menyaksikan pentas seni, diluar garis aku berdiri di belakang Devin yang sedang duduk bersama regunya. Sesekali dia mnyemptkan untuk menengok padaku. Cukup lama aku berdiri, tiba-tiba saja feli mngajakku untuk pulang.
"Lia gw bosen, gw pngen pulang aja"
mngkin dia merasa ini bukan lingkungn dia.
Aku mncoba mmnggil Devin dngn suara kecil, aku ingin mmberi tau dia, lalu dia menengok dan segera berdiri. Devin dan teman-temannya mngntar aku dan feli hingga di parkiran.
"Hati-hati ya, langsung ke rumah, jangn keluyuran, pokonya kamu harus langsung ke rumah"
kata Devin, aku trsenyum malu dan mngangguk.
"Ciie, pantesan aja lo jrang ngumpul, di ajakin nongkrong nolak mulu, trnyata udah ada yang sering ngelarang yaa"
feli tertwa keras. Smbil menonjok kepala ku
"Apaansih, bilang aja lo gaada yang merhatiin"
Devin hanya tertawa, stelah itu aku dan Feli pergi meninggalkn perkemahan itu, aku menengok kebelakang, Devin melambaikan tangn kepada ku.
Malam itu dia tak mengechat ku, dia mungkin sibuk, atau dia capek dan tak ada waktu untuk memgang ponsel.
Besoknya aku pergi ke sekolah seperti biasa, belajr tapi nggak masuk otak, ghibah bareng temen-tmen, makan-makan dikantin bareng temen. Ngerjain orang lain bareng temen cowok. Pas aku jalan, Rey melihatku dan dia mengajakku untuk pergi bersamanya ke perkemahan krena malam ini Devin akan tampil, namun sepertinya aku tak bisa.
Jangan bosan-bosan membaca yaa pengikut kuu, ehe
