Hari itu adalh pelajaran ekonomi, aku nggak tau hari itu ada tugas, dan lagi-lagi aku, ani, dan siti di keluarkan dari kelas, feli tdak msuk hari itu, mmm enak bnget tuh anak. Aku bersama 2 shbat ku, dduk di kantin, tnpa sadar ada guru BK yg melihat kami, dgn sigap membawa kami bertiga ke ruang BK, kami di introgasi kya maling aja.
Kami di hkum, di jemur di bwah terik matahari, dalam hati aku memaki maki dan mnyumpahi guru itu. Stelah selesai pelajarn ekonomi kami bru di izinkn masuk kelas. Riski, tukang bully, dia mngejek kami bertiga, aku masih diemin, pas kita bertiga mau tidur dia mlah makin mnjadi-jadi, dgn penuh emosi, aku melemprkan sapu ke arahnya mengenai belakng nya, stelah itu aku jambak dan aku maki-maki tuh si riski.
Oke, next, saatnya jam pulang. Kalian tau? Aku tak berani untk pulng:'), aku mngingt ayah yg melrngku untk sekolah. Tapi aku hrus kemana? Yasudah, dgn segala kecemasan akupun pulang ke rumah, aku pergi mnuju dapur dan trnyata ayah sedang berdiri di depan pintu dapur,
"Lancang kamu ya, mulai tidak takut kamu dgn ayah, tadi siapa yg mnyuruhmu untk keluar rumah"?
Degan gugup aku mnjwab
" I Ibu yg suruh aku lewat dapur ayah".
Aku di teriaki, ayah mmntaku untk msuk kamar, ayah dan ibu ku bertngkar krna ulah ku, namun diri ini serasa kebal, kenapa g sdar-sdar klo itu slah.
Hingga mlam aku mngunci diriku di dlam kmar, dari luar suara lmbut mmnggilku.
"Lia, ayah bawakan makanan kesukaan kamu, keluar dlu nak, ayo makan dulu".
Trnyata itu ayah yg mnyuruhku untk keluar dan mmntaku untk segera makn. Sembari me lap air mata, aku keluar kamar, trnyata ayah ku mau pamit bekerja di kota, dia hnya berpesan padaku untk tidak nakal dan tdak mnyushkan ibu, rasanya aku sudh mnjadi anak durhaka, ayah mmng orng yg sderhana, dia mmng tdak punya uang yg bnyak namun semua kebtuhanku selalu terpenuhi.
Dan ibu adalh tipe orng yg sbar, ohh yaa aku bersaudara 3, dan aku adalh yg pling bungsu, anak pertama kakak laki-laki ku namanya fahmi dia sudh punya keluarga dan mmlih untk tnggal di rumhnya sndiri, sama sperti kaka prmpuanku yg ke dua namanya ftri. Dan mlam itu aku hanya berdua bersma ibu, ayah telah berngkat.
Besoknya aku bersekolah sebgai mana biasa, hari itu adalh pelajarn Pendidkan Agama Islam, kami d tugaskn untk mmbuat makalah, kali ini aku punya makalah itu, masing-masing nama di panggil untk mngntarnya kedepan, dgn sngat baik, sopan dan rapi mereka mnaruhnya, giliran namaku, saat aku mngntrnya blum smpai aku ke meja guru aku mlempr makalah di depan wajah guruku. Ibu meli namanya, dgn sngat mrah ibu meli mmbentakku,
"Kamu punya sopan santu nggak sih? Kamu fikir saya ini apa? Teman mu? Main lempar-lempar aja ya kamu, hati-hati ya kamu sama saya"
kelas mnjadi sngt hening, aku kmbali ketempat duduk, dan kami di tugaskan untk mnghfal (QS. al-isra':32), mngenai lrangn zina.
Oh tidak bisa!
Sprtinya aku tersndir, byngkan betapa mlesnya aku. Guruku terus mnjelskn tntang larang zina, smpai di putrkan siksa neraka, huuuhh, bknnya sadar setan dlam diriku mmanggil ku ke kantin, aku mngjak siti. Kami mmnta izin untk keluar, kami tak izin mau kemana. Smpainya di kntin, kami mmesan 2 mangkuk mie instan, dan 2 gelas jus jeruk.
"Dari pada mndengar dia mngoceh, mnding kita dsini aja ke dari tadi"
kataku. Stelah makn kita kmbali ke kelas, smpainya di kelas
"Kalian dari mana saja? Kalian habis mkan ya? Ini msih ada bekas mkanan di mlut kalian, enak bnget ya kalian".
Trnyata dia tau klo aku sama siti habis dari kntin, krna aku lupa ngelap minyak gorengan yang masih menempel di bibir, ibu meli memarahi aku dan sitk habis-habisan.
"Tapi kan kami laper bu"
Kata ku dgn nada yang tak bersalah
"kalian pikir teman-teman yg lain tdak lapar? Dan kau lia, kau sudah trlnjut kurng ajar ya sama saya, sekali lagi kau buat ulah, saya akan mmberikan surat undangn kepada orng tuamu, dan saya akn mnceritakn tntang kelakuanmu"
aku hanya mngela nfas pnjang seakan-akan aku tak prduli dgn apa yg guruku katakan dan segera mnuju tmpat duduk.
Trnyata jam pelajrannya sudah selesai. Hari itu entah kenapa aku sngat bosan ddalam kelas, aku memutskn untk bolos, teman-temn ku tak ada yg mau aku ajak.
Habiss
