Masih Api Unggun

22 2 0
                                    


Krena kita bosan di dlam aku mngjak nya duduk di taman yg berada di luar,

"Vin kita duduk di taman aja yuk"

ucapku dan Devin pun menurt, kita mninggalkn lapangn itu dan pergi mnuju tamn yg ada dluar gerbang.

Keadaannya lbih sunyi dari pada di dalam, sperti tak ada yg berani di antara kita untuk mmulai percakpan. Yasudah, aku cht dia aja.

"Heh jan diem mulu, bicara dong"

dia menatapku dan tertwa kcil,

"Yaelah, hrus bnget cht aku ya? Kan bisa bicara langsung"

sambil snyum-snyum aku mmbacanya, trpkirlah oleh ku mengajak dia jalan, kali aja dia mau.

"Vin kita jalan yuk, kemana aja, asal ga bosen"

Ku fikir dia akan menolak, malah sebaliknya.

"Ayo ka, aku juga bawa mtor"

aku dan dia pergi mninggalkn skolah itu dan mnuju tempt mtornya di parkir di sebrang jalan.

Jujur, baru kali ini aku jalan sama cowo tapi deg degannya luar biasa. Siapa yg bisa mngira, orng yg aku idam idamkn, yg jikalau ingin mntapnya hrus mncuri ttapn kini dia benar berada di hadpanku. Rasanya sngguh luar biasa.

"Ayo naik, katanya"

aku naik stelah itu kita jalan tak ada tujuan, kita tak tau mau kemana. Akhirnya kita memutuskn untk pergi ke pantai, stelah itu kita melihat slah satu dermaga kayu,

"Kita ke dermaga aja ya, duduk dsitu"

kata Devin, aku hanya mengangguk pertnda aku setuju. Aku dan dia kini dduk bersampingn.

Kini dia berani memulai perckapan.

"Eh gimana si kiki?"

Aku kaget dia menanyakn soal kiki,

"Lah kamu sama puput itu gimana?"

Tanya ku balik, kita hanya saling mncurahkn isi hati kita tntang masa lalu yg baru sja pergi dari kehidupn kita.

Aku tak mnyangka dia mmberanikan diri untk mnggenggam tangn ku untk pertama kalinya sembari brkata

"Ada yang lebih baik dari kiki, ada yang lebih baik juga dari puput,  kita kan orng-orng yg kuat dan sabar, nnti juga mereka nyesel udah sia-siain orng yg sbar bnget ngadepin sikap mereka."

Aku hanya diam melongo mentap mata sayunya, aku tak pernh mentap mata yg pnuh ketenangn sedekat ini, nge fly dong:(. Sembari dia mngelus-elus tngn ku. Ombak memecah di tengah ketenangn itu, angin malm mmbawa sejuta rasa, rembulan mmncarkn sinar yg pling terang, seolah ikut bahagia melihat ku yg sedang merasakn hadirnya cinta baru.

Aku hnya trsenyum kecil kepadanya, lalu dia melepaskn genggamn itu smbil mmulai topik bru. Dia mncoba mnghiburku, dgn lelucon-lelucon yg entah dia dpat dari mana,

"Eh biasa aja ya ketawanya, ga usah manis bnget gitu"

trtawa ku mkin pecah, smbil tersipu malu dgn pipi merahku. Lalu aku trsenyum

"Vin, udah lama aku nggak ketawa sebahagia ini"

lalu Devin hanya mmpersilhkn bahunya untuk kepalaku agar aku bisa bersandar.

Ckup lama kita bercerita, sekrng jam mnunjukan pkul 21:25 kita pun kembali kesekolh, sedikit lagi api unggun akan d mulai. Lalu aku dan dia pergi mningglkn dermaga dan mnuju tmpat parkiran mtor, pas aku mau naik aku dpkul di kepala mnggunakn kunci mtor smbil bilang

"Dasar pendek"

pkulnnya tidak terlalu keras, aku memasng wjah cmberut 

"Oh udah berani ya sekrang ya"

smbil trtwa kecil dan mncubit pipiku dia bilang

"Nggak ah brcnda"

smbil mngelus kepalaku. Stelah itu kita pergi mnuju sekolah.

Se sampainya satpam yng di sekolah ku melarang Devin untk masuk, ahh kali ini dia sudah tau, segitu hafalnya dia dngn semua wajah 850 siswa, aku benci situasi itu ingin ku bntah namun Devin melrang dan memilih untk kembali ke rumhnya.

Aku agak kecewa krena tak bisa melihat api unggun bersamanya. Tapi tak apa, aku sudh ckup bhagia di buatnya. Aku bersama feli temanku, semua lampu di matikan, pertanda api unggun akan dinyalakan, kami di perintahkan untuk saling berpegang tangn.

Lalu aku terfikir oleh Devin, seandanya dia di ijinkan masuk mungkin tngannya yang aku genggam sekarang, smbil snyum sendiri. Feli, mngagetkan ku

"Heh, kesambet lo ya, mlah senyum-snyum sendiri."

Handphone ku berbunyi, tanda notifikasi masuk, aku melihat pesan itu dari Devin,

"Yaahh, syang banget aku nggak bisa lihat api unggunnya, pasti bagus ya"

katanya, mmbuat aku cmberut. Aku mmblsnya dngn Voice  Note

"Iya nih, mana disuruh saling pegangan tngan lagi, hahaha" .

Kemudian Devin mmblas pesan ku

"Eh jangn pegangn tngan sama cowo ya, aku mrah loh"

aku mmbaca pesan itu smbil snyum bahagia.

Awalnya ku fkir aku akn mati penasarn dibuatnya, namun tuhan menakdirkan lain, rasanya hidupku yang abu-abu kini mulai berwarna kembali. Perasaan ku padanya sekrang bukn gemar lagi, aku jatuh cinta lagi? Kepadanya? Bukankah dia tidak gaul sperti teman laki-laki ku yg lain, dia tidak merokok bknnya itu tdak keren?
Tidak, dia hanya beda, dan dia lebih baik.


Maapin authornya yang bahasanya masih kaku gini ya:'(

My InspirationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang