5. Korban lagi?

61 13 2
                                    

"Arsenik," gumam Jaehyun setelah mencium bau susu kotak yang beberapa waktu lalu diminum oleh Dahee.

Areum tak berhenti menangis sedari tadi di pelukan Ray, membuat laki-laki itu harus menenangkannya.

Setelah teman-teman mereka pergi menuju tempat tujuan mereka, Jaehyun, Ray, Areum, dan Dahee memutuskan menyusun empat meja dan kursi sebagai tempat mereka diskusi. Awalnya berjalan lancar, hingga tiba-tiba lampu di seluruh  penjuru sekolah padam disusul suara batuk Dahee.

Gadis itu tak berhenti mengeluarkan semua yang ada di perutnya. Tak ada yang tahu, keadaan di sana benar-benar gelap. Sialnya, ponsel mereka semua ada di atas meja yang berbeda dengan tempat mereka berkumpul. Sampai akhirnya Dahee kejang kemudian hilang kendali atas tubuhnya sehingga membuatnya jatuh ke lantai.

Jaehyun terlambat. Setelah mendapatkan ponselnya, dia dikejutkan dengan keadaan Dahee yang mengenaskan. Dirinya bergerak menuju Dahee kemudian menjulurkan tangannya ke leher gadis itu. Nihil. Jaehyun tak menemukan tanda kehidupan di leher Dahee, membuat dirinya harus mengikhlaskan kepergian temannya, lagi.

Kecurigaan Jaehyun terbukti kala mengecek susu yang diminum oleh Dahee, ada racun di sana. Entah siapa yang memasukkannya, yang pasti bukan dari pabrik. Karena kalau memang dari pabrik, harusnya Areum juga akan bernasib sama seperti Dahee.

"Kenapa, Jae?" tanya Ray di sela-sela menenangkan Areum. Gadis di pelukannya sedikit lebih tenang, terbukti dari tubuhnya yang tidak bergetar separah tadi.

"Ada yang masukin racun ke minumannya Dahee," jawab Jaehyun kemudian menghela napas pelan.

"Terus mayatnya Dahee gimana?"

"Biar di sini. Nanti kalo udah ada pertolongan baru kita bawa."

__

"Hun, hp lo mana?"

Sehun menoleh ke arah Minju lalu berujar, "Telinga lo perlu gue tusuk pake bambu apa gimana? Jelas-jelas tadi gue bilang batrenya abis."

"Yeu, santai dong! Ngegas mulu kayak cewe lagi datang bulan," gerutu Minju. Padahal dirinya bertanya dengan nada baik-baik, tapi Sehun membalas dengan tidak santai.

Heojun menggeleng prihatin mendengar keributan kedua temannya. Dia dengan kebaikannya yang memancar langsung menyerahkan ponsel miliknya kepada Minju. "Nih, pakai aja."

"Makasih," ucap Minju disertai senyum yang mengembang. Heojun mengangguk, kemudian berlalu menghampiri Seulgi.

"Ngapain, Seul?" tanya Heojun saat melihat Seulgi seperti tengah mencari sesuatu.

"Hah? Oh, itu ... telepon. Ju, di sini ada telepon gak, sih?"

Minju menoleh lalu mengangguk. Dirinya berjalan menuju pojok ruangan tempat telepon milik sekolah berada.

"Nih, Seul!"

Jemarinya bergerak di atas tombol dengan lihai, seolah terbiasa menggunakannya.

"Kok gak ada suaranya? Masih bisa, kan?" tanya Seulgi.

"Bisa. Orang tadi waktu siaran ada telepon dari ruang guru, kok," jawab Minju. Gadis itu mengambil alih gagang telepon dari genggaman Seulgi. "Lah? Kok nggak bisa?"

"Ya mana gue tahu," gerutu Seulgi.

"Lo pada ngapain, dah, ribut mulu." Sehun menghampiri Seulgi dan Minju.

"Ya menurut lo kita megang telepon buat apa?!" sewot Minju. Dirinya masih dendam dengan Sehun karena masalah beberapa waktu lalu.

"Lomba bacot." Sehun memeriksa telepon di depannya, lalu tubuhnya sedikit membungkuk. Sesaat kemudian dirinya kembali ke posisi semula dengan sebuah kabel yang sudah terputus di kedua tangannya. "Gini lo suruh bisa. Tolol."

Minju menggaruk tengkuknya, kemudian terkekeh, "Hehe, kan nggak tahu."

Bezt

Grrr.

Sehun, Seulgi, dan Minju langsung terdiam di tempat. Mereka saling melirik satu sama lain seolah bertanya suara apa tadi. Kemudian Sehun memberanikan diri membalikkan tubuhnya di temani cahaya senter milik Seulgi karena kondisi ruangan yang gelap.

Dirinya mengarahkan cahaya itu ke seluruh ruangan siaran, kemudian berhenti di satu titik.












"ANJIR SI HEOJUN MALAH MOLOR!"

__

Uy, bentar lagi lebarannnn
Klen udah ada jajannya belom?
Kalo aku sih belom :>
[gada yang nanya.ok]

Jangan lupa vote sama komen. Kalian juga bisa share ke temen-temen kalian kalo mau, hehe.

©️clbzavcia , 2020

Classroom of the Elite ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang