10. Penjelasan

63 12 1
                                    

"Sesuai tebakan lo, Seul," ujar Heojun. Dirinya melangkah lebih maju, berada sedikit jauh di depan Seulgi.

Kemudian dari arah kantin seseorang berjalan dengan pistol di tangannya. Seulgi menyipitkan mata, mencoba melihat lebih jelas siapa yang tengah berjalan di tengah-tengah lampu yang remang.

"Nggak mungkin," gumamnya.

Son Naeun. Berjalan santai dengan pistol dalam genggaman. Gadis itu berhenti tak jauh dari Taehyun. Dia melihat ke arah Heojun, kemudian pistol yang dia bawa mulai diarahkan tepat pada Taehyun. Jarinya menarik pelatuk itu dan sedetik kemudian Taehyun jatuh tersungkur.

"Bodoh. Gue nggak nyuruh lo bunuh Dongho," ujar Naeun.

"Stop!" teriak Areum yang baru saja datang. Tangannya penuh dengan darah segar.

Benar kata Sehun kalau Naeun pelakunya. Setelah membaca kertas di ruang komputer tadi, Sehun langsung bilang kalau di kantin tadi hanya ada mayatnya Hyeri saja. Dan sialnya Sehun benar-benar baru sadar.

Lalu saat keluar dari ruang komputer, Minju tiba-tiba saja terhuyung ke samping sampai terjatuh dari lantai dua, posisinya ada di paling depan, dan benar-benar tidak ada yang mendorongnya.

Dan Areum kembali dikejutkan dengan suara tembakan. Saat memutar tubuh, dia dihadapkan dengan tubuh Sehun yang jatuh terduduk. Tangan laki-laki itu memegang dada sebelah kanannya yang terus mengeluarkan darah.

"Sehun! Jangan mati! Hiks."

Areum tak beranjak dari posisinya. Dia terus menggoyang-goyang tubuh Sehun dengan tangannya, berharap laki-laki di depannya membuka mata.

Hingga tiba-tiba suara tembakan terdengar lagi. Areum berdiri, pandangannya terpaku pada Naeun. Dengan langkah lebar, Areum langsung berlari turun ke bawah.

"Jangan deket-deket!" seru Naeun pada Areum yang mulai melangkah mendekatinya.

"Kenapa? Kamu kalau ada masalah bilang, Eun! Jangan kayak gini!" teriak Areum melepaskan semua emosinya.

"Lo nggak tahu apa-apa!" sungut Naeun tak suka. Dia kembali menarik pelatuknya, kali ini Heojun.

Seulgi hendak menghampiri laki-laki yang tak begitu jauh di hadapannya, tetapi suara Naeun menginterupsi, "Gue bilang jangan deket-deket!"

"Kamu jahat, Eun! Kamu jahat udah bunuh teman-teman kamu!"

Naeun tersenyum miring. "Teman? Apa seorang teman yang mengacuhkan temannya bisa disebut teman?!"

Areum diam. Dia benar-benar tidak mengerti jalan pikiran Naeun.

Dor

"Gue udah ngingetin lo buat nggak  deket-deket sama gue!" teriak Naeun setelah berhasil menembak Seulgi.

Areum memaku di tempatnya berdiri. Secara tidak langsung, dia sudah membunuh kedua temannya.

"Kita salah apa, sih, sama kamu?" tanya Areum disertai isakan.

"Kalian dimana waktu gue butuh bantuan, hah? Gara-gara kalian ayah gue mati!" jawab Naeun emosi. Mengingat kejadian bulan lalu membuatnya benar-benar membeci semua teman-temannya.

"Lo gak tahu rasanya, Reum, ditinggal kedua orang tua lo! Lo gak tahu rasanya jadi gue, Reum! LO GAK TAHU!"

"Di saat gue bener-bener butuh bantuan kalian, kalian dengan gak ada rasa bersalah nolak gue mentah-mentah! Kalian malah mentingin diri kalian sendiri!"

"Kalo aja gue punya duit. Kalo aja gue punya temen yang ngerti gue. Kalo aja Tuhan ngasih waktu buat gue cari duit. Ayah gue gak bakal mati, Reum! GAK BAKAL!"

"Awalnya gue seneng bisa masuk sekolah ini, apalagi dapet kelas elit." Lagi-lagi Naeun tersenyum miring. "Mana yang katanya satu kelas itu keluarga? Mana yang katanya kalo ada masalah diselesaiin bareng?! Mana semua itu, Reum? Gak ada!"

"Maaf," ucap Areum, membuat Naeun terkikik geli.

"Ucapan maaf lo gak bakal ngebalikin semuanya, Reum."

"Terus kamu juga kenapa bunuh semuanya? Pada akhirnya juga ayah kamu nggak bisa hidup lagi."

"Kata siapa gue ngelakuin ini buat ngehidupin ayah gue? Gue ngelakuin semua ini biar semuanya ngerasain sedihnya ditinggal orang yang penting kayak gue. Dan,








sekarang waktunya lo, Reum, buat bikin keluarga lo sedih."

Naeun mengeluarkan satu pistol lagi. Dia mengarahkan pistol baru itu pada kepalanya, sedangkan satunya pada Areum.

"Kita mati sama-sama yah?"

Doorr
Dorr


| Classroom of the Elite |

-end-

HIP HIP HURAA
Akhirnya tamatt
Makasih yang udah sempetin bacaa
Maaf ceritanya nggak sebagus itu
Masih ada epilog sii tunggu aja ya :>

Jangan lupa vote sama komen. Kalian juga bisa share ke temen-temen kalian kalo mau, hehe.

©️clbzavcia , 2020

Classroom of the Elite ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang