Taehyung menemukan seorang bayi mungil ketika ingin pulang dari tempat ia bekerja. Taehyung memutuskan untuk menjadi papa untuk sang bayi. Bayi itu tumbuh menjadi laki-laki yang sangat manis, dia Jeon Jungkook.
Salahkah jika Taehyung mencinta anak a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HawOoo~ >< . . .
Pukul 01:25
Taehyung dan Jungkook tengah tertidur pulas, sampai Kim kecil tiba-tiba terbangun.
Jungkook melihat celananya juga sprei di bawahnya basah.
Jungkook mengompol.
Sudut matanya hampir mengeluarkan air, ia takut sang papa akan marah.
Jungkook sesekali melirik ke arah papa yang masih lelap.
"Hiks"
Isakan kecil keluar dari belah bibir si manis, Taehyung dengan indra pendengar yang tajam itupun langsung terbangun.
"Kookie? Kenapa nangis hm?" Taehyung melirik ke samping.
Jungkook menunduk takut.
"Kookie mengompol rupanya"
"Ppapa nda bole malah, hiks"
"Papa tidak marah sayang, sini papa bersihkan ya? lalu setelah itu Kookie tidur lagi"
"Maaf Ppa!" Taehyung mencium gemas pipi gembil sang anak sebelum membawanya ke toilet.
Dengan telaten, papa muda ini membersihkan sang anak, sebenarnya ia masih mengantuk berat.
"Ppa! Pelut Koo cakit, Koo mau ppup"
"Baiklah, Papa tunggu disini ya"
"Janan Ppa! Koo malu"
"Koo malu dengan Papa?"
"Ppup Koo bawu, nanti Ppapa nda cuka!"
"Tidak ada pup yang wangi sayang, ayok papa tunggu disini, nanti kalau sudah Kookie bilang ya"
"Eum, baik Ppapa!"
Papa muda itu berjongkok sembari bersandar pada pintu, matanya setengah terbuka. Menahan kantuk.
Benar-benar Papa yang baik.
"Ppa! Ppup Koo kelac cekali hiks, hole na Kookie cakit"
"Sini pegang tangan papa, Kookie ikutin papa ya? ambil nafas ayok" Taehyung mengambil nafas, di ikuti oleh Kim kecil.
"Kookie dorong pupnya pelan-pelan" Kim kecil lalu susah payah mendorong pup kerasnya agar dapat keluar.
"Eumh huh, cakit Ppapa!"
"Sudah keluar kan? nanti papa puk puk biar tidak sakit lagi, sini papa bersihkan dulu"
Setelah selesai, Taehyung dan Kim kecil pergi ke kamar sebelah, milik Jungkook. Karena Taehyung belum sempat menyuruh maid untuk membersihkan ompol.
"Ppapa puk puk!" rengek Jungkook.
"Baiklah sayangnya Papa" Taehyung mencium gemas wajah Kim kecil berkali-kali.
"Telimakacih banak Ppapa! Koo cayang Ppapa cekali!" terakhir Jungkook menangkup wajah sang papa dengan tangan buntalnya, lalu mencium ranum papanya.
"Papa juga sayang sekali dengan Kookie"
...
Paginya, Jungkook harus pergi untuk ke sekolah, sebenarnya bukan sekolah, hanya bimbel saja untuk seusianya, namun Jungkook merengek ingin ikut sang papa untuk pergi ke kantor.
"Koo nda mawu pelgi ke cekolah! nda nda nda! Koo ikut Ppapa!"
"Memangnya kenapa hm? Nanti kalau Kookie tidak sekolah, ibu guru Wendy rindu Kookie"
"Nda! ikut Ppapa!"
"Kalau kau sudah seperti ini, bagaimana papa menolaknya?"
Di gendongnya Kim kecil menuju mobil oleh sang papa.
"Ppapa pangku Koo, okie?"
"Iya sayang" mendapat izin dari sang papa, Kim kecil terkikik lucu sambil bertepuk tangan riang.
Sepanjang jalan Taehyung bercerita hal random pada Kim kecil, masa bodo Jungkook akan mengerti atau tidak, hanya untuk Jungkook tidak rewel saja.
Jungkook tidak mau diam, membuat Taehyung sedikit kesusahan menyetir. Tidak sengaja tangan mungil Jungkook menekan bagian selatan milik sang papa, membuat Taehyung tersentak kaget.
"Kookie jangan menekan vantae papa sayang, nanti bangun"
"Hum? vantae lucu! tut tut hihihi" Kim kecil malah sengaja menusuknya pelan dengan jari buntalnya.
"Kookie sudah ya?"
"Ppapa Koo mawu ec klim!" sekarang Kim kecil bergerak tak beraturan membuat bokong buntalnya menggesek vantae papanya.
Taehyung tak nyaman, vantae mulai bangun.
'Ck sial' decaknya dalam hati.
"Ppapa!"
"Iya sayang?"
"Koo mawu ec klim, ma-wu-!"
"Okay nanti Kookie beli dengan tante Irene ya?
"Okie-!"
"Mana cium untuk papa?" Kim kecil berdiri, tangannya menumpu pada kedua pipi sang papa, di kecupnya hidung papanya.
"Cayang Ppapa!"
...
Jungkook sedang bersama Irene, sekretaris Taehyung, sesuai janji Taehyung, Kim kecil akan segera mendapatkan es krim keinginannya.
"Gendong!" Jungkook merentangkan tangannya, seperti berusaha menggapai sesuatu pada Irene.
"Ah sini tante gendong" Irene menggendong si kecil Kim.
"Kookie tante boleh bertanya tidak?"
"Bole tante!"
"Kookie pernah bertanya tentang mama Kookie tidak ke Papa Kim?"
"Hum, mama jahat! Mama nda cayang Kookie cama papa!" Irene tersentak mendengar jawaban anak kecil ini.
