Jam menunjukkan pukul 06.35 aku langsung bergegas kesekolah.
Tidak lupa untuk nyamper teman walaupun sudah kesiangan."Liv ?" Sambil mengetok pintunya.
"Eh iya sini masuk dulu."
"udah siang kamu belum mandi ?."
"Hehehe belum baru juga bangun." seraya mengusap matanya.
"Hem, oke aku tunggu jangan lama-lama."
"Siap, kamu duduk saja dulu."
Beberapa jam menunggu akhirnya dia keluar juga dari kamar mandinya."Gimana kalau kamu duluan saja kesekolah soalnya aku masih lama nih."
"Yasudah aku duluan ya."
"Iya hati-hati dijalan sampai ketemu disekolah." Melambaikan tangan.
Dengan paniknya aku lihat jam langsung lari menuju sekolah untungnya rumah dia belakang sekolah ku jadi agak dekat.
Sesampainya aku disekolah bel berbunyi menandakan semua siswa dan siswi berbasis di lapangan berdoa bareng-bareng. Aku langsung baris paling belakang dan tidak lupa mencari dia tapi belakangan ini aku jarang sekali ketemu dengannya.
Saat pelajaran tiba aku selalu keluar kelas hanya mau melihat dia saja dengan alasan ke toilet,
Dengan mengajak Nisa.
Nisa selalu menemani kemanapun aku mau dan menjadi tempat curhat ku tiap saat.
Sampai saat ini aku tidak pernah putus komunikasi dengannya."Nis, biasa yuk temenin aku ketoilet"
"Tadi kamu sudah izin ke guru belum.?"
"Sudah tenang saja."
ketika melewati kelas samping, dia sama sekali fokus kedepan padahal tidak ada gurunya dan lagi jam kosong. aku panggil pun tidak melirik sama sekali. Memang begini kalau menghadapi sikap cowo cuek harus ekstra sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU TARUNA MU KAU REKANITAKU
Historical FictionAwalnya tidak pernah terlintas dipikiran ku untuk menjalin hubungan dengan seorang taruna pelayaran, saat melihat lelaki berseragam pun aku tidak pernah menjadikannya sebagai lelaki idaman. Namun aku menyadari jodoh rezeki maut sudah di atur olehnya...