9.Bareng

31 10 24
                                    

"Aul" panggil seseorang dibelakangku

"Iya?" Saat ini aku sedang berada di perpustakaan sekolah karena sedang mencari referensi untuk tugasku

"Dicariin" jawabnya

"Sama siapa?"

"Ka Fadil, tuh didepan"

Aku menoleh, kulihat Ka Fadil ada didepan pintu dan menatap kearahku

Jantungku kembali berolahraga

"Makasih" langsung ku Simpan buku-buku yang tadi ku pinjam pada tempatnya dan membawa buku catatan ke menuju Ka Fadil

Kalo gini kan aku berasa dijemput pacar hehe

"Ada apa Ka?" Tanyaku saat sudah ada didepan nya

"Ikut gue kumpulan"

"Ha?" Aku masih tak paham namun dia telah lebih dulu berjalan didepan ku. Aku segera menyusul berada disampingnya. dengan perbedaan tinggi kami yang sedikit aku merasa bahwa dia seperti teman sepantaran ku. Padahal hatiku berkata lain

"OSIS" jawabnya tanpa menoleh kearahku

"Loh emang aku juga ikutan? Kan aku cuma bagian nganter surat gak apa apa kali kalo ga ikut kumpulan" ya, begini lah aku, akan sangat cerewet jika sudah nyaman dengan seseorang

Nyaman katanya. Ini hanya perasaan sepihak

"Ya ikut aja. Biar Lo tau anggota OSIS siapa yang bakal nemenin Lo keliling" jawabnya panjang juga, aku tidak terlalu kecewa kepada nya

"Emang siapa Ka?" Tanyaku

"Liat aja ntar" jawab Ka Fadil tanpa menatapku sekalipun

Kami pun melewati beberapa kelas sebelum tiba di ruang OSIS

"Ka Fadil jalan sama siapa?"

"Weh Weh Weh gebet anak baru dia"

"Apaan dah? OSIS?"

"Kelas sepuluh belom ege"

"Mereka ngapain"

"Astaga gua iriiiiii"

"Tingginya samaan woy dah kaya apa aja"

"Ga cocok, Ka Fadil cakep ceweknya engga"

Aku terhenti. Mendengar kalimat terakhir dari salah satu Kaka kelas ku yang ada didepan pintu kelasnya. Ka Fadil yang merasakan tak adanya aku pun berhenti, dan menoleh ke belakang

"Kenapa?" Tanyanya

"Em gapapa" aku menunduk. Ku lihat sepatunya mendekatiku kemudian berhenti didepan ku, aku menatap ke arahnya heran. Dia meraih sesuatu di kantong celana nya

Earphone

Dia menyodorkan ponsel dan earphone milik nya

"Pake. Buka nya pas udah nyampe OSIS aja" suruh nya

Aku tertegun, langsung ku ambil earphone itu dan langsung ku kenakan

"Gausah dengerin apapun" ucapnya lalu pergi mendahuluiku. Aku masih bisa mendengar nya karena musik nya belum ku putar

Hatiku menghangat

***

"Oke jadi deal ya, tugas dah dibagi masing-masing bagian, mulai dari sekarang kalian bisa langsung mulai kerjain yang bisa dikerjain dulu" ucap sang ketua OSIS, Ka Dafa diruang OSIS yang belum pernah kumasuki ini, aku hanya duduk dibelakang Ka Fadil, karena banyak yang tidak ku kenal disini

"Buat panggung utama kita bisa susun  dari sekarang, gue udah dapet ijin kepala sekolah buat diriin panggung hari ini" ya, dia memang ketua OSIS kelewat santai, atau mungkin karena anggotanya adalah teman-teman nya sendiri aku tidak tahu

Mine[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang